1

33K 1.2K 26
                                    




= Selamat datang kembali di lapak ini =







Judul Cerita : Percaya
Penulis cerita : -Nubivagant-
Di publish ulang : Mei 2021

PERHATIAN :

Keseluruhan Cerita ini hanya Fiksi, tidak di perkenankan untuk membawa cerita ini ke dunia nyata apalagi ke tokoh ybs. Tidak di perkenankan untuk Copas, menulis ulang, atau menyebarkan tanpa seizin penulis asli.

Cerita ini bergenre GxG, bagi yang tidak berkenan dimohon untuk tidak melanjutkan membaca. Harap bijak dalam menanggapi segala sesuatu nya.

Terimakasih.

= Selamat membaca =

*************************

Seorang gadis bergigi gingsul sedang membersihkan dirinya di kamar mandi, bau pembersih lantai dan telur busuk bercampur menjadi satu, menjadi satu kesatuan yang cukup membuat isi perut bergejolak. 

Hampir saja sang gadis mengeluarkan seluruh isi perut nya karena tak kuat dengan bau yang menempel di sekujur tubuh nya.

Gadis itu Shania Gracia.

Tok..

Tok..

"Gree.. ini tas loe!"  Teriak seseorang dari luar.

"Bentar Nin!" Jawab Gracia sambil berteriak juga.

Gracia membuka pintu kamar mandi,  membuat Anin segera menutup mulut serta hidung nya karena bau yang ikut menyeruak keluar menerpa indra penciuman nya. 

"Gilaa! Loe kok gak mati?" Ucap Anin sambil tetap menutup hidung nya "Kalo gue udah mati lemes kayanya, gak kuat gue sama bau nya" lanjutnya.

Gracia memutar bola matanya "Lisan nya cuci pake pembersih lantai gih"

Anin terkekeh "nih tas loe, gue tunggu di depan"

Gracia mengangguk, lalu mengambil tas dari tangan Anin. Menutup pintu dan segera membersihkan diri kembali.

Gracia membuka isi tas nya, jangan heran jika di tas nya tersedia peralatan mandi lengkap, serta baju ganti. Tak jarang juga Gracia meminta tolong Anin untuk di belikan seragam baru di koperasi sekolah, jika tidak membawa baju cadangan.

Sebagai langganan bully, Gracia harus antisipasi terhadap segala sesuatu nya.
Menjalani hari sebagai korban bully selama beberapa bulan ini cukup membuat Gracia kewalahan.

Entah berapa puluh seragam yang ia buang, dan entah berapa kali dia terjatuh karena di senggol atau sengaja di dorong. Bahkan Gracia masih ingat ketika kulitnya terkena cipratan kuah soto panas, dan sampai hari ini masih terlihat sedikit merah.

Gracia bahkan lupa apa saja yang sudah di alami nya.

Setelah selesai dengan aktifitas bersih-bersih nya, Gracia segera memasukkan seragam kotor nya ke dalam kantong plastik. Segera ia keluar dari kamar mandi, lalu membuang baju kotor nya di tempat sampah.

"Ayo Nin!" Ajak Gracia

Anin menoleh lalu menatap Gracia sebentar, meneliti penampilan Gracia yang agak sedikit berbeda. Rambut nya di gerai karena basah, tidak di kepang dua seperti biasa. Bahkan kaca mata bulat nya tidak bertengger di hidung mancung nya. 

"loe itu cantik ternyata" ucap Anin spontan.

Gracia menoyor kepala Anin pelan "Mata nya juga bersihin, gak cuma lisan aja"

Percaya (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang