Mon maap jika ada typo dan kesalahan lainnyaHappy reading
Ujian akhir besok akan dimulai, para siswa ramai-ramai memasuki perpustakaan untuk belajar untuk Persiapan besok termasuk Felix dan Ryujin sedangkan guanlin hari ini tidak menampakan dirinya.
Felix jelas khawatir dengan Guanlin, apalagi mereka sudah lama tidak berbicara, mau bagaimana pun Guanlin tetap teman baik Felix.
Sebenarnya Felix ingin berbicara pada Guanlin namun Guanlin selalu menghindari Felix. Apa Guanlin merasa jijik pada Felix setelah mengetahuinya? Entahlah Felix selalu berfikir begitu. Apa ia tak pantas lagi berteman dengan Guanlin?
"Guanlin kemana ya, Ryu?" Tanya Felix.
"Ngga tau, tumben kamu nanyain?" Ryujin menaikkan satu alisnya.
Ryujin sebenarnya menaruh curiga pada Felix dan Guanlin kalau mereka sedang bertengkar tapi Felix dan Guanlin menjawab kalau keduanya baik-baik saja.
"Lix, kamu punya masalah sama Guanlin? Kalian berantem?" Tanya Ryujin.
"Ngga, kok." Lagi-lagi Felix terpaksa berbohong pada Ryujin, ia tak ingin Ryujin menjauhinya seperti Guanlin. Ia belum siap melihat wajah kecewa Ryujin.
"Lanjutin belajar nya, Ryu." Lanjut Felix.
Blue
Hyunjin memutuskan untuk membawa Felix tinggal di apartemen. Hanya apartemen biasa yang masih ia sewa dan sudah 1 minggu mereka tinggal disana.
Hyunjin menubruk kan tubuhnya diatas kasur, pria itu baru saja pulang dari shift malam nya. Hyunjin harus bekerja untuk jaga-jaga jika kedepannya ia dan Felix kekurangan uang.
Mau bagaimana pun ia lah yang harus mencari nafkah dan menghasilkan banyak uang untuk Felix, tentu saja dengan cara yang benar.
Omong-omong Hyunjin saat ini sudah bekerja disalah satu restoran ternama sebagai waiter, tak apa lah gaji nya lumayan juga untuk makan sehari-hari. Kalaupun ia sudah kehabisan uang ia masih memiliki tabungan.
Hyunjin bangun dari tempat tidurnya, mata nya membelalak ketika baru mengingat permintaan Felix tadi pagi.
Pria manis yang tengah mengandung anaknya itu meminta untuk dibelikan batagor dan Hyunjin benar-benar lupa untuk membelikannya.
"Bodoh banget, gitu aja bisa lupa Lo." Hyunjin mengutuk dirinya sendiri. Ia jadi teringat wajah memelas Felix ketika meminta pada Hyunjin Padahal Felix selama ini tidak pernah meminta apapun padanya.
Padahal mungkin ini adalah ngidam pertama Felix. Baiklah, Hyunjin benar-benar harus mendapatkan nya malam ini.
Tanpa pikir panjang Hyunjin bangkit dari atas kasur, pria itu lalu memakai Hoodie nya dan berjalan menuju pintu untuk keluar untuk mencari warung yang menjual makanan tersebut.
Hyunjin kembali mengutuk dirinya sendiri ketika ingat jika sekarang waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.
Mana ada yang menjual makanan itu pada jam segini. Bagaimana ini? Apa yang harus ia lakukan? Ia harus mendapatkan makanan itu.
Satu jam lebih Hyunjin berjalan mencari-cari warung-warung yang sekiranya menjual batagor namun nihil hasilnya.
Tak menyerah, Hyunjin tetap mencari dan untung lah Dewi Fortuna tengah berpihak kepadanya, setelah beberapa kali melewati warung Akhirnya ia bisa menemukan salah satu tempat yang menjual makanan tersebut. ternyata jam segini benar-benar ada yang masih menjual makanan itu.
Hyunjin pulang membawa dua bungkus batagor, jaga-jaga jika Felix tidak puas hanya makan satu.
Pria itu mengusap peluh nya, ia benar-benar kelelahan saat ini. Ia melihat Felix datang menghampiri nya dengan raut khawatir.
"Hyunjin! Saya kira kamu kemana, tolong jangan bikin khawatir." Ujar Felix. Wajah kesalnya sekaligus khawatir tak bisa lagi tersembunyi dari wajahnya.
"Maaf, gue abis beli batagor persenan lo tadi. Maaf kalau terlambat, gue lupa." Hyunjin menyodorkan plastik isi kotak batagor kepada Felix.
"Ka-kamu ngga kecapean? Padahal kamu baru aja pulang ke-kerja." Felix tercekat, matanya langsung berkaca-kaca sambil menatap Hyunjin. Padaha pria itu habis pulang sekolah langsung bekerja.
harusnya saat Hyunjin pulang Hyunjin langsung istirahat, mengapa ia harus repot-repot mendengar permintaan Felix?
"Hei, Lo kenapa nangis? Gue minta maaf, ya." Ujar Hyunjin. Apakah sebesar itu kesalahan nya karena sudah melupakan permintaan Felix?
"Bukan, saya ngerasa terharu aja. Hiks..." Jawab Felix. Pria itu langsung menangis.
Sebenarnya Felix tuh tipe orang yang ceplas-ceplos, kalau ia senang akan suatu hal ia akan mengatakan nya.
Si jangkung hanya tertawa melihat tingkah Felix. Felix pasti tengah mengalami mood swing, pikir Hyunjin.
Pipi gembil Felix kini memerah lucu. Hyunjin bersumpah jika ia benar-benar ingin memeluk tubuh mungil Felix saat ini.
"Boleh gue peluk? Lo gemesin banget gue ngga kuat." Ujar Hyunjin setelah itu terkekeh.
Hyunjin tertegun ketika tubuh Felix langsung menubruk nya. Ia sebenarnya hanya bercanda saja mengatakan itu pada Felix tapi ternyata Felix benar-benar melakukannya.
"Makasih, hehe"
Hyunjin membawa lengannya untuk membalas pelukan Felix dengan posesif.
"Gue sayang sama Lo." Ujar Hyunjin. Sudah berhari-hari ia memikirkan perasaan nya pada Felix dan Hyunjin sekarang yakin jika ia menyukai Lee Felix, lebih tepatnya mencintai Felix.
Felix menjauhkan diri dari Pria itu secara tiba-tiba setelah mendengar pengakuan tersebut.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue (hyunlix) ✔︎
Fanfiction.•.•𝐇𝐲𝐮𝐧𝐣𝐢𝐧 𝐱 𝐅𝐞𝐥𝐢𝐱•.•. Selesai✓ ❑⃕WARN❑⃕ ➭ʙxʙ ➭sᴏᴍᴇ ᴍᴀᴛᴜʀᴇ ᴄᴏɴᴛᴇɴᴛ ➭ᴍᴘʀᴇɢ ➭ғᴇʟɪx ʙᴏᴛᴛᴏᴍ ➭ғᴇʟɪx x ʜʏᴜɴᴊɪɴ #1 hyunlix [050720] 020220 - 270720