25, Selamat jalan..
🥀🥀🥀Lalita masih tertidur di ruangan Rumah sakit ini ditemanin Mamanya, Erin. Mama Laska alias Mama tiri Lalita. Perempuan paruh baya itu memberi makan Arsen yang menangis karna ingin pulang. Dilain tempat, Papanya duduk diruang tunggu depan ruangan Lalita. Papanya memijat pelan kepalanya, pusing sekali melihat ulah mantan istrinya itu.
Laska datang sambil membawa plastik berisi makanan. Ia duduk disebelah Papanya itu. "Pa? Mending pulang aja istirahat, biar Laska yang jagain Lalita."
"Sekalian Mama Erin pulang soalnya kan udah semaleman disini. Gapapa, Pa biar Laska aja." ujar Laska.
Papanya tersenyum mengangguk lalu memegang bahu Laska. "Makasih ya, udah mau jagain Lalita. Yaudah Papa balik sama Mama kamu."
Setelah itu Papanya masuk memanggil istrinya. Mama Erin membawa Arsen digendongannya. Laska berdiri melihat kedua orang tuanya keluar dari ruangan Lalita. "Hati-hati Ma, Pa."
"Nanti kalau ada apa-apa, telfon." ujar Papanya.
"Faro datang nanti bawa baju Lalita, Ska. Udah Mama siapin, nanti Faro nganter. Kamu jagain Lalita ya, nak." ujar Mamanya.
Laska mengangguk. "Iya, tenang aja."
Mama dan Papanya pergi dari hadapan Laska. Cowok itu langsung masuk kedalam ruangan Lalita yang dimana cewek itu masih memejamkan matanya. Gara-gara kejadian itu, Lalita dinyatakan terkena gegar otak ringan. Cowok ini memegang telapak tangan Lalita kemudian ia mengelusnya.
Tiba-tiba pintu ruangan terbuka menampilkan sosok tinggi jangkung, Galang. Ia berjalan masuk mendekati Lalita dan Laska. "Ska, gue telat."
"Gapapa, Lang. Lagian lo datang pas Lalita tidur jadi gak bakal di usir dia." jawab Laska. "Kalau mau disini, gue keluar dulu aja." ujar Laska.
Galang mengangguk. "Gue mau disini dulu."
"Yaudah, gue keluar bentar nyari udara segar." kata Laska.
Galang melihat dari kepala hingga ujung kaki Lalita. Tidak ada lecet apapun tapi, tubuhnya terlihat kurus karna sakit. Galang benar-benar gak tega karna kejadian waktu itu. Jahat sekali Mamanya bahkan, anaknya sendiri di dorong sampai jatuh dan akhirnya begini. Ia meraih tangan Lalita, Galang melihat tangan kecil cewek ini. "Lalita? Maaf."
"Gue gak tau, tapi tetap maaf." ujar Galang.
Lalita masih belum membuka matanya. Pipi kiri Lalita dipegang Galang. Cowok itu mengelus pelan kemudian memejamkan matanya. Ia menghembuskan nafasnya kasar. "Gue terlalu kaku, Lit. Sekarang bahkan buat ngobrol bareng lo aja, gak mau kan? Terlalu jahat gue. Gak pantes buat lo. Meskipun gitu, gue udah janji sama Laska buat jagain lo. Dari jauh sekalipun tapi soal kemarin, gue telat. Lo jatuh di dorong padahal gue berdiri disana. Maaf, Lalita. Cepat sembuh."
KAMU SEDANG MEMBACA
COLD BOY
Novela Juvenil•COLD BOY• Solidaritas tertinggi harga mati. Ragaskar, geng ternama dan sekarang diambil alih jabatan ketua oleh GALANG PRAMUJAYA. Sifat dingin tak tersentuh membuat cewek bernama Lalita Dwialana semakin gencar mengejar Galang. Selain hari sabtu dan...