7

10.8K 964 21
                                    









= Selamat Membaca =




Gracia melempar asal tas nya di sofa, lalu duduk merebahkan punggung nya di sandaran sofa. rasanya lelah sekali hari ini. Tapi karena apa ??

"Mau makan dulu atau?"
Gracia mendongak, menatap manik gadis di depannya yang menampilkan wajah tanpa ekspresi.

"Mau peyyuukkk"
Gracia merentangkan kedua tangan nya, dengan ekspresi lucu. Membuat sang gadis menaikkan sebelah alisnya.

"Maaf buat semuanya"
Gracia menunduk, ketika menyadari suatu hal yang memang terjadi karena kesalahan nya.

Sang gadis berlutut, mensejajarkan tubuhnya dengan gracia. Lalu menarik nya dalam pelukan.

"Kamu gak salah apapun, berenti pasang muka kaya abis bunuh orang"

Gracia memukul bahu gadis nya pelan. "CK! gak romantis. Aku lagi serius ini"

Gadis itu terkekeh "kamu kenapa hmm?"

"Anin nembak aku"

"Kok gak mati?"

Gracia menarik diri dari pelukan gadis nya, lalu menatap tajam "ngeselin"

"Lalu aku mesti gimana ? Aku udah tau jawaban kamu pasti nolak"

"Mang iya?"  Gracia tersenyum miring "yakin amat"

"Yakin lah, isi otak sama hati kamu itu cuma nama aku. Selebihnya nama-nama makanan"
Gadis itu berlalu meninggalkan gracia yang menggeram kesal.

"GAK SEKALIAN NAMA-NAMA IKAN HAH!!"

"MATI SONO LOE!!"

Gracia menarik nafas kasar "triplek emang, gue terima si anin beneran nangis darah dia"

"Aaarggghh.. ngeselin!"

Gracia mengejar gadis nya ke kamar.

"Eh ilang?" Gracia meneliti ke setiap sudut "oh mandi, kirain lompat dari balkon" ucapnya enteng setelah mendengar suara gemercik air di kamar mandi.

Gadis itu keluar dari kamar mandi, menatap gracia yang gogoleran di kasur.

"Wedeehh.. seger amat kek es dawet 500an"
Goda gracia

"Pacar siapa sih??" Goda gracia

"Saya jomblo"

"Cantik-cantik kok jomblo"

"Mbak mau jadi pacar saya?"

"Enggak ah, tipis kek triplek hahahahahah"

Gadis itu memutar bola matanya malas.

"Siap-siap gih. Makan malem nanti sama papa mama"

"Masih lama ish, baru jam 6"

"Kamu mandi sama siap2 nya lama sayang"

"Iyaa bawel"
Gracia mendengus, dengan malas ia berjalan ke kamar mandi. Melewati gadis yang masih betah berdiri.

Cup

Gracia mencuri sebuah ciuman di bibir sang gadis, lalu kabur ke kamar mandi.

"Cah bocah"

.

Anin duduk di teras, memandangi halaman rumah nya yang luas, fikiran nya terpusat pada gadis bergigi gingsul yang baru saja menolak nya siang tadi.

Percaya (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang