Episode 3

663 38 11
                                    

Monster itu terus mengamuk, menghancurkan kota. 6 orang dari berbagai arah berdatangan, mereka saling pandang.
"KALIAN!?" seru mereka bersamaan.
"Tunggu, kita sama-sama mau lihat monster kan?" Tanya Joshua.
"Ya, aku gak nyangka kita bersamaan datang," ujar Fenita.
Monster itu melihat keberadaan mereka, tanpa disadari bangunan roboh di dekat mereka.
"AWAS!!" Matthew berteriak.
"AAAAAHHHHH!!!!!!!!"

WUSHHHH!!!!!!!!!!

"Eh?" Ika yang pertama melihat keadaan. Dia dan teman-temannya tidak tertimpa bangunan, malah ada sosok raksasa yang membantu mereka.
"Guys! Lihatlah!" Sahut Ika.
Semua orang melihat ke arah yang ditunjuk Ika dan terkejut melihat raksasa lain yang menolong mereka.
"Siapa lagi nih?" Tanya Rafa.
"Entahlah, tapi dia keren banget! Liat aja tanduknya," Cecil malah kagum pada sosok itu.
"Ehhhmmmm kurasa bukan cuma dia yang datang," Joshua mrngalihkan pandangan ke arah lima sosok lainnya yang mirip dengan si sosok bertanduk.
"Wah! Banyak amat!" Kicau Matthew.
Raksasa bertanduk itu memindahkan bangunan itu ke tempat aman dan ikut bertarung bersama yang lain.
"Aku rasa dia ingin menyelamatkan kita," sahut Rafa.
"Iya, mereka itu sebenarnya siapa? Dan apa tujuan mereka kemari?" Pertanyaan itu masih terngiang di kepala mereka.
.
.
.
"Nii-san, aku datang," Taro ikut bergabung ke dalam pertarungan.
"Anak-anak itu amankan?" Tanya Zoffy.
"Iya tidak apa," jawab Taro.
"Mereka berani datang kesini," ujar Ace.
"Jujur saja aku tidak percaya ada manusia seperti mereka," sahut Seven.
"Kita urus mereka nanti," kata Jack.
Ultra Kyodai terus bertarung, monster itu memang kuat. Taro melancarkan Storium Kousen, tapi monster itu menyerap energi itu.
"Nii-san kau lihat itu?" Jack membelalakan matanya.
"Itulah kemampuan Bemstar, dia bisa menyerap serangan apa pun. Kita harus melakukan serangan kuat tepat di perutnya dengan begitu dia akan meledak dari dalam," jelas Ultraman.
.
.
.
"Aneh, aku bisa dengar pembicaraan mereka," Ika terheran.
"Iya ya," Fenita membenarkan.
"Jadi monster itu Bemstar ya, aku rasa mereka harus punya strategi agar serangannya bisa mengenai perutnya," ujar Joshua.
"Tapi gimana?" Tanya Cecil.
"Mungkin dengan dua orang yang jadi umpan untuk mengalihkan perhatian Bemstar, dua orang akan menangkap Bemstar dan sisanya lakukan serangan gabungan," perkataan Matthew di dengar oleh salah satu dari mereka.
"Ide bagus anak muda," sahut Ultra itu.
"Eh? Kamu bisa dengar aku?" Tanya Matthew.
"Tentu saja," jawabnya.
"Wah dia sangat berwibawa," sekarang Matthew yang kagum.
"Dilihat dari lencana yang dipakai, sepertinya dia pimpinannya," kata Rafa.
.
.
.
"Taro, Ace kalian alihkan perhatian Bemstar. Jack dan Seven kalian diam-diam kunci pergerakan Bemstar," titah Zoffy.
"Baik!"
Ace dan Taro mencoba mengalihkan perhatian Bemstar, dan Bemstar terpancing. Begitu dapat kesempatan, Seven dan Jack segera mengunci pergerakan Bemstar.
"Sekarang!"
Zoffy, Ultraman, Ace dan Taro meluncurkan serangan mereka masing-masing, begitu dekat Seven dan Jack segera menghindar dan ikut melancarkan serangan dan akhirnya Bemstar itu meledak.
"HOREE!!!!!!!!" terdengar sorakan dari anak-anak yang sejak tadi menyaksikan dan memberi semangat kepada para ultra.
"Kalian hebat!" Puji Ika.
"Luar biasa!" Sambung Rafa.
"Keren!" Kata Fenita dan Cecil bersamaan.
Matthew dan Joshua tersenyum melihat para ultra itu.
Salah satu dari mereka mengeluarkan cahaya yang menyilaukan, dan memindahkan 6 orang itu ke suatu tempat.

Ultra Kyodai (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang