15

8.1K 941 130
                                    

Mon maap jika ada typo dan kesalahan lainnya

.°•.°•Happy reading.°•.°•

Keesokan harinya Felix memutuskan untuk kembali bersekolah, seperti dugaannya ia mendapati rentetan pertanyaan dari Guanlin dan Ryujin. Felix sampai benar-benar sampai didesak menjawab nya.

Ia telah beralasan jika ia mengunjungi rumah pamannya dan lupa untuk membawa ponsel. Untung saja mereka percaya.

sebenarnya Guanlin tak percaya pada Felix, tapi ya sudahlah Guanlin sebaiknya tidak ambil pusing.

"Lix kamu kalo ilang ga ada kabar lagi nanti aku hajar si tiang itu, kamu tuh bikin khawatir aja." Ucap Ryujin. Sedari tadi gadis itu tak berhenti memeluk Felix.

Guanlin hanya mampu mengelus dada berkali-kali. berteman dengan gadis bar-bar itu membuat mental Guanlin menjadi kuat.

"Lix... Gua juga kangen." Guanlin baru saja akan memeluk Felix sebelum Ryujin dengan cepat mengepalkan tangannya didepan Guanlin, gadis itu memberi kode agar ia tak berani memeluk Felix.

Benar-benar sialan.

Felix tertawa lepas saat melihat wajah murung Guanlin. Astaga... guanlin Benar-benar menggemaskan. Bagaimana bisa Pria paling ditakuti oleh banyak warga sekolah bertingkah seperti ini.

Awalnya Felix merasa cukup dan sangat senang karena memiliki Ryujin sebagai sahabatnya dan sekarang sahabat Felix bertambah satu, sekarang ia sangat bahagia akan itu. Felix bersyukur kepada Tuhan karena telah mempertemukan nya dengan mereka berdua.

jika saja Felix tak bertemu dengan mereka ia pasti tidak memiliki semangat hidup lagi.

Setelah pulang sekolah mereka memutuskan untuk pergi bermain ke game center disalah satu mall. Sebenarnya Guanlin hanya mengajak Felix saja tapi sialnya Ryujin malah mendengar dan memaksa untuk ikut dan Akhirnya Guanlin terpaksa mengiyakan.

Guanlin berinisiatif mentraktir mereka tapi Ryujin, gadis itu benar-benar tak tahu diri menghabiskan uang Guanlin. berbeda dengan Ryujin, Felix sama sekali tidak meminta apa-apa selain card game untuk bermain game.

Ini kenapa Ryujin yang menghabiskan uang nya sih? Ah Guanlin tak ikhlas jadinya padahal ia ingin mentraktir Felix sebanyak-banyaknya tapi Felix tidak meminta apa-apa sama sekali.

"Aku mau beli bahan makanan untuk dirumah sebentar ya." Ucap Felix. Ia memakai tas nya bersiap.

Guanlin dan Ryujin baru saja beristirahat setelah bermain sementara Felix hanya bermain sebentar dan lebih banyak duduk, ia tak mau kelelahan karena itu berbahaya bagi kesehatan janinnya.

"Gua temenin ya." Tawar Guanlin. Ryujin baru saja akan menawarkan sebelum Guanlin melototi nya. Biarkan lah mereka berdua saja itung-itung ucapan terimakasih karena traktiran Guanlin dan kebetulan juga ia lelah.

"Ditemenin Guanlin ya lix?" Pinta Ryujin.

"Guanlin cape ngga?" Tanya Felix.

Aaaa... Guanlin rasanya ingin melayang, lemah ia jika Felix memanggil nama nya.

"Mau dong!" Jawab Guanlin semangat.

Felix tanya apa Guanlin jawab apa, terserah orang salting saja lah.

Felix dan Guanlin berjalan menjauhi Ryujin menuju supermarket. Sesampai Guanlin disana ia langsung mendorong troli belanja. Padahal Felix hanya butuh keranjang karena ia tak akan membeli banyak bahan makanan, uang nya saja pas-pasan.

"Keranjang aja, aku ga belanja sebanyak itu." Ucap Felix. Felix menarik troli belanja berniat mengembalikan nya ketempat semula.

"Et... Jangan dibalikin, sekalian gua mau belanja juga." Ucap Guanlin menarik troli kembali.

Blue (hyunlix) ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang