Rumah sakit Konoha
Dua pria berlari tergesa-gesa di lorong rumah sakit dengan ekspresi kwatir tentu saja Neji dan hyashi Hyuga. Sedangkan Sasuke masih berdiri di depan pintu ruangan Hinata untuk berjaga.
" Minggir brengsek" ucap Neji sambil membuka pintu ruangan inap Hinata.
" Kau sudah melakukan tugasmu dengan baik hari ini" ucap hyashi sambil memukul kecil pundak Sasuke.
Sesampai di ruangan Hinata tidak sadarkan diri, tidak terlalu parah lukanya, hanya ada luka gores di dahi, dan di lututnya.
''tenang lah Neji Hinata akan baik-baik saja'' ujar hyashi
Suara pintu terbuka terlihatlah seorang lelaki tampan bersurai merah dengan tato AI di keningnya.
" Maaf aku terlambat " ujar gara
" Tidak apa gara" ucap Neji
" Bagaimana dengan keadaannya" tanya gara khawatir.
" Hinata masih pingsan dan terluka ringan." Ucap Neji
"Maaf tuan tidak boleh menjenguk pasien lebih dari satu orang" ucap suster
" Baiklah suster" ucap Neji.
" Gara lebih baik kau menjaga dan menunggu Hinata sampai sadar di sini, aku akan mengantarkan tousan pulang.
" Baiklah aku mengerti" ujar gara"
Neji dan hyashi pun pergi meranjak untuk pulang meninggalkan Hinata dan gara. Sebenarnya Neji mau menjodohkan Hinata dan gara, bahkan gara sudah mengatakan ketertarikannya kepada Neji untuk mengenal Hinata.
Gara masih duduk di samping tempat tidur Hinata sambil memandang wajah Hinata yang tertidur pulas. Gara tersenyum sambil meneliti wajah Hinata sambil tersenyum.
" Bahkan tertidur sekalipun kau tetap cantik" gumamnya.
" Emmhh..." Gumam Hinata
Mendengar itu gara pun mengerti bahwa Hinata akan segera sadar dari pingsannya. Bahkan gara berpura-pura untuk tidur sambil tetap berada di posisinya.
Hinata membuka matanya dan melihat sekelilingnya serba putih, dirinya pun berusaha bangkit dari tidurnya
" Aahhh...." Ucap nya sambil merasa kan sakit di bagian kepalanya.
Hinata menoleh di samping nya, terlihat seseorang berambut merah sedang tertidur sambil duduk.
" Hei...." Ucapnya sambil menggoyangkan tubuh gara
" Hinata pun berdiri dan mendekati lelaki berambut merah itu agar terbangun dari tidurnya
" Hei...." Ucapnya lagi
" Hei..." Ucap Hinata sambil terus menggoyangkan tubuh gara sedikit keras " untuk membangunkan lagu kembali
" Bruk..."
Hinata dan gara terjatuh di lantai, dengan posisi Hinata dibawah Kungkungan gara. Mata mereka bertemu dan terasa nafas gara terasa di kulit wajah Hinata.
" Kau tau, dengan posisi seperti ini kau membuatku bertambah jatuh cinta kepada mu" ucap gara
Mendengar itu Hinata langsung menarik tubuh gara di atasnya. Agar menjauh dari dirinya. Tanpa sepatah katapun Hinata langsung pergi meninggalkan gara sendiri di ruangan tersebut. Melihat Sasuke sedang berdiri di depan pintu ruang inapnya, membuat hinata merasa kesal. Bahkan dirinya sengaja menabrak bahu Sasuke dan pergi dari sana.
Melihat itu Sasuke langsung mengejar hinata namun naasnya gara pun mengejar Hinata juga. Merasa jengkel Sasuke melihat di rambut merah itu pun mengejar Hinata membuat dirinya merasa kesal.
Tapi tunggu, Sasuke mengingat-ingat wajah si rambut merah sepertinya dia pernah melihatnya lebih dari dua kali. Bahkan dirinya merasa marah dsn membenci bila melihat rambut merah itu. Sambil mengingat-ingat akhirnya Sasuke menyeringai
" Kau tidak akan ku biarkan mendapatkan wanita ku kali ini" gumamnya
" Hinata tunggu" ujar gara
Hinata masih berlari menjauh dari gara
" Grep " tangan Hinata di tarik
" Lepaskan, kau siapa ha???" ucapnya
" Tidak, dengar Hinata aku gara. Biar aku mengantarmu pulang "
" Aku tidak mau" berontak Hinata ketakutan
Melihat itu Sasuke mempunyai niat untuk membuat pelajaran si rambut merah itu, tentunya agar Hinata semakin takut dengan gara dan bergantung kepada Sasuke untuk melindunginya.
" Lepaskan...." Ucap Sasuke
" Bugh..." Sasuke memukul gara sehingga genggaman tangan keduanya terlepas.
" Buk..."
" Dengar brengsek, jangan pernah mengganggu kekasihku" sambil memeluk Hinata yang sedang ketakutan. Tentunya Sasuke mencari kesempatan agar bisa memeluk Hinata.
" Khe...., Kekasih...." Ucapnya sambil melihat kearah Sasuke
" Kau pikir aku tidak tau sialan, kau itu hanya seorang bodyguard Hyuga, tidak ada apa-apanya di bandingkan dengan ku" ucapnya mengejek.
'' sial, dia menantang ku" ucap Sasuke dalam hati.
Melihat Hinata masih tetap diam dan memeluk sasuke. Akhirnya Sasuke membisikan sesuatu kepada Hinata sehingga membuat Hinata tidak mengerti.
" Mohon kerjasamanya kembali." Ucap Sasuke
Melihat gara masih tetap berada di sini dan tidak mau pergi membuat Sasuke menyeringai
" Grep"
" Cup" bahkan Sasuke menarik tekuk Hinata agar ciuman mereka lebih dalam lagi.
Mata Hinata membola dan tidak percaya akan kejadian yang menimpanya. Sedangkan gara pergi sambil mengepalkan tangannya.
" Brengsek " gumamnya.
-
-
-Sekarang mereka berada di dalam mobil .
"Apa yang kau lakukan brengsek" ucapnya
"Bukankah kau sudah tau, kenapa bertanya" jawab Sasuke enteng
" Kau sudah....." Ucapnya terhenti
'' menciummu, maksud mu....???, kau salah tepatnya kita berciuman" ujarnya
" Kau di pecat..." Ucap Hinata
" Dengar aku tidak akan mengulangi nya lagi, jadi dengar kata-kata ku, hanya tuan hyashi yang bisa memecatku" ujarnya
" Kau.."

KAMU SEDANG MEMBACA
Pergi ( Lengkap )
Romanceaku pikir dengan perjodohan ini dia mau melihatku dan menerimaku serta mencintaiku, tapi aku salah justru dengan perjodohan ini dia semakin membenciku. ditambah pernikahan ini membuat hari-hari ku seperti neraka. selamat datang kematian ucapnya untu...