💓24💓

1.2K 133 2
                                    














Unknown number
Temui aku di taman dekat rumahmu, Kak Seokjin.

Seokjin
Apakah ini Sowon? Nomormu baru?

Unknown number
Ya, cepatlah! Apa kau tidak rindu padaku?

"Sejak kapan Sowon ucapannya jadi kayak gini?" monolog Seokjin.

Seokjin melihat jam, sudah hampir jam 9 malam. Mengapa Sowon mengajaknya bertemu?

Unknown number
Aku mohon ... ada yang ingin aku ceritakan. Aku tak sanggup memendamnya sendirian.

Awalnya Seokjin ragu, akhirnya ia menelepon nomor itu, dia bisa mendengar suara tangisan yang ia yakini adalah Sowon, tanpa basa-basi lagi, Seokjin langsung mengambil jaket dan kunci motornya dan ingin bergegas pergi.

"Loh, Kak? Mau kemana?" tanya Umji yang melihat kakaknya terlihat terburu-buru.

"Menemui Sowon."

"Malam-malam begini?"–Umji bangkit dari duduknya kemudian menghampiri Seokjin–"memang Sowon kenapa?"

"Aku juga tidak tahu," jawab Seokjin. "Tapi, dia bilang ingin bercerita sesuatu. Pasti ada sesuatu yang berat terjadi padanya."

"Benarkah?" tanya Umji khawatir. "Kalau begitu aku ikut."

"Jangan Umji ... ini sudah malam, tidak baik kalau kau berkeliaran. Lebih baik kau tunggu ayah pulang, aku pasti akan mengabarimu."

"Tapi ...."

"Tidak usah ya? Doakan saja supaya kakak baik-baik saja," ucap Seokjin.

"Baiklah. Hati-hati ya Kak?" ucap Umji ke kakaknya.

"Iya," jawab Seokjin kemudian mencium kening adiknya sebentar.

Entahlah, Seokjin merasa dia tiba-tiba merindukan momen dengan adiknya.

Seokjin bergegas pergi mengendarai motor dengan ugal-ugalan. Bahkan, sekarang SIM nya masih diproses, berani sekali Seokjin mengendarai motornya seperti itu!

Hanya demi Sowon dia berani begitu.

Umji menunggu Seokjin cemas sendirian di ruang tamu, dia juga berusaha menelepon nomor Sowon yang baru saja diberikan Seokjin tadi, tapi nihil ... tak ada jawaban.

Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Sudah satu jam Seokjin pamit, tapi tak kunjung kembali. Apa yang sebenarnya ia bicarakan dengan Sowon hingga selarut ini?

Suara ketukan pintu rumah membuat Umji terperanjat. Apakah Kak Seokjin sudah pulang? Begitu kiranya yang Umji pikirkan. Gadis yang sekarang memakai sweater ungu itu bergegas berlari membukakan pintu rumah.

"Ayah!" pekik Umji dan langsung memeluk ayahnya.

"Hei, kau kenapa nak?" tanya Ayah Umji.

"Aku takut di rumah sendirian dan aku juga khawatir dengan Kak Seokjin," jawab Umji.

"Memang kakakmu kemana malam-malam begini?"

"Tadi dia bilang Sowon meneleponnya dan ingin menemuinya ... aku rasa tadi sekitar jam sembilan Kak Seokjin pergi. Aku juga khawatir pada Sowon, Ayah. Aku juga ikut menghubungi Sowon tapi dia tak menjawab."

"Benarkah? Kau sudah coba telpon ibunya Sowon?"

"Oh iya benar juga!"–Umji mengeluarkan ponselnya dari saku celana kemudian menelepon Bu Yoona–"sebentar ... akan kucoba dulu, Yah."

l Love My Bully Victim [SowJin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang