Setelah peresmian perusahaan cabang uchiha Sasuke dan kolega bisnis nya pun berpesta menyambut keberhasilan uchiha tidak heran bila terdapat minuman yang berbau alkohol dalam tingkat tinggi. Akhir nya Sasuke pergi untuk pulang dengan kepala yang sedikit pusing karena mabuk, sekian detik matanya melihat wanita yang berjalan dengan memakai pakaian yang mengundang birahinya
"Onegai..." Rancunya sambil memompa tubuh bagian bawahnya.
"Hiks... Hiks... Hiks..."
"Shiit kau sangat nikmat,
"Aahhhh," erangnya merasa junior nya di tarik, Sasuke pun memperdalam dan mempercepat gerakannya,
"Onegai kau sangat nikmat jalang, aku ingin keluar"
Akhirnya Sasuke pun terjatuh di atas tubuh Hinata, sedangkan Hinata hanya bisa menangis menahan rasa sakit Di hatinya dan di tubuhnya. Tanpa menunggu lama, ia pun mengambil pakaian nya yang sudah robek di sana-sini.
Sesampai di penginapan Hinata hanya bisa menangis dan memukul tubuhnya, ia berusaha menghapus tanda merah yang ada di seluruh tubuhnya. Bayang-bayang kejadian malam itu terus menghantuinya.
"Hinata kau kenapa???" Panik Ino melihat Hinata tidak keluar dari kamar mandi sudah 3 jam lebih di tambah dia tidak pulang tadi malam dan pakaiannya yang sobek sana-sini.
"Hinata tolong buka pintunya" Tidak ada jawaban dari dalam.
"Hinata ku mohon buka pintunya" Ino sambil mengetuk pintu. Akhirnya pintu terbuka menampakkan Hinata dengan mata sembab di tambah banyak bekas merah di tubuhnya.
"Hiks... Hiks... Ino" Hinata memeluk tubuh ino. Setelah menenangkan Hinata Ino menanyakan keadaannya. Ino menutup mulutnya, matanya membola, tidak menyangka akan pendengarannya.
"Aku di perkosa hiks..."
Sasuke terbangun dari tidurnya, kepala nya terasa sakit, ia melihat sekitarnya sangat berantakan terutama dirinya yang tidak memakai sehelai benangpun. Ia berusaha bangun untuk menuju kekamar mandi.
"Deg..."
"Darah... Jangan-jangan gadis itu perawan"
"Sial, aku melakukannya dengan jalang perawatan yang tidak kukenal" memang ku akui ia sangat nikmat. Cikh apa yang kau pikirkan Sasuke, Ingat kau punya sakura."
Memang ini merupakan hal yang pertama bagi Sasuke, walaupun Sasuke sangat mencintai sakura dan sering menginap di apartemennya, tapi mereka hanya berciuman saja, tidak di luar batas, bagi Sasuke melakukannya hanya setelah menikah. Tapi sekarang ia menghianati prinsipnya.
Sasuke langsung menyambar handuk untuk mandi, dapat ia lihat darah yang sudah mengering di bagian juniornya.
"Sial kenapa aku masih mengingat kejadian itu, desahan nya, erangan nya, dan wangi tubuhnya. Uupps jangan sekarang juniorku bangun, dasar jalang sialan memikirkannya saja sudah membuat adik kecilnya bangun, dan sekarang aku harus mengeluarkannya di kamar mandi"
Setelah kepulangan Hinata dari kota ame, dia selalu mengurungkan diri di kamar. Hyashi dan anggota yang lain pun khawatir, di tambah Hinata yang pucat, serta muntah-muntah.
"Tousan dimana hinata"
"Dia ada di kamarnya Neji, ada apa sepertinya kau sangat senang" ujar hiashi
"Benar tousan,. Hari ini aku ingin mengajak Hinata untuk nonton konser boyband kesukaannya, kebetulan aku mendapatkan 2 tiket dari temanku"
"Hm temui dia, mungkin dengan ini dapat membuat dirinya kembali lagi seperti dulu.
"Baik tousan''
"Tok-tok"
" Hime ini aku nii-san"
"Hime buka pintunya" melihat tidak ada sahutan dari dalam, neji membuka pintu kamar Hinata yang tidak di kunci.
" Hime..." Teriak Neji melihat Hinata pingsan di kamar.
"Bagaiman suzune, keadaan putriku" ucap hyashi. Suzune merupakan dokter pribadi keluarga Hyuga dari dulu.
"Dia baik-baik saja, ini wajar dalam masa kehamilan" ujarnya
"Deg..."
"Apa yang kau katakan haaa" ujar hiashi emosi.
"Putrimu sedang hamil 2 Minggu" aku sudah menuliskan resep obatnya kalau begitu aku permisi.
"Siapa ayah dari bayi itu Hinata"tanyak hiashi marah
"Hiks.. hiks... Hiks..."
"Cepat katakan Hinata"
"Hiks... Hiks... Hiks..."
"Kau telah mempermalukan keluarga Hyuga..., Kau..."
Hiashi pun terjatuh sambil memegang dadanya.
"Tousan...."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pergi ( Lengkap )
Romanceaku pikir dengan perjodohan ini dia mau melihatku dan menerimaku serta mencintaiku, tapi aku salah justru dengan perjodohan ini dia semakin membenciku. ditambah pernikahan ini membuat hari-hari ku seperti neraka. selamat datang kematian ucapnya untu...