Blue
⚠︎⚠︎⚠︎
please be wise
┏───────────────┓
•·Happy Reading! ·•
┗───────────────┛Hyunjin mendorong tubuh Felix ke dinding. Menahan kedua tangan Felix ke atas menggunakan satu tangan Hyunjin yang besar dan kuat, Satu tangan yang lainnya ia gunakan untuk melepas kacamata Felix.
Wow! Kemana saja Hyunjin selama ini? Sampai-sampai ia melewatkan pemuda manis, maksudnya sangat manis di hadapannya ini.
Lihat, Kulit nya yang putih dan lembut seperti bayi, bibirnya sangat mungil dan memerah secara alami, benar-benar menggoda, dan Felix ternyata memiliki freckles yang sangat indah. Sungguh sangat sempurna sekali seorang Lee Felix ini.
Tanpa pikir panjang lagi Hyunjin langsung mencium bibir merah milik Felix.
Felix mencoba menolak perlakuan hyunjin, namun apa daya tentu saja kekuatan nya tidak sebanding dengan Hyunjin
"Hyunjin lepasin! to-tolong lepasin!" mohon felix putus asa. Felix sudah menangis meminta hyunjin untuk melepaskan nya namun hyunjin seakan tuli.
hyunjin melepaskan dasi nya dan dengan cepat ia mengikat dasi tersebut ke kedua tangan Felix. Bahkan Felix tidak mampu memberontak sama sekali.
Setelah itu mengangkat badan Felix ke atas meja guru dan langsung menindih felix. Lutut nya ia gunakan untuk menekan area intim felix yang berada di balik celana seragam felix. Sontak membuat felix mengeluarkan suara geraman demi menahan desahan yang akan ia keluarkan.
Hyunjin membuka kemeja seragam felix dengan perlahan mengabaikan kata makian dan tangisan dari felix.
Ya, hyunjin melakukan nya pada felix
BLUE
Disini felix sekarang, seorang diri di kelas. Kelas yang menjadi saksi atas hal memilukan yang Felix alami, ia masih tak menyangka bahwa sesuatu seperti ini akan terjadi.
Felix tak pernah membayangkan bahwa nasib nya sungguh sial dan buruk di umur nya yang ke 17 tahun.
Kenapa tuhan sangat tidak berbelas kasihan pada nya? Kenapa semua hal buruk datang satu-persatu meminta untuk dirasakan? Apakah selama ini Felix melakukan dosa besar?
"ARGHHHH!!! APA SIH SALAHKU!!" frustasi Felix, apakah sebaiknya ia pergi menyusul ayah dan ibunya?
Tolong, Felix lelah dengan semua ini.Setelah menenangkan dirinya, walaupun dirinya sama sekali tidak tenang, Felix membersihkan sisa sperma yang masih tersisa di atas meja. Ia membersihkan menggunakan tisu dan menyemprotkan parfum nya ke ruangan kelas dan meja agar tidak tercium lagi bau sperma. Felix bersyukur karna tak ada cctv di kelas nya.
Setelah itu Felix pergi keluar kelas dengan susah payah akibat area bawahnya yang terasa perih. Sungguh rasanya sakit sekali.
Ia terkejut ketika hari makin menggelap, mengingat ibu nya sangat melarang keras dirinya untuk pulang larut, sebaiknya ia harus segera pulang sebelum ibu marah padanya.
Bus berhenti di halte tujuan felix. Ia harus kembali berjalan menuju rumahnya. Pandangan nya kosong menatap lampu jalan dari jendela.
saat Felix sampai ia melihat ibunya nya membawa koper bersama dengan adiknya yang tengah menangis. Buru-buru ia menghapus air mata nya dan merapikan penampilan nya sekali lagi.
Si adik yang melihat Felix langsung saja berlari menuju dirinya dan mengabaikan panggilan ibunya.
"K-kak... Hiks... Aku ngga mau ikut mamah." ucap bocah itu sembari terisak, lengannya memeluk Felix dengan erat.
"Maksud Adek apa?" Felix tentu saja bingung dengan apa yang terjadi, ia mengusap surai sang adik dengan penuh sayang.
"Saya sama mingrui Bakalan pergi dari sini,
"saya lama-lama makin muak sama semua ini." ucap ibunya, ia menarik lengan anak kandungnya dari pelukan Felix dengan kasar.
"Ngapain, sih kamu meluk anak itu!? Dia itu bukan siapa-siapa kita! Jangan bodoh! " Ucap ibu tiri Felix pada mingrui.
"mah... Felix mohon jangan pergi..." Ia bawa tangan nya menyentuh kedua lengan ibu tirinya, ia memohon pada ibunya. Hanya ibu dan adik nya yang ia punya di dunia ini, tak ada lagi yang Felix punya selain mereka.
Felix tak apa di perlakukan tak adil dan buruk oleh ibu nya, yang penting ia tak menjadi sebatang kara di dunia ini.
Sebuah mobil berhenti di depan rumah Felix, mobil itu datang untuk menjemput ibu Felix dan mingrui. sang ibu langsung menepis kedua tangan Felix
"Ayo mingrui! Kita pergi!" Ibu Felix menarik lengan mingrui paksa. Tak peduli anak kecil itu menangis makin keras.
"Mah! Jangan kasar-kasar sama Adek" ucap Felix saat melihat ibunya menarik paksa adik nya.
"Inget ya Felix! Saya bilang dia bukan adik kamu! Anggap saja kita tak pernah punya hubungan keluarga lagi." sebelum masuk kedalam mobil ibu Felix mengucapkannya.
Tak ada yang bisa Felix lakukan selain berdiam diri, air matanya mengalir.
Ia hanya bisa menangis dalam diam, tak mengeluarkan isakan. Ia terlihat menyedihkan saat ini.
Hanya mereka satu-satunya keluarga yang Felix punya, hanya mereka. Felix tak memiliki siapa-siapa artinya sekarang ia benar-benar sebatang kara.
Kenyataan apalagi yang Tuhan berikan padanya? Apakah tuhan membenci Felix?
Ia pukul keras kepala nya setelah membatin demikian. Ia merasa jahat karna berfikiran seperti itu, harusnya lebih bersabar.
"Lee Felix ayo kuatin diri kamu, please kamu ngga boleh nangis lagi." Nyatanya setelah mengatakan itu Felix malah terisak makin kuat.
Kejadian tadi tak luput dari pandangan seseorang yang sejak tadi berada di sana, tetap diam memandangi Felix.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue (hyunlix) ✔︎
Fanfic.•.•𝐇𝐲𝐮𝐧𝐣𝐢𝐧 𝐱 𝐅𝐞𝐥𝐢𝐱•.•. Selesai✓ ❑⃕WARN❑⃕ ➭ʙxʙ ➭sᴏᴍᴇ ᴍᴀᴛᴜʀᴇ ᴄᴏɴᴛᴇɴᴛ ➭ᴍᴘʀᴇɢ ➭ғᴇʟɪx ʙᴏᴛᴛᴏᴍ ➭ғᴇʟɪx x ʜʏᴜɴᴊɪɴ #1 hyunlix [050720] 020220 - 270720