Episode 9

396 26 92
                                    

6 sahabat kini berkumpul di ruang rahasia tempat Matthew bersantai (jadi di ruangannya ada ruangan lagi yang digunakan Matthew untuk sembunyi).
"APA!? KERJA DI BIN????" Ika terkejut.
"Yah, aku dan Joshua direkrut oleh BIN untuk membantu masalah monster kemarin," jawab Matthew.
"Tapi kerja di BIN sangat beresiko! Jika kalian tak hati-hati kalian akan mendapat masalah serius," Fenita mengungkap ketidaksetujuannya.
"Benar! Lagipula kita tak tahu tentang rencana mereka, siapa tahu mereka menjebak kita," timpal Jack.
"Hhhmmmm aku ada ide," ucap Joshua.
"Apa itu?"
"Kita akan masuk BIN, tapi kita akan berakting. Apa kalian lupa jika kita suka memainkan peran lebih dari satu?" Ucap Joshua.
"Jadi maksudmu kita akan memainkan peran dan memalsukan dokumen??" Tebak Rafa.
"Benar, tapi dokumen kita tak perlu di palsukan karena mereka pasti tahu duluan," ungkap Joshua.
"Jadi selanjutnya bagaimana?" Tanya Cecil.
"Aku dan Joshua akan masuk BIN, Rafa akan memantau aktivitas lewat komputer alias dia akan menjadi hacker, kalian bertiga akan bersiap jika kami butuh bantuan," Matthew membagi tugas.
"Tunggu apa kami bisa juga jadi mata-mata?" Tanya Ika.
"Tentu saja! Kalian bisa beraktivitas seperti biasa tetapi kalian tetap waspada dan laporkan jika ada kejadian mencurigakan," jawab Joshua.
"Baiklah kita sepertinya harus bermain film ya," Matthew tersenyum.
"Kita mau jadi anggota pasukan pelindung bumi atau jadi artis?" Tanya Fenita bingung.
"Kita lakuin dua kehidupan," celetuk Rafa.
"Baiklah sudah diputuskan!"
.
.
.
Sementara itu............

Di sebuah ruangan, seorang pria paruh baya sedang menghisap rokok. Lalu seorang anak buahnya datang ke ruangannya.
"Tuan saya ingin melapor," ucap anak buah itu.
"Melaporkan apa Alan?" Tanya si pria
"Matthew dan Joshua telah menerima tawaran kita," ujar Alan.
"Bagus sekali, sudah kuduga mereka akan mau bekerja sama," pria itu nampak senang.
"Apa tuan Joko yakin merekrut mereka?" Tanya Alan yang agak khawatir.
"Hhhmm tentu saja, lagipula anak polos kayak mereka gak akan macam-macam," kata pria itu yakin.
"Baiklah tuan kalau begitu saya permisi," Alan membungkuk hormat lalu meninggalkan ruangan.
Sepeninggal Alan, pria itu membuka laptopnya dan memeriksa data dua orang yang akan bekerja padanya.
"Matthew Alexander dan Joshua Arifin, mereka pasti bisa membantuku untuk meneliti dan menghancurkan alien luar angkasa itu, khususnya 6 humanoid sialan itu," Joko menyeringai senang.



Matthew: waduh gua keterima di BIN

Author: alah ikutin aja alurnya

Ika: semoga saja si Joko itu sadar akan perbuatannya

Author: masih lama Ika, Joko akan mencari tahu terus

Taro: itu bahaya

Zoffy: mari kita berdoa

Rafa, Cecil, Fenita: para readers yang baik hati😊.......

Joshua dan Ultraman: jangan lupa.......

Seven: kasih vote dan comment kalian disini.............

Jack dan Ace: tunggu kelanjutannya!!!!!

Ultra Kyodai (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang