Keesokan harinya seperti biasa setelah makan malam hyashi menanyakan prihal pertemuan Hinata dengan Sasuke
"Bagaimana, apa kau sudah bertemu dengannya???" Ujar hyashi
Hinata hanya tersenyum dia tidak mengatakan hal yang sebenarnya dia hanya memilih diam.
"Aku sangat yakin dengan pilihanku, dia anak yang berbakat, pintar dan aku pun sangat mengenal keluarganya"
"Baik lah lebih baik kau tidur, aku akan mengatur pertemuan kalian lagi besok. Agar kalian tidak canggung" ujarnya
Sudah sebulan Hinata menutupi tentang tingkah laku Sasuke, mereka tidak pernah bertemu, tepatnya hanya Hinatalah yang menunggu Sasuke, ini sudah 5 kalinya ia menunggu.
"Kenapa ia tidak datang...???"
"Apakah dia tidak menyukai perjodohan ini, Apakah ia sudah memiliki kekasih, apakah ia sibuk bekerja, tapi apapun itu setidaknya ia datang menemuiku walaupun sebentar, aku akan menerima apapun penjelasan nya" lirih nya
Akhirnya Hinata pun pergi, lagi-lagi ia harus pulang dengan harapan kosong dan pukul 12 malam.
"Kring... Kring..."
"Hallo ino"
"Hinata kita ada undangan acara reonian senior di kota ame, kau ikut juga kan???" Ujar Ino semangat.
"Eh... Ano Ino, aku... Aku..."
"Kau kenapa Hinata, kalau kau takut dengan tousan mu, aku akan meminta izin untukmu. Jadi tidak ada alasan kau tidak ikut, ok Hinata aku tutup dulu y jhaaa"
"Uuuhhh,. Dasar Ino selalu begitu"
Setelah melalui jalan yang rumit untuk mencari alasan yang masuk akal dan berkelas, akhirnya Hinata diizinkan mengikuti acara reonian di desa ame dengan catatan taruhan nyawa gantinya, itu maklum mengikat Hinata seorang Heirs Hyuga dan yang paling disayangi oleh keluarganya terutama hyashi karena kemiripan dengan wajah mendiang istrinya Hikaru.
"Uuhhhh akhirnya kita sampai Hinata sebaiknya kita istirahat aku sangat lelah" ujar Ino
Setelah melalui perjalanan selama 3 jam, dan akhirnya mereka tiba di desa ame, sekarang Ino dan Hinata berada di penginapan mereka dan istirahat.
"Sasuke-kun"
"Hm"
"Jadi besok kau tidak bisa menemaniku belanja"
"Maaf sakura, aku sibuk, besok aku ada pertemuan dengan rekan bisnis ku sambil meresmikan perusahaan cabang uchiha di sana"
"Kau jahat, kau sudah tidak sayang lagi dengan ku, tidak sepertinya kau lebih mendahului bisnis dari pada aku, apa karena wanita Hyuga itu" ujar sakura merajuk
"Bukan begitu sakura, aku pergi ke sana untuk mendapatkan kepercayaan tousan ku, ini tidak ada hubungannya dengan Hyuga itu, kau tau kan, aku selalu meninggalkan nya saat tousan ku menyuruh menemuinya bahkan aku tidak pernah melihat wajahnya"
"Tolong jangan marah lagi" Sasuke membujuk sakura, namun tidak ada respons dari sakura akhirnya Sasuke mengeluarkan jurus jitunya.
" Ini ambillah, pergunakan untuk keperluan mu selama aku pergi" sambil memberi kartu kreditnya
"Aku mencintaimu sasuke-kun" ujarnya senang sambil memegang kartu kredit Sasuke
"Aku juga"
"Cup"
Akhirnya Sasuke sampai di kota ame hal pertama ia lakukan mencari hotel untuk dia pesan selama 2 hari.
Sudah 3 hari Hinata berada di kota ame, dan akhirnya malam reonian pun tiba, Hinata memakai pakaian berwarna hitam selutut membuatnya terlihat cantik apa lagi dengan belahan dadanya yang tidak terlalu tinggi,. Namun terlihat seksi bagi yang melihatnya, apalagi rambutnya di biarkan tergerai indah.
"Wow Hinata, kau sangat cantik memakai pakaian itu, pasti disana banyak gadis yang iri melihatmu dan pemuda yang jatuh cinta kepada mu. Hinata langsung memerah mendengar perkataan ino.
" Ayo Hinata kita tidak boleh terlambat" ujar ino
Sesampai di sana mereka menikmati pesta apalagi Ino berdansa dengan teman sewaktu senior dulu sai. Mereka sangat menikmati pesta makan ini kecuali Hinata, apalagi ini sudah pukul 12.30 Hinata sangat lelah ia ingin kembali ke penginapan untuk istirahat.
"Ano Ino, gomen tapi aku ingin pulang" ujar Hinata
"Aduh Hinata kenapa kau terburu-buru untuk pulang, kita kan belum menikmati pesta ini Hinata, lagian ini hanya setahun sekali" ujar Ino
" Baik lah Ino, kau lanjuti saja pestanya, aku akan pulang sendiri"
"Apa kau yakin..???"
"Aku yakin"
"Baiklah kalau terjadi sesuatu hubungi aku y....???"
"Baiklah"
Hinata langsung pergi meninggalkan tempat itu langsung mencari taksi. Karena sudah malam taksi pun sulit ditemukan, akhirnya Hinata berjalan sambil menunggu taksi lewat.
"Grep sebuah tangan kekar menarik tangan Hinata masuk ke mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pergi ( Lengkap )
Romanceaku pikir dengan perjodohan ini dia mau melihatku dan menerimaku serta mencintaiku, tapi aku salah justru dengan perjodohan ini dia semakin membenciku. ditambah pernikahan ini membuat hari-hari ku seperti neraka. selamat datang kematian ucapnya untu...