#22 | Feel In

2.4K 209 20
                                    

“Zara, kayanya gue suka sama sepupu lo deh”

Brusshh

Seketika Zara menyemburkan minumannya.

“Uhuk uhuk…”

Bukan Zara yang batuk, tapi Noah yang ikut berada disana dan tersedak akibat ucapan spontan Alena yang membuatnya terkejut.

“Ih, kalian kenapa sih. Ko gitu aja kaget” ucap Alena yang cemberut melihat reaksi kedua temannya itu saat ia berkata kalau ia menyukai sepupu Zara.

Zara mengusap mulutnya yang basah dengan menggunakan tisu. Ia menaruh kembali minumannya dimeja kantin dan menatap Alena dengan pandangan horornya.

“Coba lo ulangin lagi! Lo bilang apa tadi?” pinta Zara.

Alena mendengus, apa tadi perkataannya kurang jelas?

Zara dan Noah sama-sama menatap Alena serius. Memasang telinga mereka untuk mendengarkan ucapan Alena lagi dengan seksama. Rasanya tadi mereka salah dengar. Sepertinya…

“Gue. Suka. Sepupu. Lo, Zara” ucap Alena sekali lagi tanpa beban dengan penuh penekanan disetiap katanya. “Udah jelas?” Alena sedikit kesal dan meminum minumannya dengan kasar.

Oke, sepertinya Zara dan Noah tidak salah dengar sekarang. Tapi ada rasa tidak nyaman bagi Noah, saat Alena mengatakan itu lagi.

Zara tertawa hambar, “Heh… bentar, gue kaget banget” ujar Zara kemudian meminum minumannya lagi. Zara kembali menatap Alena.

“Lo suka sama sepupu gue?”

Alena mengangguk.

“Siapa? Dariel? Atau… Danial? Tapi jangan sampe lo suka sama Dariel, dia udah punya pacar soalnya” ujar Zara.

“Ck, sapa yang bilang gue suka sama Dariel sih” ujar Alena sewot.

“Eh, berarti yang lo suka itu…” Zara menggantungkan kalimatnya. Dan Alena mengangguk semangat sambil tersenyum seakan tau apa yang dipikirkan Zara.

“Tapi kok bisa?” tanya Zara lagi.

“Ya karena bisa…” jawab Alena tidak memuaskan sama sekali.

Drakk…

Noah tiba-tiba berdiri, membuat keduanya menatap laki-laki tinggi itu bingung.

“Gue ke kelas duluan, ya” ujarnya kemudian berlalu begitu saja. Terlihat jelas wajah murung Noah saat mengatakan itu. Tapi sepertinya hanya Zara yang menyadari hal tersebut.

“Eh, Noah! Kenapa buru-buru?” teriak Alena sambil berdiri sesaat setelah Noah pergi. Tapi tak diindahkan oleh Noah dan anak itu masih terus berjalan pergi. “Tuh anak kenapa sih? Tiba-tiba aneh gitu” gerutu Alena sambil duduk kembali.

Zara memutar bola matanya malas. Alena itu tau tapi pura-pura tidak tau atau benar-benar tidak peka dengan reaksi Noah tadi, sih.

“Len, Noah tuh suka sama lo. Jadi wajar dia kaya gitu gegara lo ngomong suka sama sepupu gue” ujar Zara.

Alena mengerutkan alisnya menatap Zara, tak lama kemudian tawanya pecah seperti baru saja Zara memberikan lelucon padanya. Alena bahkan sampai memegangi perutnya saking puasnya tertawa.

Dan demi apapun kali ini Zara benar-benar ingin memukul kepala temannya itu. Orang ngomong serius malah diketawain.

“Lo ngelawak ya Zar?!” Alena masih sedikit tertawa, ia menarik nafasnya sejenak untuk meredakan tawanya. “Mana mungkin si Noah suka sama gue! Gue sama Noah itu dari kecil udah barengan, udah kaya sodara kita itu” ujar Alena.

HiganbanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang