Kencan 3 ❄🌸

996 69 4
                                    

Pagi yang cerah ... dan Yaya sudah siap dengan segala peralatannya agar jantungnya aman saat bertemu Boboiboy. Sudah dua hari berturut-turut dia dikagetkan di kamarnya, tapi kali ini dia tidak akan lengah lagi. Dia bangun pagi-pagi dan mempersiapkan diri untuk jalan-jalan berikutnya lebih cepat dari biasanya agar jantungnya nggak perlu olahraga lagi di pagi hari.

Tapi ... ada yang aneh ... Kemarin ia dikagetkan pagi-pagi itu jam enam sampai jam tujuhan, tapi kok ... ini sudah jam tujuh lewat dan nggak ada siapapun yang mengagetkannya lewat jendela? Padahal Yaya sudah lebih siap dari sebelumnya. Dengan wajan untuk menabok orang yang tiba-tiba mengagetkannya plus perangkap yang sudah dipasangnya di jendela berupa jaring untuk menangkap orang yang masuk lewat jendela itu (kok lebih kayak waspada sama maling ya? X'3). Dia pun sudah lebih rapi dari kemarin agar menghindari hal-hal yang tidak diinginkannya.

1 jam kemudian...

Yaya berdiri tegap dan tidak sekalipun luput dari konsentrasi dan fokusnya. Menanti kehadiran salah satu pecahan dari laki-laki yang sudah ia kenal semenjak duduk di kelas 4 dulu. Tapi, Yaya melupakan sesuatu yang penting ...

2 jam kemudian ...

...kalau ...

3 jam kemudian ...

...yang jalan-jalan dengannya hari ini ...

4 jam kemudian ...

...adalah...

5 jam kemudian ...

Tok tok tok ... Bunyi suara pintu diketuk dari bawah. Yaya yang dari tadi memelototi jendela memutar lehernya kaku lalu segera cabut ke lantai dasar rumahnya dan membuka pintu dengan kasar.

"Selamat pagi." Ucap seseorang bermata sayu yang menyambut Yaya tepat saat ia membuka pintu rumahnya singkat.

"Telaaaatttt! Selamat pagi konon! Ini sudah jam satu siang tahu! Tengah hari bolong! Kau pikir ini jam berapa sih, Air?!" seru Yaya.

"Eng ... maaf, tadi aku ketiduran, hoaaahhmm ..." Laki-laki itu menguap lebar dan menutup mulutnya dengan tangan kanannya. "Habis, jam perginya itu juga nggak ditentukan kan?"

"O-ohh ... benar juga ya ..." Yaya terdiam, memang dari awal tidak ada jam pasti kapan dia akan diajak jalan-jalan, kalau yang kemarin itu kan ... memang Boboiboy dengan sikap nggak sabaran aja yang main serobot masuk ke jendela kamarnya. "Umm ... ya sudah. Kau tunggu di ruang tamu dulu. Aku mau sholat Zuhur dulu, baru habis itu kita berangkat. Kau sudah sholat kan?"

Air mengangguk singkat.

"Berangkat~" ucap Air lemas.

"Kalau kau memang nggak ada niat jalan, lebih baik nggak usah maksa," ujar Yaya.

"Nggak ... biar kelihatannya begini, sebenarnya aku cukup bersemangat lho," jawab Air lemas dengan matanya yang sayu dan berharap masih mendapat waktu untuk tambahan tidur.

'Nggak! Semangat dari mananya!' jerit Yaya dalam hati.

"Jadi, tempat yang kita akan kunjungi hari ini apa?" tanya Yaya saat Air mengajaknya menuju ke halte bus yang sama seperti kemarin, yang mengingatkannya pada kejadian Api kemarin di taman bermain. Kita nggak mungkin ke 'sana' lagi kan?

My BoyfriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang