•COLD BOY•
Solidaritas tertinggi harga mati.
Ragaskar, geng ternama dan sekarang diambil alih jabatan ketua oleh GALANG PRAMUJAYA.
Sifat dingin tak tersentuh membuat cewek bernama Lalita Dwialana semakin gencar mengejar Galang. Selain hari sabtu dan...
Hai fren! Jangan lupa vote dan komen ya! Maaf kalau typo^^
•••
Tapi, Galang lebih indah daripada pelangi. -Lalita Dwialana-
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••
Pagi yang cerah di SMA NUSA JAYA lagi ramai dengan gosip-gosip yang tengah menyebar luas. Perihal masalah itu lagi dan lagi. Ya, memang tidak begitu penting untuk sebagian orang. Tapi bagi orang terdekatnya akan penting untuk mengetahui perkembangan dari hubungan tersebut.
Seperti yang sudah kalian tebak, gosip tentang hubungan ketua osis di sini. Laska Baskara, bukan hanya sebagai ketua osis dia juga termasuk inti geng yang dikenal sebagai pemimpin perang dibawah Galang. Kalau ada tawuran, Laska akan turun tangan mengatur strategi. Seperti angkatan sebelumnya ada Regal yang menjadi andalan strategi peperangan.
Semakin kesini hubungan mereka banyak yang menunggu-nunggu. Dela yang dikenal dengan tomboy serta penampilan yang tidak begitu feminim digosipkan pacaran dengan cowok yang diseganin karna jabatannya. Seperti sekarang, ditengah lapangan Laska berbicara bersama Dela yang sudah jelas pasti dihukum.
"Keliling lapangan, 5 putaran." perintah Laska.
Dela mengeluh dengan memohon kepada Laska. "Ska? Tega lo sama gue? Kita kan deket masa iya lo nyuruh gue lari keliling gini? Masih pagi kali, Ska."
"10 putaran?" ujar Laska.
"GAK! 5 AJA!" seru Dela lalu menjalankan hukumannya.
Dela terlambat dan alhasil keliling lapangan menjadi sarapan paginya. Laska memperhatikan dari pinggir lapangan. Beberapa menit waktu berjalan, Laska pergi ke kantin membeli minuman. Entahlah, kenapa saat dekat Dela rasa peduli itu cukup besar. Ditambah dengan sangat jelas Laska pernah mengetahui masalah Dela waktu detik terakhir dengan Farel saat itu.
Sebelumnya, mereka tidak sedekat ini. Laska yang sama sekali tidak peduli dengan sekitarnya. Terlalu bodoamat dengan masalah yang ia hadapi. Sampai pada akhirnya, ia menemukan Dela disaat titik terendahnya. Di tinggal Farel, orang tersayangnya. Mungkin bukan hal yang sangat berat karna memang semua akan pergi jika waktunya tiba. Tapi dari Dela ia belajar untuk tetap tegar dan bisa tersenyum karna roda kehidupan akan terus berputar.
"Laska, udah 5. Capek!" ujar Dela duduk dipinggir lapangan.
Laska dan Dela beda kelas bahkan jurusan. Ipa dan Ips. Langkah kaki Laska berhenti tepat disamping Dela. Ia duduk dan memberikan minuman tersebut. "Habisin." kata Laska.
