Hayoo siapa ini yang nungguin cerita GALANG up? Maaf ya, aku lagi ga mood banget nulis dari kemarin. Maaf, ini aku up semoga suka dan makasih yang udah mau stay nungguin cerita-ceritaku up dan terbit xixix doain lirik dong penerbit BERCANDA CISS🤳
HAPPY READING! ❤ MAAPIN KALAU TYPO*
...
Suara nyanyian menggelegar seisi kantin SMA NUSA JAYA yang kini dipenuhin oleh murid-murid. Berisik, benar-benar ramai sekali siang ini. Istirahat kedua seperti biasanya kantin akan dipenuhin oleh anak Ragaskar angkatan 7 dipojokan yang biasa mereka tempati. Gerombolan yang tengah duduk sambil bercanda bareng itu menjadi pusat perhatian kaum hawa.
Adik-adik kelas khusus siswi juga banyak yang berbisik tentang mereka. Tidak dihiraukan ketampanan masing-masing anggota bahkan inti yang merupakan orang paling famous diantara yang lain. Siapa lagi kalau bukan, Galang sebagai ketua dan Rama sebagai wakil ketua.
"Eh buset, makin cakep aja lo Jamal." ujar Aldo kepada Galang.
Galang menghembuskan nafasnya kasar. "Gue punya nama. Bukan Jamal."
Rama menepuk pundak Devan untuk pergi dari kursi yang ia dudukin. "Gerak dong lo, gak liat ya? Ini kursi singgahsana gue."
"Lebay lo! Yaudah, minggir." kata Devan.
Galang duduk sambil melihat ke sekelilingnya. Tidak ada Laska sama sekali. Biasanya sih cowok itu tengah di ruangan osis mengurus kegiatan karena sebentar lagi akhir tahun biasanya ada acara dari sekolah.
"Sorry, lama." ujar Laska yang tiba-tiba muncul dari belakang Galang.
"Darimana?" tanya Galang.
"Osis." jawab Laska datar. "Nanti acara buat akhir tahun, Ragaskar jadi panitia." lanjut Laska.
Galang menoleh kearah Laska yang kini berada di sampingnya. "Serius?"
"Ya, diajuin Bu Eka langsung. Gue harap gak ngecewain sekolah sama gue." jawab Laska.
"Siap Pak Ketos!" jawab mereka serentak.
Galang mengangguk lalu berdiri dan berjalan kearah kantin Bu Jum. Tapi tidak sengaja dari arah berlawanan siswi dengan penampilan seragam berbeda itu menabrak Galang dengan membawa minuman dan mengenai baju Galang hingga basah. "Damn." umpat Galang kesal.
"Mata lo mana?" ujar Galang dengan keras. "Budeg!" lanjut Galang mengelap baju putih sekolahnya yang kini ada bercak merah bekas minuman.
"M–maaf kak, gak sengaja." jawab siswi tersebut.
Galang menepis tangan perempuan itu. "Jangan sentuh gue." entah kenapa moodnya lagi gak bagus. Makanya ia marah-marah ditambah seragam sekolahnya basah.
"GALANG!!!" teriak salah satu siswi berambut pendek dari jauh.
Rama dan yang lainnya mulai berisik menggodai Galang dan Lalita.
KAMU SEDANG MEMBACA
COLD BOY
Novela Juvenil•COLD BOY• Solidaritas tertinggi harga mati. Ragaskar, geng ternama dan sekarang diambil alih jabatan ketua oleh GALANG PRAMUJAYA. Sifat dingin tak tersentuh membuat cewek bernama Lalita Dwialana semakin gencar mengejar Galang. Selain hari sabtu dan...