Prolog

1.7K 104 3
                                    


   "Oh NO!" seru Sohyun saat melihat arah jarum jam tangannya yang telah menunjukkan pukul 06:53 am. Itu artinya jika dalam waktu 7 menit Sohyun belum sampai di sekolah maka ia harus siap lahir batin memanjat pagar sekolah untuk yang kesekian kalinya, "Tidak! Aku tidak mau memanjat pagar lagi. Gadis cantik sepertiku sangat tidak pantas memanjat pagar." gerutu Sohyun.

Sohyun tergolong tipe gadis yang sangat bangga dengan penampilannya sendiri. Maka tak jarang ia memuji dirinya sendiri, meskipun ia memang terlahir sebagai gadis yang sempurna. Tetapi perlu diperhatikan bahwa ia hanya sempurna diluarnya saja. Ia adalah gadis usil, pemberontak, dan sangat stupid (untungnya sangat mengikuti tes IQ ia tak menyandang gelar idiot). Ia hanya bisa mengandalkan kefasihannya dalam berbahasa Inggris. Maklum, waktu kecil dia pernah tinggal di Amerika.

"Bagaimana? Bagaimana?" saat itu pula Sohyun dilanda kebingungan. Sebenarnya ia bisa saja berlari sekencang mungkin ke sekolah, tetapi ia tidak akan memilih cara itu karena akan membuatnya berkeringat dan mengurangi keindahan penampilannya.

Tiba-tiba seorang gadis manis melintas didepan Sohyun dengan mengendarai sebuah sepeda. Ia memakai seragam sekolah yang sama dengan Sohyun, "Akhirnya ~ hari ini aku selamat!" seru Sohyun, "Hey you! Gadis yang naik sepeda, berhentilah!" teriaknya.

Gadis itu pun berhenti dan langsung menoleh ke arah orang yang memanggilnya. Belum sempat gadis itu angkat bicara, Sohyun sudah lebih dahulu naik diboncengan sepedanya, "Yaa kau satu sekolah denganku kan? Beri aku tumpangan sampai depan gerbang sekolah!" pinta Sohyun. Gadis itu terdiam heran sambil memperhatikan tingkah Sohyun.

"What? Cepat! Cepat! Nanti kita terlambat." gerutu Sohyun. Tanpa protes gadis itu kemudian mengayuh sepedanya meninggalkan tempat itu.

Dari kejauhan tampak pintu gerbang yang diatasnya tertulis dengan besar "Seoul High School" yang merupakan sekolah nomor satu di Seoul. Setelah melewati gerbang sekolah dengan selamat, tanpa diperintah Sohyun langsung turun dari sepeda yang ia tumpangi. Matanya tidak sengaja menangkapname tag  yang menggantung diseragam gadis itu. "Kim Yerim" gadis manis itu bernama Kim Yerim.

"Yeri-ah thank you!" kata Sohyun sambil menatap cuek pada Yeri dan belalu pergi.

Belum jauh Sohyun berjalan meninggalkan Yeri, tiba-tiba saja dari arah samping, seseorang menabrak Sohyun hingga membuatnya jatuh tersungkur ke tanah.

"YAA! Kau buta! Kau simpan dimana matamu? Kau mau mati hah!" bentak Sohyun yang berusaha berdiri kembali.

Orang yang menabrak Sohyun ternyata juga ikut terjatuh. Namun, Sohyun tidak memperdulikannya dan terus-menerus melempari celotehan-celotehan kasar kepadanya, "Berani sekali kau menabrakku! Aku ini orang paling berharga disini, bagaimana kalau aku terluka? Kau mau tanggung jawab?" erang Sohyun.

"Maaf!" kata orang itu yang ternyata adalah seorang lelaki.

Celotehan-celotehan Sohyun yang terdengar sangat nyaring seperti nyamuk kelaparan sekejap menghilang saat ia melihat wajah lelaki itu. Tampan, imut, innocent, tinggi, kulit putih, keren, bla bla dan bla. Hanya satu kata yang bisa mewakili itu semua "perfect!". Sudah dua tahun lebih Sohyun pindah ke Korea tetapi baru kali ini ia melihat lelaki se-perfect dia.

"Oh! Tidak apa. It's okay!" kata Sohyun diikuti dengan nada bicara yang manis. Dengan cepat mata Sohyun mencari sesuatu yang bisa ia jadikan petunjuk untuk mengetahui identitas lelaki itu. Namun sayang, ia sama sekali tidak menemukannya.

"Siapa namamu?" pertanyaan itu tiba-tiba terlontar keluar dari mulut Sohyun. Maklum, Sohyun adalah gadis yang tidak suka berbasa-basi.

Lelaki itu menatap sinis pada Sohyun, "Kau sudah tidak marah?" tanya lelaki itu heran dengan sikap Sohyun yang tiba-tiba berubah 360°.

"Tidak! Aku sama sekali tidak marah. Tadi itu aku hanya kaget jadi aku berbicara sedikit kasar. Maaf!" tutur Sohyun dengan lembut selayaknya gadis manis seperti dirinya.

"Apa? Sedikit kasar? Perkataanmu tadi bukan sedikit kasar tapi berlebihan kasar."

"Tapi aku kan sudah minta maaf. Aaahh ~ kau ingin aku minta maaf dengan cara yang lebih sopan? Baiklah! aku sangat menyesal, aku sangat minta maaf." kata Sohyun yang tak lupa membungkukkan badannya.

"Gadis aneh!" kata lelaki itu sinis lalu berjalan pergi meninggalkan Sohyun.

Pemandangan langka! Benar-benar langka! Seorang gadis seperti Sohyun yang bahkan tidak pernah berbicara dengan sembarang orang tiba-tiba membukukkan badannya didepan orang yang sudah membuatnya terjatuh ke tanah. Wow ~

"Aku pikir aku sudah menemukan cinta pertamaku." bisik Sohyun, "Yaa, handsome! Tunggu aku!" teriaknya. Dengan penuh semangat dan kebahagiaan yang memancar disenyumnya ia berlari menyusul lelaki tampan itu.

Petualangan cinta pertama sang nona besar pun dimulai!!!











Hai... Hai...

Bertemu lagi dengan Author!

Sudah berapa lama ya nggak ketemu?

1 tahun? Entahlah

Nah, kali ini Some Day akan direvisi, semoga kalian suka cerita revisiannya

Maaf jika sedikit aneh, atau memang benar-benar aneh

Sekali lagi maaf ya guys karena baru nongol-nongol sekarang Heheheh

Happy Reading

VotMent Juseyo... Saran dan Kritik kalian sangat sangat dibutuhkan

Terima Kasih Semuanya!!!

Some Day | ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang