ZomBali

Chapter 23

"Yey Makan!!!" Dora berteriak kesenangan.

Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam, tentunya cacing yang ada di dalam perut mereka semua sudah berdiskotik meminta untuk di beri makan.

Audrey melahap ayam betutu, serombotan, dan sate lilit yang menjadi menu andalan malam ini. Rasanya tidak sia-sia Audrey mengikuti study tour ini. Pasti mereka yang tidak mengikuti study tour akan menyesal.

"uhuk!" Audrey batuk. Ia langsung mengambil air minum lalu segera ia minum hingga habis.

"Pedes amat, sih!" Audrey menggerutuk.

"Namanya juga ayam betutu pedas, yah pasti pedes lah!" sahut Frans yang tampak agak kesal.

"Emangnya lo nggak baca kalo itu ayam pedes!" lanjut Frans.

"Mana gue tau! Kalo gue tau toh nggak akan gue makan." ucap Audrey kepada Frans yang tampak kesal dengannya.

"Udah, nggak usah di makan!"

"Tapi pengen makan ayam betutu!"

"Udah, nggak usah di makan!"

"Tapi pengen!"

"Bacot!!!!" satu kata dari Frans yang langsung membuat suasana menjadi sunyi.

Usai makan, Audrey memilih untuk balik ke kamar inapnya yang sudah di isi oleh teman-teman yang sekamar dengannya. Karena rasa kantuk dan rasa nggak mut ama Frans yang sudah merajalela di otaknya, Audrey langsung menjatuhkan badannya di atas kasur yang empuk dengan posisi melungkup.

Tak sampai lima menit, Audrey sudah masuk ke dunia mimpi dan tidur pulas mendahului teman-temannya yang tampak masih sangat sibuk memainkan ponselnya masing-masing. Ada yang asyik berselfie ria, yaitu Dora. Dan Ada juga yang sibuk main Free Fire dan Mobile Legends.

Sementara itu, ada satu sosok cewek yang nggak seheboh yang lainnya. Ia duduk di pojok kasur yang berbeda dengan kasur Audrey, sambil menekuk lututnya dan menunduk. Poppy. Ia dikenal sebagai cewek yang energik, namun kali ini ia terlihat sangat pendiam.

"Bit, sini! Yok kita selfie bareng." Winda berseru, dan langsung di ikutin oleh Tanti dan Riza.

Poppy menggelengkan kepala sambil tersenyum kecil. Ia menghembus nafas dengan pelan dan kembali merenung dalam diam. Poppy kini melirik Audrey yang sudah tidur pulas. Tadinya ia ingin berbicara dengannya, namun melihat Audrey yang sudah kelelahan seperti itu, Poppy pun mengurungkan niatnya. Pikirnya, ia bisa membicarakan hal itu suatu saat nanti.

"Audrey, Audrey, Audrey!" pintu kamar tiba-tiba di gedor dari luar bersamaan dengan suara cowok yang memanggil-manggil nama Audrey.

Poppy yang baru saja ingin memejamkan matanya seketika membuka pintu kamar hotel. Dan ia mendapati Leo dan Frans yang berada di luar.

"Audrey mana?" tanya Leo yang berada di luar pintu kamar hotel. "Nyokapnya nelpon, nih!"

"Tuh, dianya udah tidur!" Poppy mnunjuk ke arah Audrey yang sudah tergeletak di kasurnya.

"Lo aja yang angkat telponnya!" suruh Poppy kepada Leo.

"Lo aja Frans yang angkat!" Leo memberikan ponsel Audrey yang tadi ketinggalan waktu makan malam tadi. Untung saja HP nya ketemu sama Frans dan Leo. Kalo nggak entah deh apa yang akan terjadi.

"Ogah!!!!" jawab Frans cuman dengan satu kata yang membungkam mulut Leo dan Poppy.

"Yaudah deh, gue yang angkat!" akhirnya Poppy lah yang mengala. Lantas ia pun langsung membuka saluran telpon itu.

"Hallo, tante!"

"Hallo, kok HP nya......!"

"Iya, Audrey nya udah tidur nih tante!" ucap Poppy. "Mau di bangunin apa gimana nih te?"

"Nggak usah, nanti tolong bilangin aja sama Audrey kalo mamanya tadi telpon!" seru Lyodra, mamanya Audrey.

"Asssiap!!!" ucap Poppy sambil senyum kecil.

"Udah ya, selamat malam!"

"Selamat malam juga tante!"

Panggilan telpon pun di putus dan akhirnya Frans dan yang lainnya bisa menghela nafas begitu lega.

Frans mendengus lalu pergi meninggalkan Leo. Sementara itu, Leo berbalik badan ke arah Poppy yang masih berdiri di depan pintu kamar.

"Gue titip HP Audrey sama lo! Tolong kasih ke dia, ya!" ucap Leo kepada Poppy.

Poppy mengangguk seraya menggambil ponsel yang Leo berikan kepadanya. Setelah itu, Leo pamit dan pergi menyusul Frans yang sudah menghilang dari pandangannya.

Alhamdulullah........selesai juga Chapter 23.

Selamat membaca........dan jangan lupa vote nya.

Salam tamvan: Wira Aria Nata.

Next Chapter 24