3

12.3K 1.1K 33
                                    








= Selamat Membaca =

*********************


||





"Pagi shani.."

"Hmm.."

"Sibuk banget sih, baca apa?"

"Loe liat kan?"

Vienny mendengus mendengar jawaban shani yang selalu acuh dan jutek.

"Gue mau ngerjain gadis desa itu, mau ikut?"

Shani mengangguk "gue mau beli minum" ucapnya.

"Yuk sekalian, gaesss ayo" ajak vienny pada shani sekaligus pada teman lainnya. 

Vienny berjalan beriringan dengan shani, berusaha merangkul lengan shani yang sejak tadi di tepis oleh shani. Sementara okta dan desy hanya terkekeh di belakang vienny dan shani.

"Gue lagi gak pengen di sentuh" ucap shani bahkan tanpa intonasi

Dengan terpaksa vienny melepas rangkulan nya, dari pada shani marah.

"Gue ke kantin" ucap shani

"Gue mau ke kelas gadis desa itu"

Mereka memisahkan diri, shani ke kantin, sementara vienny, okta dan desy ke arah kelas gracia.

"Selamat pagi!!"

Suara vienny menggema di kelas gracia, membuat penghuni nya menatap penuh tanya. Bahkan tak ada satupun yang berani menjawab sapaan nya.

Langkah vienny tertuju pada bangku dimana gracia dan anin duduk.

Atmosfer dikelas itu terasa suram, seperti kisah cinta yang tak berujung bahagia.

"Loe gak jawab sapaan gue gadis desa?"
Vienny mengangkat dagu gracia. Membuat tatapan mereka beradu sekalipun terhalang kaca mata gracia.

"Udah kak" jawab gracia pelan.

"Oyah? Kok gue gak denger?"

"Pagi juga kak"

"Nah pinter" vienny menepuk pelan pipi kanan gracia.

Vienny perlahan melepas kaca mata gracia.

"Mata loe itu bagus.. jangan di halangin. Gini aja yaa"

Prak....

Krekkk..

"Upsss... sorry gak sengaja"

Gracia mengepal kan kedua tangan nya erat, menahan emosi yang mungkin bisa saja tidak terkontrol ketika  kacamata nya dijatuhkan oleh vienny lalu di injak hingga pecah, dan kini vienny berakting seolah  memang tak sengaja. Menjijikan!.

"Loe Enggak buta kan? Cuma rabun... Bisa lah liat papan tulis"

Vienny mengatakan nya dengan nada yang  menyebalkan, lalu membalik badan nya, tersenyum pada okta dan desy yang sejak tadi diambang pintu, menonton drama pagi yang di ciptakan oleh vienny dengan gracia sebagai tokoh utamanya.

Sepeninggal vienny dkk nya, gracia memungut kaca mata nya, dan hendak  mengumpulkan  pecahan kaca yang berserakan.

"Awww ssshh"

Gracia meringis ketika telapak tangan nya menumpu pada pecahan kaca, karena tadi dia hampir terjatuh saat hendak jongkok. Darah segar sedikit mengalir di tangan nya.

Percaya (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang