Awal Tahun 2015, Esramudra.
Mimbar Masjid Esramudra kelihatan berkilau-kilau. Mempersona mata kerana bertahtakan mutiara yang gemerlap. Setiap penjuru masjid dihiasi dengan ayat-ayat suci Al-Quran yang saling bertukar-tukar ayat. Keempat-empat dinding memaparkan empat surah pilihan. Seperti monitor komputer yang besar. Siling masjidnya dihiasi dengan lelampu yang bergantungan sehingga menambahkan lagi keindahan rumah Allah di bawah laut itu. Acap kali Pangeran Firaz terpaku melihat keindahan seni bina masjid tersebut.
"Sudah-sudahlah mengagumi ciptaan hamba Allah ini, Firaz. Keindahan yang kamu nampak saat ini adalah dengan keizinan Allah juga," tegur Pangeran Badar apabila melihat Pangeran Firaz sekali lagi tenggelam dengan keindahan alam Esramudra itu. Tangannya menepuk-nepuk bahu kiri Pangeran Firaz.
"Maaf Badar. Esramudra ini. Indah sangat," ujar Pangeran Firaz sambil tersipu-sipu malu.
"Tidak mengapa. Kami faham Pangeran," ujar Tim Timmy.
"Kalau begitu, langsung saja kita ke agenda utama. Tidak molek jika kita biarkan pintu-pintu Esramudra lama tanpa penjaga," ujar Pangeran Badar pula.
"Baiklah," akur Pangeran Firaz. Saat ini, mereka sedang duduk bersimpuh di bawah kubah masjid Esramudra.
Sepanjang perjalanan ke dalam masjid, dia telah diperkenalkan dengan penjaga-penjaga pintu Esramudra tersebut. Keempat-empat mereka tidak memiliki kaki, sebaliknya memiliki ekor semacam ikan. Pada pengamatan Pangeran Firaz, kulit keempat-empat penjaga pintu itu seperti tona warna kelompok yang jingga, bermula daripada cerah sehingga kepada pekat sedikit. Tinggi antara mereka juga seperti tangga.
Bahagian Barat Esramudra dijaga oleh penjaga yang paling tinggi dan memiliki kulit yang paling cerah antara mereka. Airulwaha yang memiliki ekor berwarna hijau muda itu memiliki rambut berwarna hitam pekat dan sedikit kerinting separas bahu.
Satu-satunya penjaga wanita ditugaskan untuk menjaga bahagian Utara Esramudra. Tim Timmy memiliki tubuh yang paling pendek antara mereka berempat. Jika dilihat sepintas lalu, susuk tubuh Tim Timmy tidak sesuai untuk menjaga penjaga pintu Esramudra kerana kecomelan dan kerendahan tubuh yang dimiliki oleh duyung tersebut. Rambutnya agak panjang mencecah pinggang. Warna rambutnya selari dengan warna ekor iaitu biru tua yang pekat. Di atas kepala Tim Timmy, ada tiara berwarna merah yang dironai dengan kerang-kerang kecil berwarna kuning. Tampak sangat kontra jika dipadankan dengan warna kulit Tim Timmy yang berwarna sawo matang.
Pikazawa pula ditugaskan untuk menjaga pintu Timur Esramudra. Seperti Tim Timmy, Pikazawa seperti memakai cermin mata bulat di bahagian matanya. Sedangkan mata kedua-dua duyung itu kelihatan agak runcing ke sisi mata. Pikazawa agak tinggi jika dibandingkan dengan Tim Timmy, tetapi memiliki tubuh yang lebih kurus. Malah, Pikazawa merupakan penjaga yang paling kurus. Kulit Pikazawa agak cerah jika dibandingkan dengan Tim Timmy kelihatan serasi dengan warna ekornya yang berwarna coklat muda.
Manakala bahagian Selatan pula, dikawal selia oleh Ammar Hillman yang memiliki dada bidang dan jambang yang agak tipis pada dagunya. Aura ketegasan jelas terpancar pada wajah penjaga pintu selatan ini. Kulit Ammar Hillman merupakan paling gelap berbanding yang lain. Uniknya, kulit Ammar Hillman terlihat lebih berkilat berbanding penjaga-penjaga pintu yang lain.
YOU ARE READING
ESTODANIA : HIKAYAT ADIWANGSA
FantasíaSelamat datang ke Estodania. Kota manusia dan jin hidup bersama, menyembah Allah, menjaga kesucian Islam, dan membina ketamadunan bersama. Dengan kecanggihan teknologi yang setinggi imaginasi, kota ini mampu merealisasikan semua mimpi yang ada. Im...