07

8.8K 951 74
                                    

Mon maap jika ada typo dan kesalahan lainnya

  ┏───────────────┓ 
°•° happy reading•°
┗───────────────┛

BLUE

   

Guanlin menatap tajam Felix dari ujung kepala sampai ujung kaki, dahi nya mengernyit karena sibuk mengingat-ingat siapa pria tadi.

Huh? Bukankah dia si Felix itu?

"Felix?" Ucap Guanlin memastikan. Yang dipanggil namanya hanya dapat memasang wajah bingung.

tunggu dari mana pria itu tau namanya?

"Kita kenal?" Tanya Felix hati-hati tak dipungkiri bahwa ia saat ini juga tengah kebingungan.

Mampus, mendengar pertanyaan Felix, Guanlin harus jawab apa?

Sebenarnya ia hanya tau Felix sebatas sasaran Hyunjin kali ini.

"e-eh... Kita satu sekolah." Jawab Guanlin.

"Oh, yaudah saya duluan." Setelah mengatakan itu Felix pergi untuk membayar ke kasir, meninggalkan Guanlin yang lagi-lagi belum sempat membalas perkataan Felix.

Guanlin yang ditinggal seperti itu hanya menahan kesal.

"Cuek amat anying."

Flashback

Guanlin tengah berada di toilet untuk bersih-bersih, apalagi kalau bukan harus dihukum. Guanlin bersumpah jika bukan karena mereka akan mengadu pada kakek neneknya pasal Guanlin yang ketahuan tawuran tak akan sudi ia membersihkan toilet seperti ini apalagi toilet di sekolah ini lumayan luas.

"Anjing! Masa cogan disuruh bersihin toilet." Guanlin tengah menggosok wastafel kamar mandi dengan mengumpat tiada henti.

"Udah mau gelap bego ..." Guanlin mempercepat gerakannya menggosok wastafel, baiklah ini yang terakhir.

Setelah beberapa menit akhirnya toilet sudah selesai di bersihkan. Ia melangkahkan kakinya keluar toilet,

saat tengah berjalan Guanlin tak sengaja mendengar suara aneh yang berasal dari kelas 12, mau tak mau ya Guanlin harus mengecek nya. Sepertinya ada orang yang berbuat mesum itulah yang dipikirkan Guanlin.

Guanlin mengintip dari celah tirai jendela kelas tersebut, disana ia melihat Hyunjin sedang melakukan 'itu' dengan seseorang pemuda, Guanlin tak melihat siapa pemuda itu karena terhalangi oleh tubuh Hyunjin. Lagi pula Sebenarnya ia sudah biasa melihat Hyunjin seperti itu jadi ia bersikap santai saja. Paling jalang nya, batin Guanlin.

"Anjir hari ini kan gua ngga bawa mobil." Guanlin tiba-tiba teringat bahwa hari ini ia tak membawa mobilnya kesekolah karena sedang di perbaiki.

"Nunggu Hyunjin aja dah." Sebenarnya Guanlin malas sekali harus menunggu Hyunjin saat ia tengah seperti itu tapi
Ya mau bagaimana lagi, batrai ponselnya habis dan ia tak bisa menghubungi siapapun, mana mau ia naik kendaraan umum.

Saat tengah berkutat dengan pemikirannya ia mendengar suara tangisan dari dalam kelas. Guanlin mendengar dengan seksama. Aneh mengapa ada suara tangisan?

Sepertinya Hyunjin akan segera keluar dan dengan cepat Guanlin berlari untuk bersembunyi.

Setelah melihat Hyunjin hilang dari pandangannya akhirnya Guanlin pun kembali ke jendela kelas untuk mengintip. Mengapa Hyunjin hanya pergi sendiri?

Guanlin melihat pemuda itu tengah menangis, berbeda dengan kesadaran sebelumnya, kali ini pemuda tersebut sudah memakai pakaian lengkap.

Ia tengah menangis, siapapun yang mendengarnya pasti tau itu adalah tangisan yang amat pilu dan menyedihkan. Guanlin yang mendengarnya saja merasa sedih.

Guanlin baru sadar jika pemuda itu adalah Felix.

Felix yang dikenal sebagai anak baik-baik baru saja diperlakukan buruk oleh Hyunjin. Kalau saja ia tau itu Felix pasti tadi sudah ia hajar si Hyunjin itu.

Bukan kah Hyunjin sangat tega.

Guanlin menjadi iba pada Felix.
Saat Felix keluar dari kelas Guanlin mengikuti Felix secara diam-diam, ia ingin memastikan bahwa Felix selamat sampai rumah.

Gila ia saja tak tau kenapa melakukan hal ini.

Felix tak menyadari keberadaan Guanlin sebab Felix selalu jalan menunduk dengan tatapan yang sulit Guanlin artikan.

Guanlin tak tau apa yang telah merasuki nya, bisa-bisanya ia mengikuti Felix, Ah entahlah Guanlin tak tau.

Saat sampai di kediaman Felix, Guanlin melihat sebuah pertengkaran antara Felix dan seorang wanita yang sepertinya ibu Felix. Di sana Guanlin melihat dari jauh semua yang terjadi pada Felix.

Flashback end

"Lah ... Dia kan yang bilang Janji bakalan nyuci baju gue tapi ga jadi itu," Guanlin baru sadar.

Jadi yang Felix tabrak saat di sekolah adalah Guanlin.

"Kenapa tadi— Argghh goblok!" Guanlin merutuki diri nya sendiri. Memalukan, benar-benar memalukan. Apalagi saat ia sok kenal dengan Felix, respon Felix menganggap nya sebagai orang aneh pasti.

Wajah Guanlin benar-benar memerah, Arghh ia malu jika bertemu dengan Felix kembali.

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC

Blue (hyunlix) ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang