Yaya tahu seharusnya kemarin ia tidak meladeni Adit.
Seharusnya setelah keluar dari ruang OSIS Yaya berlari ke kelas dan tidak menanggapi panggilan Adit. Yaya tarik soal sopan santun. Sopan santun bisa dilanggar jika diperlukan. Bodohnya Yaya hingga harus menanggung akibatnya.
Well—terima kasih untuk Adit. Berkat laki-laki itu, sekarang Yaya harus rela menahan malu karena membangkitkan jiwa posesif Boboiboy. Mengakibatkan dirinya harus selalu diikuti kemanapun.
Ku ulangi. Diikuti. Kemana pun. Bahkan ke toilet sekalipun.
Berawal dari kemarin—dimana Yaya yang terpaksa mendahului pulang beserta kelima persona Boboiboy. Entah apa yang dikatakan Gempa kepada guru piket,yang jelas mereka berenam berhasil pulang dan langsung melesat ke rumah Yaya lalu merawat gadis kesayangan mereka.
Rumah Yaya sudah seperti rumah kedua bagi Boboiboy. Selain karena sejak kecil sering mampir untuk main, pun setelah kedua resmi berpacaran, Boboiboy jadi lebih sering mampir untuk alasan apapun sehingga dikenal baik oleh orang tua Yaya. Mereka bahkan sudah mempercayakan putri sulung mereka untuk di jaga Boboiboy. Hebat.
Karena itu tidak mengherankan melihat Halilintar, Gempa, Taufan, Blaze ataupun Ice halu-lalang di dalam rumah Yaya.
"Mulai besok kami akan bergantian menjagamu. Kemanapun kamu pergi salah satu dari kami akan ikut denganmu." Ucap Halilintar kala itu.
"Apa? Tapi kenapa?" saking kagetnya Yaya bahkan bangun dari posisi tidurannya.
"Kan biar tidak ada lagi yang macam-macam dengan kamu, Yaya." Jawab Taufan santai seraya bermain tisu dengan anginnya.
"Macam-macam bagaimana? Kalau ini soal yang tadi, aku janji tidak akan berurusan sama Adit lagi kecuali masalah OSIS, beres, kan?" protes Yaya. Tidak menyukai gagasan tersebut.
"Tapi tidak ada jaminan kalau cowok tadi tidak akan mendekatimu lagi Yaya. Bisa saja lain kali ada cowok lain akan memaksamu lagi." ujar Ice menyahuti protesan sang kekasih. Mata biru samudra milik Ice menatapnya sayang hingga Yaya hampir mengiyakan perkataan pacarnya.
Tapi tidak, Yaya tidak mau. Memangnya dia artis hingga lain kali ada yang memaksanya seperti Adit. Sungguh, Yaya tidak merasa ia secantik itu.
"Demi tuhan, Yaya ku yang cantik~! Kamu itu nggak nyadar apa?! Kamu itu selain cantik juga pinter, meski rada galak tapi justru itu membuatmu imut dan menggemaskan. Nggak terhitung berapa cowok yang diam-diam suka kamu, Yaya." Seru Blaze menggebu-gebu karena gemas dengan sikap Yaya yang aslinya itu polos sekali. Liat itu, sekarang wajahnya memerah. Blaze kan jadi pengen cubit. Haish.
Gempa datang menghampiri Yaya dan mengelus puncak kepala Yaya yang tertutup kerudung, "Ini untuk kebaikanmu Yaya. Pikirkan juga perasaan kami saat tahu ada cowok yang mau merebutmu. Aku bahkan ingin sekali mengubur Adit hidup-hidup saat bilang kamu bisa putus dari kami, Boboiboy."
"Jika saat itu bukan di sekolah, Katua OSIS sialan itu sudah habis kuhajar." Geram Halilintar. Ya benar, kalau saja bukan di area sekolah, Adit akan menyaksikan sendiri wujud nyata kemarahan seorang Boboiboy.
"T-Tapi-tapi—" Yaya berusaha berkelit. Ia ingin mengatakan sesuatu tapi otak pintarnya mendadak kosong.
"Tidak ada tapi-tapian. Mulai besok kamu tidak akan lepas dari pengawasan kami. Mengerti, Yaya?!" putus final Halilintar. Persona itu memang berucap lembut tapi tersirat nada tak ingin dibantah. Oh, jangan lupakan tatapan mata ruby itu. Begitu dalam dan posesif.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriends
RomanceBoboiboy terkena sebuah kekuatan yang membuat dia berpecah menjadi 7. Yaya selaku seorang pacarnya kebingungan harus mengurus siapa, dia merasa takut melukai salah satu diantara mereka.Namun yang yaya ketahui hanyalah satu yaitu... Boboiboy adalah k...