11

8.3K 907 126
                                    


Mon maap jika ada typo dan kesalahan lainnya

Happy reading

felix bangun pagi seperti biasa untuk berangkat sekolah, langkahnya sudah akan berjalan menuju halte bus sebelum suara klakson mobil menghentikannya. felix mengalihkan pandangan nya kesamping dan melihat mobil guanlin. Pria itu membuka kaca jendela mobil.

"woi, berangkat bareng hayu." ajak guanlin semangat. senyumnya sedari tadi tak pernah luntur saat melihat felix, untung saja guanlin datang tepat waktu untuk menjemput felix sebelum felix sampai ke halte.

felix yang ditawari guanlin tentu saja tak menolak, ia bisa menghemat pengeluaran uangnya. setelah mengucapkan terimakasih felix langsung masuk ke mobil.

Guanlin tak mampu menyamarkan senyumannya ketika Felix menerima ajakannya dengan senang hati.

perjalanan menuju sekolah mereka hanya di temani oleh candaan ringan antara keduanya. Guanlin lebih banyak bercanda untuk mencairkan suasana diantara mereka dan felix sesekali  menanggapinya dengan tertawa. baru kali ini guanlin mau melakukan hal merepotkan seperti itu.

setelah selesai parkir felix dan guanlin turun dari mobil. felix menghela nafas, seperti dugaan nya banyak sekali pasang mata yang menatapnya dengan bingung dan mengintimidasi mereka mulai berbisik-bisik, felix tahu mereka menggunjing nya, harusnya tadi felix menolak tawaran guanlin saja kalau begini.

Guanlin tak tahan melihat wajah murung felix, ia tahu jika felix sedih karena dia. tapi apa yang harus guanlin lakukan? ia tak mengerti harus bagaimana.

"lu gausah dengerin apa kata mereka, yok gua anterin ke kelas."

"eumm... gapapa aku sendiri aja, makasih ya." felix berjalan dengan cepat meninggalkan guanlin menuju kelas.

Pemuda manis dengan konstelasi bintang tersebut berjalan dengan menunduk, ia gugup seperti biasa apalagi saat mendengar seseorang membicarakannya sepanjang jalan menunju kelas.

"kok dia bisa berangkat sama guanlin sih?!"

"kemaren hyunjin juga nyamperin dia pas di kantin."

"terus kemaren tau ngga? guanlin sama hyunjin berantem gara-gara dia."

"gila! dia pasti..."

bla bla bla... dan omongan sampah lainnya yang mereka tujukan untuk felix.

Felix berjalan dengan cepat menuju kelas dan duduk di kursi. Ia langsung membuka buku pelajaran seperti biasa dan membaca buku guna mengalihkan rasa khawatirnya.

ryujin yang berada disebelah felix menatap felix dengan ragu, ia sebenarnya ingin bertanya tentang rumor yang beredar tentang felix dan hyunjin atau felix guanlin.

hahh...yang benar saja ryujin bingung saat ini, felix sepertinya juga enggan diajak bicara akhirnya ryujin membiarkan felix.

"itu tuh si felix, gatau diri banget dia."

"bisa-bisanya dia berangkat sama guanlin."

Felix diam tak mau menanggapi. biarlah, toh yang penting mereka tak menyerang felix secara langsung, ya walaupun felix harus mendengar semua hinaan mereka tentang dirinya, itu bukan masalah besar bagi nya. felix kembali berpura-pura fokus untuk belajar, semua itu tak luput dari pandangan Ryujin.

Ryujin menatap orang yang telah membicarakan hal tentang felix, ryujin masih menahan emosi untuk saat ini.

"halah... palingan juga si felix kerjaan nya jadi jal--"

Blue (hyunlix) ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang