13. Nyaman

14 0 0
                                    

"Mereka yang merasa kehujanan pasti akan membutuhkan matahari untuk menyinarinya, bukan hanya sekedar menjadi payung untuk teduh  namun aku ingin menjadi seperti bunga matahari, yang meskipun dalam masa-masa sulit, aku akan tetap berdiri tegak dan menemukan cahaya matahari, sama hal nya seperti senja yang tetap teguh pada pendirian, dan ia tak pernah ingkar"

- Adinda Dwi Luvita -

🌻=========================🌻


"Ok, what is the name your friend?" Tanya Martha

Arlan tak kunjung menjawab saat sang ibu mempertanyakan 'siapa namanya'
Martha pun bertanya untuk ke dua kalinya

"Ar, what is the name your friend?" Tanya kembali Marta meyakinkan pertanyaan nya untuk segera dijawab

"Namanya Vita"

"so pretty, is she your girlfriend?"

"Cuma temen aja kok mah" jawab Arlan sedikit dingin

"Oh.. ok, tapi kayaknya sih mamah gak ada jadwal ya untuk besok siang. Atau gak kamu pulang sekolah langsung bawa dia kesini"

"Iya, nanti coba aku kabarin. Makasih mah" ucap Arlan yang akan beranjak pergi. Namun terhenti saat Martha memanggilnya kembali"

"Arlan" panggil Martha, Arlan pun langsung menghentikan langkahnya dan menoleh kpd sang ibu

"Good night" ucap Martha

Arlan pergi tanpa membalas ucapan sang ibu.

🍂🍂

Malam itupun Arlan langsung bergegas menelfon Vita, tapi tidak ada jawaban. Arlan memutuskan akan mengabari esok pagi.

Jam 03.00 dinihari, Vita membuka handphone nya. Beberapa panggilan tidak terjawab dari nomer yang belum ia beri nama kontak
Ia segera menelfon nya kembali. Panggilan mulai tersambung namun belum ada jawaban, Vita mulai berfikir bahwa sangat jarang orang bangun dijam dini hari seperti ini. Saat ia ingin mematikannya, terdengar suara parau dari sebrang telfon

"Hallo" ucap Arlan yang ternyata mengangkatnya. Vita tak kunjung menjawab ia seperti mendadak diam seketika

"Hallo? Vita?" Arlan menjawab lagi, meyakinkan

"Assalamualaikum. Maaf ka mengganggu waktu nya"

"Yaa wa'alaikumsalam"

"Semalem kakak telfon aku ya? Maaf kalo boleh tau, ada perlu apa ya ka? Soalnya 3 panggilan tidak terjawab dari kakak"

"Oiya itu.. mm saya udah dapat narasumber untuk tugas kamu"

"Alhamdulillah. Serius ka? Siapa?" Vita terlepas sangat senang, Arlan yang mendengar pun baru kali pertama mendengar suara yang terdengar bahagia

"Besok saya kasih tau ya. Sekarang kamu lanjutin istirahatnya. Maaf karna telfon saya menggangu tidur kamu"

"Saya yang nelfon kakak, kenapa kakak yang minta maaf? Lagian saya abis solat terus gak sengaja liat handphone saya ada notif dari kaka. Maaf ya ka ganggu waktu nya malam2 kek gini. Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam"

Kali pertama mereka bertelfonan tanpa ada ragu maupun bingung harus bicara apa dan mulai darimana.

Siang hari nya Vita sudah menunggu di parkiran sekolah. Pagi tadi sebelum jam masuk kelas Arlan mengechatnya lebih dulu, sebuah nomer yang tanpa nama, masuk dalam barisan chat whatsapp nya

LDR (Lebih Dari Rindu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang