Chapter 22

85 20 4
                                    

Bali, merupakan primadona pariwisata Indonesia yang sudah terkenal oleh manca negara. Selain terkenal dengan keindahan alam, Bali juga terkenal dengan kesenian dan budayanya yang unik dan beragam. Jadi, tak heran jika banyak turis asing yang berkunjung hanya untuk merasakan dan melihat surganya Indonesia bagian tengah ini.

Setelah barang- barang bawaan di tempat penginapan, atau lebih tepatnya hotel, peserta study tour akan melanjutkan perjalanan mereka mengelilingi destinasi menarik yang ada di Bali, sekaligus belajar tentang sejarah yang ada.

Pertama, mereka berkunjung ke Bali Classic Center. BCC yang menyandang sebutan "taman mini Bali". Di sini lengkap dengan segala jenis kebudayaan khas Bali, seperti tarian, hingga tempat pembuatan bumbu tradisional.

Garuda Wisnu Kencana adalah tujuan kedua setelah BCC. GWK sudah terkenal hingga ke manca negara. Di sini terdapat patung dewa Wisnu yang berukuran sangat besar dan tinggi, hingga masuk ke 10 besar daftar patung-patung terbesar dan tertinggi di dunia. Tak hanya dapat melihat dan mengamati patung dewa Wisnu, peserta study tour juga dapat menyaksikan tarian barong dan kecak.

Tanjung benoa adalah tujuan ke tiga peserta study tour. Tak hanya dapat mempelajari kebudayaannya saja, di sini juga terdapat aneka permainan watersport yang menantang adrenalin. Namun sayang, mereka tak punya banyak waktu untuk bermain watersport.

Setelah berkunjung ke berbagai tempat menarik dan indah yang ada di Bali, mereka semua meminta kepada guru pengawas untuk mengunjungi ke suatu tempat yang menyediakan banyak aksesoris khas Bali. Jadi, mereka semua pergi ke pasar seni sukawati. Pasar seni sukawati menawarkan aneka kerajinan dan aksesoris khas Bali, seperti aksesoris berupa gelang dan kalung hingga beraneka macam patung dan kerajinan dari kayu. Tidak ketinggalan, baju-baju khas Bali dengan gambar barong, merek minuman alkohol, dan juga kebudayaan atau karikatur masyarakat Bali.

Dan tidak terasa hari sudah mulai sore. Muka-muka kusam sudah terlihat jelas karena kegiatan study tour yang sangat melelahkan. Termasuk Audrey yang dari tadi sibuk mengipas wajahnya dengan kipas tangan yang ia bawak sejak di penginapan tadi. Meski demikian, mereka semua tetap semangat dan ceria setelah menempuh dan mengelilingi Bali.

"Capek, ya!" Audrey mengipas wajahnya dengan kipas warna merah jambu di tangannya. "Tapi seru banget. Gue mau main paralayang ah!"

"Mahal!" sahut Leo.

"Emang berapa?" tanya Audrey.

"Empat ratus ribu, setahu gue." Leo menatap Audrey santai. "Lagian kan udah mau sunset, mending kita duduk di pinggir pantai sambil minum kelapa muda!"

"Ih, mau main paralayang!" Audrey mencak-mencak kayak anak kecil.

"Udah mau balik! Yok pulang ke hotel." sahut Frans dengan sabarnya. "Kalo lo mencak-mencak kayak tadi, gue tenggelamin lo ke laut!"

"Ih, sadis banget sih!" Audrey mendengus keras. "Kamu itu bukan Cita-citata tau!" dengan bangganya Audrey menyanyi lagu dari Cita-citata. "Sadisnya caramu..........mau tenggelemin aku......"

Frans memutar badannya membelakangi Audrey. Tanpa memedulikan Audrey yang masih merengek, ia berjalan meninggalkan Audrey bersama Leo di pantai dan kembali ke hotel. Jarak pulau dewata dengan hotel cukup dekat. Jadi, Frans pulang cukup dengan berjalan kaki. Melihat Frans yang meninggalkannya, Audrey pun mengajak Leo untuk menyusul cowok itu. Frans yang melihat kedua temennya itu mengikutinya, ia hanya memandangi kedua temannya itu lalu secepat kilat kembali melihat ke depan.

Alhamdulillah........selesai juga Chapter 22.

Chapter 22 ini lebih banyak menjelaskan tempat yang di kunjungi peserta study tour dari pada dialog di antara karakter......

Salam tamvan: Wira Aria Nata.

Next Chapter 23

ZomBaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang