Pergi 5

3.6K 215 17
                                    

Hiashi terbaring lemah terlihat jelas wajah tuanya yang semakin tua di tambah alat rumah sakit terpasang di tubuhnya agar membantu bekerjanya aliran maupun organ tubuhnya.

"Dokter bagaimana keadaan tousan"

"Tenanglah Neji tuan hyashi saat ini sangat lemah, apalagi jantungnya tidak berfungsi dengan baik lebih baik kita berdoa untuk kesembuhan nya, aku akan berusaha semampuku" sambil menepuk pundak Neji.

"Hiks... Hiks... Hiks..." Nii-san... Bagaimana kondisi tousan, hiks... Ini semua salahku, aku yang membuat tousan seperti ini... Hiks..."

"Tenang lah hime, ini bukan salahmu, sebaiknya kau pulang dan istirahatlah, biar aku yang menjaga tousan"

"Tidak nii-san..., Hiks... Aku saja yang menjaga tousan, aku ingin disini"

"Kumohon mengerti lah hii-me, pulanglah ini bukan saatnya kau menemui tousan, aku takut jantung tousan kambuh lagi bila melihat mu, ku mohon mengertilah"

"Hiks... Hiks... Hiks... Baiklah"

"Aku akan menghubungi Ino,agar menjagamu, aku tidak ingin terjadi sesuatu kepadamu hime, ingat jangan lakukan hal aneh dan menyalahkan dirimu, kau mengerti"

Hinata hanya mengangguk patuh kepada Neji.

Tampak di dalam ruangan hyashi Neji menghubungi seseorang melalui smart phone mahalnya.

"Shikamaru cari tau siapa bajingan yang telah merusak adikku" aku bersumpah akan mencari dan menghancurkan dia, tidak peduli siapun orangnya.

Menshion Hyuga

"Hinata gomen, ini semua salahku"

"Sudahlah Ino, semuanya sudah terjadi aku tidak mau menyalahkan siapa-siapa"

"Tapi Hinata, kalau saja aku tidak mengajakmu, dan meninggalmu pada malam itu pasti..."

"Sudahlah Ino, aku tidak ingin mengingat nya lagi, sekarang hanya tousan yang aku pikirkan, semoga tousan baik-baik saja" ujarnya

Ino merasa bersalah kepada keluarga Hyuga terutama kapada Hinata dan ia bersumpah akan menjaga Hinata apapun terjadi, tidak ada yang boleh menyakiti Hinata lagi.

Hyuga corp

Sasuke nampak sibuk dalam pekerjaan nya, bahkan ia melewati makan siang hanya fokus didepan dokumen yang harganya milyaran dolar.

Terdengar suara pintu terbuka

"Sasuke-kun..." Dengan wajah yang di buat super imut dan suara yang manja, sakura merangkul leher Sasuke sambil duduk di pangkuannya.

"Sakura, kenapa kau datang kemari, kenapa tidak memberitahuku kalau kau kesini"

"Kenapa, kau tidak suka aku kemari ya, jadi aku tidak boleh menemui kekasihku" Rajuk sakura

"Bukan begitu sakura aku hanya"  sakura langsung memotong pembicaraan Sasuke yang belum selesai

"padahal aku ingin mengajak mu makan siang, baiklah aku pergi"

Dengan pose merajuk dan pura-pura marah sakura pergi meninggalkan Sasuke berharap Sasuke mengejar nya. Sedangkan Sasuke hanya bisa menarik nafas, kalau sudah begini Sasuke akan membujuk sakura agar tidak marah, ia pun mengejar sakura.

Rumah sakit Konoha

Sudah 3 hari Neji menjaga hyashi di rumah sakit, tentunya dibantu oleh Hinata walaupun Hinata hanya membawakan bento untuk Neji tapi itu cukup membantu agar Neji tidak kerepotan saat makan. Sedangkan untuk masalah Hyuga corp dia menyerahkan semuanya kepada Kiba sekretaris kepercayaan nya.

"Neji..., Neji....''

Mendengar suara itu Neji langsung menoleh ke asal suara yang ia dengar

"Tousan...."

Neji langsung menekan bel yang ada di samping ranjang, untuk memanggil dokter agar memeriksa keadaan tousan nya.

"Tuan hiashi sudah melewati masa sulitnya, dan kondisinya masih belum stabil, tuan hiashi harus banyak istirahat, dan tidak boleh mendengar kabar yang dapat membuat jantung nya terganggu lagi. Kalau bagitu aku permisi"

"Neji, bagaimana kabar Hinata....???" Ucap hiashi

"Tousan tidak boleh berbicara dulu, tousan harus banyak istirahat"

"Bagaimana aku bisa istirahat melihat kondisi putriku seperti itu"

"Neji..., Gugurkan kandungan nya sebelum terlambat" ujar hiashi.

"Deg..."

"Tousan apa yang kau katakan...???" Ujar Neji

"Kau tentunya mengerti apa maksud ku"

"Tousan, aku tidak setuju, itu sama saja kita membunuh, apalagi harus membunuh bayi yang tidak berdosa"

"Aku tidak peduli, Hyuga tidak menginginkan bayi itu, karena dia ada hime ku menderita, kau  harus mengerti Neji"

"Tousan, aku mohon biarkan bayi itu hidup dan lahir ke dunia, tousan dengan adanya tangisan bayi itu rumah Hyuga pasti akan berwarna, dan itu bisa membuat semangat dan kepercayaan bagi hime tousan"

"Tolong tousan kau sudah menjadi kakek, dan aku sudah menjadi paman dalam kondisi seperti ini kita harus menyemangati hime, bukan menekannya bahkan memisahkan ibu dan anak"

"Tapi Neji, aku sudah menjodohkan Hinata dengan anak dari sahabatku, jika ia tau nama Hyuga akan malu"

"Justru itu tousan, jika lelaki yang di jodohkan itu menerima Hinata maka ia adalah pilihan yang tepat, tapi sebaliknya" ujar Neji

Mendengar perkataan Neji hiashi terdiam sesat.

"Kau benar Neji, tidak ada yang harus disembunyikan dan aku akan membuktikan pilihanku tepat"

Sementara Neji tersadar Hinata mendengar pembicaraan nya tadi. Dia pun berlari mengejar Hinata.

"Hime... " Neji menarik tangan Hinata.

"Hiks... Hiks... Nii-san..."

"Hime kau mendengar perkataan kami" Hinata mengangguk sambil menangis.

"Semuanya..." Tanya Neji

"Aku hanya mendengar nisan akan menggugurkan bayiku hiks"

"Grep" Hinata memeluk Neji.

"Aku mohon nisan jangan bunuh bayiku, dia tidak bersalah, izinkan aku yang membesarkannya walaupun  aku harus di usir dari Hyuga aku tidak apa-apa nisan hiks..."

"Apa yang katakan hime.... Dengar kami tidak akan menggugurkan bayimu" Hinata terdiam sesaat

"Tapi taousan"

"Tidak, tousan sudah memaafkan mu bukan kah dia juga Hyuga  hm" ujar Neji

"Aku akan menjadi paman sedangkan tousan akan menjadi kakek dan menshion Hyuga akan ada Hyuga junior" ujar Neji lagi

Mendengar itu Hinata memeluk kembali Neji dengan erat

"Sebaiknya kita menemui tousan dia menghawatirkan mu"

"Hai "

Pergi ( Lengkap )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang