🍃 "Karna orang yang mengajarkan ialah dia yang sesungguh nya mengajarkan dirinya sendiri" 🍃
Raihan pergi ke mushola setelah mendengar Adzan Maghrib di kumandangkan, lalu melanjutkan murajaah hingga ba'da Isya. Ia tak ingin 30 juz hafalan yang sudah di raih nya hilang begitu saja.
Dari Ibnu Umar r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda ;
"Orang yang hafal Al-Qur'an itu seperti orang yang mempunyai unta terikat. Bila mau menjaga unta itu ia harus memegangnya. Bila unta itu dibiarkan terlepas, ia juga akan pergi." (HR. Bukhari, Muslim dan Nasa'i).
Sudah jelas hadits tersebut ialah, seekor unta yg terjaga maka harus di pegang, bila ingin dilepaskan maka ia akan pergi dengan mudah. Sama seperti seseorang yang sudah memiliki hafalan, jika ia tak kuat menjaga maka hafalan itu akan mudah untuk pergi.
Karna itulah Raihan tak ingin hafalan nya hilang dengan mudah, ia selalu bermurajaah usai solat nya. Terkadang ia selalu murajaah bersama Ustadz Arif, guru nya saat ia masih kecil. Bahkan, sampai sekarangpun Raihan masih terus belajar pada Ustadz Arif. Sesekali dia pernah membantu ustadz Arif mengajar anak-anak mengaji. Sembari mengulang ilmu agama dan hafalan nya. Karna orang yang mengajarkan ialah dia yang sesungguh nya mengajarkan dirinya sendiri.
🍂🍂
Tok tok tok
"Mas, udah tidur ya?" Ucap Vita dibalik pintu kamar kakaknya"Belum dek, masuk aja gak di kunci kok" jawab sang kakak dari dalam kamar
"Emmm Vita ganggu Mas lagi belajar ya?" Ucapnya sedikit ragu, takut-takut mengganggu kakanya yang sedang belajar
"Gak kok dek. Mas lagi nyantai. Ini cuma lagi ngerapihin buku aja. Sini duduk" ucap Raihan yang menarik nya duduk di bangku kamarnya
"Emmm Mas, Vita mau minta maaf" ucapnya ragu
"Kenapa?"
"Tapi Mas jangan marah ya? Janji?"
"Emang nya kapan Mas pernah marah?"
"Gak sih, tapi pernah ah marah"
"Itu kalo kamu susah dibilangin. Suruh setor hafalan aja kamu belum setor kan?"
"Iya iya, besok aku setor deh aku baru hafal 10 ayat Mas"
"10 ayat juga gpp dek, Mas siap dengerin kok"
"Besok aja ya Mas, beneran deh insyaAllah besok aku tambah lagi ayat nya""Yang di hafal itu bukan per ayat nya tapi perbaris nya. Kalo kamu_" belum selesai Raihan bicara Vita sudah memotong nya. Seakan sudah tau apa yang ingin dikatakan kakaknya
"Hafal ayat, nanti kalo Mas tanya ayat sekian kamu gak tau. Harus ngulang dari awal" ucap Vita yang seperti sudah hafal dengan kalimat yang akan disampaikan kakaknya
"Tuh hafal"
"Hafal lah, Mas udah sering bilang gitu" ucap Vita. Di iringin tawaan kecil dari sang kakak
"Oiya tadi kamu mau ngomong apa?"
"Itu Mas, Novel yang pernah Mas beliin hilang"
"Hmm hilang dimana?" Jawab Raihan santai
"Hilang di sekolah Mas"
"Itu salah kamu. Ngapain coba bawa novel kesekolah. Bawa itu buku pelajaran, pulang nya baru bawa ilmu. Bukan nya malah laporan soal novel yang hilang"
"Tuh kan marah, iya iya Vita minta maaf Mas. Lain kali gak gak diulangi deh"
"Mas gak akan marah kalo masalah novel dek, tapi kalo hafalan qur'an kamu yang hilang Mas baru marah. Coba sekarang Mas tanya. Kenapa kamu bawa novel kesekolah?"
"Cuma iseng aja Mas, maksudnya kalo istirahat bisa sambil baca novel gitu""Baca itu Al-Qur'an dek bukan Novel. Waktu istirahat itu harusnya kamu isi untuk hal-hal yang positif. Mas gak larang kamu buat baca novel, tapi dahulukan lah Al-Qur'an sebelum novel, kamu bisa kok baca novel disaat waktu bener-benar sedang santai atau tidak ada kesibukan. Mas malah bukan marah karna novel yang hilang tapi karna kamu yang lalai. Bisa jadi, hilang nya novel kamu itu sebuah teguran dari Allah karna kamu nya lalai" ucap Raihan panjang lebar "terus sekarang kamu sedih novel kamu hilang? Tanya Raihan
KAMU SEDANG MEMBACA
LDR (Lebih Dari Rindu)
Fiksi Remaja"Saya suka sama kamu" Ia Arlan laki-laki yg berani menyatakan perasaan nya pada gadis sholeha "Suka belum tentu mencintai, dan belum tentu juga sayang, sayang pun belum tentu mencintai. Tapi kalo mencintai sudah pasti sayang dan suka" jawaban gadis...