fang x ying (lanjutan chapter kencan2)

899 51 6
                                    

Fang dan Ying berjalan beriringan, tapi keduanya masih berdiam-diaman. Sesekali Ying mendengus sebal dan melirik Fang tajam, membuat cowok itu lagi-lagi mengernyit heran, sama sekali tak mengerti maksud gadis berkacamata di sebelahnya ini.

Sepuluh menit yang lalu Yaya meminta mereka berdua untuk meninggalkannya dengan Api yang sifatnya bertolak belakang dengan dirinya yang biasanya. Mereka berdua pergi ke arah yang berlawanan dengan kedua orang itu, tapi sebenarnya mereka sama sekali nggak tahu mau kemana. Dari tadi berjalan tak tentu arah.

"Jadi-"

"APA?!" seru Ying memotong ucapan Fang yang berniat membuka obrolan. Tentu saja Fang langsung terlonjak kaget mendengar auman gadis tersebut, bahkan sampai loncat dua senti dari tanah.

"Jangan suka ngagetin gitu dong! Memangnya kau mau tanggung jawab kalau jantungku ini copot hah?!" balas Fang.

"Hmph! Kalau jantungmu copot ya tinggal dipasang lagi, kau kan alien," Ying membuang muka lagi.

"Meskipun aku memang alien, tapi aku kesal kalau kau mengataiku begitu! Jangan remehkan ras alien! Lagian mana ada jantung yang sudah copot bisa dipasang lagi, memangnya kau pikir aku ini mainan!" seru Fang.

"Haaahhh?! Alien ya alien! Bertentakel dengan lendirnya yang menjijikkan!" balas Ying sengit.

"Kau itu ya ... nggak bisa bedain alien sama hewan laut apa?!" protes Fang yang nggak terima dibilang gurita.

"Sembarangan! Gini-gini aku kan selalu dapat nilai A+! Huh!"

Fang tidak menjawab dan hanya sekadar mendesah lalu mereka melanjutkan berjalan entah kemana. Padahal taman bermain, tapi duo kacamata itu hanya keliling-keliling nggak jelas.

Hening lagi. Sejujurnya Ying sendiri tidak senang dengan suasana seperti ini. Ia ingin membuka topik, mengobrol dengan Fang, tapi ia takut ... Takut kalau mulutnya menyakiti hati Fang lebih dari sebelum-sebelumnya. Sebenarnya itu diluar kontrol yan ia sendiri tidak dapat menahannya karena sifat Fang yang memang juga menyebalkan. Tapi...

Aku ... ingin berbicara ... denganmu ...

...seperti seorang gadis biasa yang tidak keras kepala ...

Aku ingin mendengar suaramu ...

"Apa?" Fang menyadari Ying yang terus melirik dirinya tanpa sadar akhirnya menegur. Ying yang baru sadar langsung kaget dan mukanya memerah.

"Ehhh! Eng-bu! Bukan apa-apa kok!" Ying langsung memalingkan mukanya, lagi, tapi kali ini bukan karena marah ataupun sebal, tapi malu. Mukanya memerah seluruhnya dan rasanya ia ingin menyembunyikan dirinya di bawah bantal.

"Hm? Ya sudah. Kau memang gadis yang aneh." celetuk Fang lagi.

Ying tidak menjawab. Di depannya terlihat wahana besar yang berputar-putar secara perlahan namun pasti. Ia menatap wahana itu lama. Ia ingat sewaktu kecil pernah menemukan komik lama di perpustakaan mini TK-nya yang sudah kucel dan robek-robek, dan melihat sebuah gambar dimana seorang laki-laki dan perempuan saling menyatakan cinta di dalam wahana tersebut dengan mata yang berbinar-binar. Membuatnya mempunyai mimpi untuk menaiki wahan ini bersama laki-laki yang ia cintai sewaktu besar nanti. Bianglala.

"Kau ... mau naik ini?"

"Mau..." jawab Ying tanpa menoleh ke arah Fang karena pandangannya tertuju pada wahana yang berputar-putar itu.

My BoyfriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang