Chapter 1

196 37 9
                                    

Sebuah motor berhenti didepan lampu merah. Cuaca yang sangat terik bin panas membuat Frans, cowok blasteran Indo-Spanyol kesal sendiri. Hampir 15 menit ia berdiam diri di motornya karena terkena macet.
Plakkkk.......suara dari belakang motor NINJA warna hijau milik Frans. Salah satu motor menyenggol bagian belakang motor Frans.

"Woi.......bisa bawak motor nggak sih!" kesal Frans kepada laki-laki yang tak terlihat mukanya karena tertutup dengan kaca helm.

Laki-laki itu menempelkan kedua telapak tangannya. Bermaksud untuk meminta maaf.

Frans pun memutar arah pandangannya kembali ke depan dan melihati jam yang melingkar di lengannya yang kekar. Jam itu sudah menunjukkan pukul 07.30 yang artinya Frans sudah telat 15 menit lamanya untuk ke sekolah. Frans sangat kesal karena hal semacam ini sangat jarang terjadi di Bandung.

Tam lama kemudian, lampu yang berdiri di pinggir jalan itu menghijau. Frans pun langsung mengendarai motor besarnya dengan sangat ngebut.

Sekitar 15 menit berlalu, akhirnya Frans sampai di depan gerbang SMA Nusantara. Gerbang itu sudah tutup. Frans udah terlambat 30 menit lamanya.

Frans menghembuskan nafasnya sekali namun dengan kuat. Yang ada dipikirannya sekarang adalah bagaimana caranya agar dia bisa melewati gerbang sekolah.

"Lama banget sih upacaranya!" gumam Frans dengan raut muka yang di tekuk.

Setelah sekian lama Frans menunggu, akhirnya gerbang sekolah di buka oleh pak Hendra, satpam yang sudah 8 tahun lamanya mengabdikan jiwa raganya untuk menjaga keamanan sekolah elit di Bandung ini.

"Enjing pak, saya masuk dulu!" sapa Frans kepada pak Hendra dengan lembut.

Motor NINJA warna hijau milik Frans langsung berjalan menuju pekarangan sekolah. Dari atas terlihat sangat banyak siswa yang berserakan entah mau kemana. Yang jelas mereka semua baru aja selesai upacara bendera.

Kehadiran Frans membuat para kaum HAWA jadi salah tingkah. Sejak saat Frans memarkirkan motornya, hingga saat Frans berjalan menghadap ibuk Okta, guru BK yang sangat di segani oleh seluruh siswa di SMA.

"Pagi buk!" sapa Frans dengan nada datar.

"Pagi!" balas ibuk Okta singkat. "Hari ini kamu telat! Ngapain aja kamu sampai bisa telat, hah?" tanya ibuk Okta dengan sangarnya.

"Macet buk!" jawab Frans singkat, namun sangat Cool.

"Kamu bisa aja kalo ngeles ya!" gumam ibuk Okta seperti tak percaya dengan alasan dari Frans.

"Ud.......!" seketika ucapan ibuk Okta terhenti saat cewek dengan pakaian yang sangat berantakan menghampiri mereka berdua.

"Pagi buk!" sapa Audrey, siswa baru pindahan dari Jakarta.

"Kamu telat juga!" ucap ibuk Okta. "Langsung aja ibuk kasih kalian berdua hukuman. Hukuman untuk kalian berdua adalah bersihkan toilet siswa yang berada di belakang koridor.

"Baik buk!" serempak Frans dan Audrey menjawab.

Setelah selesai di ceramahin oleh ibuk Okta, merekapun langsung bergegas menuju toilet yang berada agak jauh dari ruang BK.

Selama di perjalanan, Frans dan Audrey sama-sama diam seperti tak ada persoalan yang harus dibicarakan.

Setelah menyusuri kelas demi kelas, akhirnya merekapun sampai di toilet belakang.

Alhamdulillah......selesai juga Chapter 1.

Cukup melelahkan......

Jangan lupa di vote ya.....karena vote itu geratis....tis....tis....

Salam tamvan: Wira Aria Nata.

Next Chapter 2

ZomBaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang