#07 | Cousin is Coming

3.2K 264 12
                                    

Mereka berempat sekarang berkumpul dimeja makan bersama-sama. Salah satu kursi disana kosong tidak ada yang menempati, itu kursi Reyna. Seharusnya mereka bisa sarapan bersama kalau saja Reyna mau pulang dan tinggal di rumah.

Danial makan makanannya dengan lahap, sesekali juga ia bertengkar dengan Dariel merebutkan makanan.

“Ayam punya gue, kenapa lo ambil?!” protes Danial saat Dariel mengambil paha ayam dipiringnya. Padahalkan masih ada ayam yang tersisa disana, kenapa harus mengambil miliknya.

“Lo ambil lagi ‘kan bisa, yang ini buat gue” ujar Dariel sambil merebut paha ayam yang tengah dipegang Danial. Membuat anak itu protes tak terima. Juan dan Jenny hanya menggeleng melihat tingkah kedua anaknya itu.

“Lo aja yang ambil lagi, balikin ayam gue!” ujar Danial bersungut mencoba menggapai ayamnya yang sekarang dipegang oleh Dariel.

“Gamau…”

“Balikin, Dar! Balikin ayam gue”

“Gue gamau”

“Balikin ga?!”

“Ga…”

“Bal–“

“STOP!!” ucap Juan menengahi mereka berdua. Dariel dan Danial terkejut mendengarnya. Juan kemudian mengambil paha ayam yang berada ditangan Dariel, “Kalian ambil lagi, masih banyak ‘kan itu” ujarnya sambil menunjuk kearah piring yang berisi ayam, kemudian memakan ayam yang ia pegang.

Dariel dan Danial sama-sama menggerutu karena perlakuan ayah mereka itu. Jenny sendiri hanya terkekeh melihat suaminya itu menjahili kedua putra mereka. Dan dengan terpaksa mereka berdua mengambil ayam yang baru dipiring.

Keadaan kembali tenang, hanya ada suara dentingan sendok yang bertabrakan dengan piring yang terdengar. Sampai suara Juan memecah keheningan.

“Dani…” panggilnya tanpa melihat Danial.

Danial memandang ayahnya dengan mulut menggembung penuh dengan makanan. Meski tak bicara, raut mukanya jelas mengatakan ‘Ada apa?’

“Ayah udah daftarin kamu di sekolah Dariel. Mungkin minggu depan kamu udah bisa masuk sekolah” jelas Juan sambil menatap Danial lekat-lekat, ingin tau bagaimana reaksi anak itu.

Glek…

Danial menelan bulat-bulat makanan yang berada dimulutnya itu, ia menatap tak percaya ayahnya.

“Beneran, yah?” tanya Danial memastikan lagi. Dan ternyata ayahnya menangguk, ia mengembangkan senyumnya yang paling lebar. Danial senang sekali.

“Yehee~ Balik sekolah~” ujarnya girang. Membuat tiga pasang mata disana ikut tersenyum melihat Danial yang sangat senang itu.

“Jangan kaya anak TK dong, malu gue liatnya” ucap Dariel disampingnya membuat Danial berdecih.

“Biarin, suka-suka gue” balas Danial sambil memeletkan lidahnya. Danial kembali menatap ayahnya yang masih makan. “Ayah, kenapa bisa cepet banget. Minggu depan juga udah masuk, Danial ga pake tes dulu?” tanyanya yang sebenarnya sejak tadi penasaran.

Memang aneh juga, baru semalam ia memintanya. Dan hari ini ayahnya bilang sudah mendaftarkannya dan minggu depan bisa mulai masuk. Aneh bukan?

“Ga usah tes, nilai kamu selama homeschooling ‘kan bisa digunain. Lagipula nilai kamu juga bagus-bagus” jelas sang ayah.

“Iya juga… tapi…” ujar Danial menggantung. Masih tetap saja aneh baginya.

“Kepala sekolahnya itu teman ayah kamu, Danial” giliran ibunya sekarang yang berbicara, saat anaknya terlihat masih bingung.

HiganbanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang