21

12.3K 823 89
                                    



= Selamat Membaca =

*************************



Matahari telah kembali ke peraduan nya, tanpa sempat pamit pada gadis yang kini berdiri di depan pembatas balkon kamarnya. Hembusan angin bergerak sepoi-sepoi menerpa wajah gadis cantik bak bidadari ini dengan lembut. Sesekali jemari lentik nya menyampirkan rambut yang menghalangi pandangan nya akibat tersibak angin.

Gadis itu mulai melipat tangan nya di dada, sebuah ritual yang selalu ia lakukan sebagai pembuka, jika otak cerdas nya mulai memikirkan sesuatu.

Entah kenapa senja sore ini membuat sang gadis sedikit terlena untuk membuka lembaran-lembaran memori nostalgia yang bahkan masih terekam jelas dalam otak yang memiliki kapasitas di atas rata-rata miliknya.

Sudut bibir nya terangkat, kala otak nya mulai menayangkan perjalanan awal ketika dia bertemu dengan gadis pemilik hatinya.






Flashback ON ●







Shani berjalan dengan langkah santai, pandangannya sesekali menoleh ke kiri dan kanan nya. Menatap satu persatu deretan mobil yang berjejer rapi di parkiran sebuah mall ternama di ibu kota.

Tangan kanan nya terangkat, menelusup ke kantong celana jeans nya. Mengambil sebuah kunci mobil mewah yang baru dibelikan papa nya seminggu yang lalu.

Mobil dua pintu berwarna hitam legam itu terparkir dengan cantik di tengah-tengah antara mobil sejuta umat.
Dengan sekali klik, terdengar suara yang berasal dari mobil mewah nya, diiringi lampu mobil yang berkedip dua kali.

Sebuah kerutan di kening Wajah cantik yang selalu terlihat datar sedatar ubin masjid itu terlihat, tatkala indra penglihatan nya mampir sebentar pada seorang gadis yang nampak berlari dengan cepat dari pintu keluar mall ke arah parkiran.

Merasa tak ada yang aneh, dan merasa bahwa gadis itu mungkin hanya sedang buru-buru, shani mengendikkan bahu nya. Jemari lentik nya kompak membuka pintu mobil, membuat pintu mobil mewah itu terbuka ke atas.

Dengan sekali gerakan, tubuh shani sudah duduk dengan manis di kursi belakang kemudi. Pintu mobil tertutup seiring terbuka nya pintu penumpang di samping nya, lalu kembali tertutup cukup kencang. Membuat shani terlonjak.

"Please, buruan jalan"
Sebuah kalimat keluar dari mulut gadis yang tadi tidak shani hiraukan keberadaan nya.
Alisnya bertautan, ketika melihat gadis itu menatap shani dengan tatapan memohon.

Melihat shani hanya diam, gadis itu mulai kesal. "Please, tolongin gue. Buruan!!"

Shani seolah tersadar, tangan nya menyalakan kontak mesin mobil. Kaki jenjang nya menginjak pedal gas lalu meluncur keluar dari parkiran mall.

Gadis disamping shani masih terengah, shani bahkan sampai berfikir apa gadis ini berlari mengelilingi mall atau bagaimana? Dia Terlihat sangat kelelahan.

Tangan shani bergerak mengambil sebotol air mineral, menyodorkan nya dan langsung di sambut dengan suka cita oleh gadis asing itu. "Makasih" ucap nya pelan.

Dengan sekali minum, setengah dari isi botol itu berkurang. Shani sampai sedikit bergidig dengan cara minum gadis ini.

Tatapan shani kembali menghianati jalan raya, menatap sekilas gadis yang kini terlihat mengeluarkan keringat yang cukup banyak. Hingga mengalir melalui leher jenjang nya yang terekspos jelas. Membuat shani kesulitan menelan salivanya.

Percaya (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang