Terjebak di zona takut kehilangan tapi belum memiliki.
-LalitaDwialana.-
.
.Di pusat perbelanjaan kota Jakarta, di sinilah Lalita memanfaatkan hari libur bersama Aruna, Dela dan Anin. Mereka tengah sibuk mencari baju dan ada yang tengah sibuk mencari spot foto seperti Lalita misalnya.
Lalita melihat cermin yang tertempel di dinding dengan cepat ia mengarahkan ponselnya ke cermin. Berbagai gaya ia peragakan dan tak lupa pose memeletkan lidah yang sering anak-anak remaja melakukannya.
Anin dan Aruna sudah mendapatkan bajunya dan mereka berdua menyuruh Dela untuk membeli pakaian yang terkesan feminim. Dengan sedikit paksaan Aruna, Dela mencoba memakainya diruang ganti. Kalau cocok ia akan membelinya.
Aruna terkekeh didepan ruang ganti pakaian dela. "Semoga cocok ya nin, Pasti dia agak risih." ucap Aruna.
Anin tersenyum tipis. "Yoi, lo ada-ada aja nyuruh tuh anak beli hoodie pink. Pasti bagi dia terlalu manis atau terkesan manja."
Aruna memutarkan kedua bola matanya. "Hm, Dengar ya Anindya Lizard anaknya om lizardi dan tante-" ucapan Aruna terpotong karna Anin.
"Semua aja sekalian kakek nenek buyut gue!" dumel Anin.
"Eh, Gini loh sayangku Anin, Dela kan lagi dekat sama Laska. Coba deh perhatiin penampilannya, gak ada anggun-anggunnya kan? Kita coba dia pakai baju gituan," jawab Aruna tersenyum bangga.
Lalita melihat hasil fotonya di ponsel. "Cakep banget," puji Lalita kedirinya sendiri.
"Gila lo?" ujar seseorang yang ada didepan Lalita.
Suara itu, benar-benar Lalita ketahui. Pemilik suara itu adalah Galang. Laki-laki yang berhasil membuatnya seperti hilang rasa malu. Mengejar Galang tanpa melihat tempat.
"Galang?!" ujar Lalita.
Galang berbalik arah dan berjalan kearah dimana hoodie-hoodie yang sekarang lagi musimnya dipakai setiap anak remaja. Warna-warni dan berbagai gambar dan motif ada disana.
Lalita menaik turunkan dadanya karna hembusan nafas. Ia kesal karna Galang menanyainya gila. Pelan-pelan ia menghela nafas saat Galang kebingungan memilih hoodie.
"Gue udah punya ini," gumam Galang.
Lalita berjalan menghampiri Galang untuk membantu memilih.
"Ini, warna Army yang baru aja di taruh tadi mungkin keluaran baru? Lalita tau Galang punya banyak warna ini dengan berbagai macam motif. Tapi yang ini, bagus Lalita suka." ujar Lalita menyodorkan hoodie itu.
Galang melirik sekilas lalu ia kembali mengobrak-abrik hoodie yang ada didepannya. Lalita menghembuskan nafasnya, ia letakkan hoodie itu di gantungan baju dekat Galang bersama satu baju kaos berwarna hitam.
KAMU SEDANG MEMBACA
COLD BOY
Teen Fiction•COLD BOY• Solidaritas tertinggi harga mati. Ragaskar, geng ternama dan sekarang diambil alih jabatan ketua oleh GALANG PRAMUJAYA. Sifat dingin tak tersentuh membuat cewek bernama Lalita Dwialana semakin gencar mengejar Galang. Selain hari sabtu dan...