ENAM

2.8K 186 4
                                    

27 maret 2015

"bawa lelaki itu kemari dan jangan biarkan lea tahu" lucas mematikan poselnya dan menyimpannya diatas nakas.

Lucas sedang menatap lurus kedepan jendela, pandangannya kosong. hanya sebentar lagi, rencana sudah lucas susun sedemikian rupa tidak ada yang tahu rencananya untuk membawa lea kembali padanya.

Paman lucas, arnold adalah orang yang paling sayang pada lucas, semua kemauan lucas pasti ia turuti. sekarang pun ia merasa sedih karena lucas sedih, walaupun wajahnya tidak memperlihatkan emosi namun terlihat kesedihan diwajahnya.

Lucas mengalihkan pandangannya dari jendela ke laptop yang sedang memperlihatkan gadis cantik, yang sedang menangis dikamarnya.

Lucas memasang cctv yang sangat kecil ditempat tempat yang sering lea kunjungi seperti taman belakang sekolah, kelasnya, kamar lea, tempat lea menunggu bus, dan jalanan dari rumah lea kesekolah.

Lea terus menangis saat mengingat bagaimana perlakuan lucas padanya dulu, dia mengangkat pakaiannya sedikit bekas lukanya mungkin tidak akan pernah hilang.

Saat ini waktu menunjukan pukul 01.26 hari ulang tahunnya telah tiba. lea gemetar namun sudah tidak menangis lagi.

Lea mengetahui bahwa dikamarnya ini ada cctv yang dia pasang. lea menuju tempat cctv itu dipasang dan berbicara didepannya.

"lea tahu kakak yang pasang cctv ini, lea mau kakak berhenti, jangan sakitin siapapun lagi, jangan bunuh alex! kalau kakak bunuh alex, lea bakal pergi juga kak! mungkin ini akan berakhir kalau lea mati! lea cuma mau bilang 'lea benci kakak" setelah itu lea mencabut kamera cctv itu.

Lucas tersenyum miring saat mendengar penuturan gadisnya. ia pasti akan terus membunuh siapapun yang berani mendekati gadisnya, dan alex juga akan tetap mati. perihal lea yang akan ikut pergi juga, lucas tahu gadis itu tidak akan melakukannya, itu hanya sebuah ancaman.

pukul 05.19 los angeles

"tuan kami sudah membawa lelaki itu, sekarang dia berada di bawah" lucas hanya mengangguk dan meninggalkan ruangan dan pergi ke bawah tempat ia biasa menyiksa para korbannya.

"alexander kyle" lucas mengangkat dagu alex yang terduduk lemah dengan pisau. "seharusnya lo mati lebih dulu dibandingkan mereka" lucas menunjuk beberapa toples yang berisi jari jari para korbannya.

"lea sudah bilang pada kau alex 'hati hati' dan lea pernah menyuruh kau buat pergi darinya sejauh mungkin, benar?"

"anda... siapa?"

"saya? pemilik lea" disana lucas menyiksa alex seperti korbannya yang lain, luka tusuk dileher dan diperut lalu jari jari tangan kanannya ia potong dan disimpan dalam toples. kejam.

Lucas sudah melakukan hal seperti ini sejak umur 12 tahun awalnya ia hanya menyiksa lea namun tidak sampai membunuhnya.

Pertama kali lucas membunuh itu saat wizzy pembantunya mencoba untuk membawa lea keluar dari rumahnya, dia menunjukan emosinya. ia berpikir kalau wizzy akan membawa kabur lea, namun nasi sudah menjadi bubur, wizzy ditemukan tak berdaya di sebuah tempat terpencil. padahal saat itu lea hanya meminta wizzy untuk menemaninya ketaman rumah lucas dan itu juga awal lea membenci tanggal ulang tahunnya.

Setelah selesai dengan kegiatannya lucas memerintahkan juan untuk membuang mayat itu ke tempat terpencil.

"hans siapkan pesawat, sekarang juga kita akan pergi ke newzealand"

"siap tuan" lucas tersenyum sebentar lagi leanya akan kembali.

••••

Pagi ini lea sangat gelisah, tangannya bergetar, wajahnya pucat dan pandangannya kosong. dia belum makan apapun sejak kemarin namun tidak membuatnya lemah, tidak makan sehari adalah hal yang wajar baginya.

Lucas pernah tidak memberinya makan selama 5 hari lebih setelah kematian wizzy.

Kareen yang berada di sebelahnya khawatir pada keadaan lea, kareen ingin bertanya namun percuma lea tidak akan menjawabnya.

Bus yang mereka tumpangi sudah sampai di depan sekolah. jalanan pagi ini becek, hujan juga belum berhenti. kareem membuka payungnya dan menggandeng lea untuk masuk ke area sekolah.

"zia!!!" lea mengarahkan pandangannya kedepan saat ada yang memanggilnya. "ini surat dari alex buat kamu, kemaren dia mau ngasih langsung cuma kamunya keburu pulang" ujar seorang lelaki-temannya alex.

"makasih" lea menerima surat itu. "aku ke toilet dulu, kamu duluan aja" kareen mengangguk.

Lea sudah sampai di toilet dan masuk kedalamnya. tangan lea kembali gemetar saat membuka surat itu.

-----------------------------------------------------------

sebentar lagi kita akan bersama lagi
jangan mencoba untuk kabur lagi

-lucas-

-----------------------------------------------------------


Ini bukan surat dari alex namun dari lucas, lea mencengkram erat surat itu dan menyobeknya menjadi kecil kecil lalu membuangnya. lea akan kabur harus dia tidak ingin bersama lucas kembali, dia ingin bebas.

Lea kembali kekelas dengan tangan mengepal, rahangnya mengeras. dia benci lucas, sangat.

"zi sekarang bakal ada guru baru, guru yang bakal gantiin mrs. jessi, katanya si laki laki, dari luar negeri malah"

"hmm" lea hanya menjawabnya dengan deheman.

"selamat pagi anak anak sekarang saya akan memperkenalkan guru baru yang akan menggantikan mrs. jessi beliau pindahan dari los angeles, mr. silahkan masuk" semua anak kelas lea menatap ke pintu tidak terkecuali lea, mendadak kelas menjadi hening.

"hallo..."

••••

2 januari 2005, yokohama, jepang.

"kak cita cita kakak apa?, kalo cita cita lea pingin jadi guru, kalo kata lea guru itu keren bisa ngebuat kita jadi pinter, pokoknya kalo udah gede lea pengen jadi guru kak" ujar anak berkucir dengan senyuman manisnya.

lelaki yang diajak bicara hanya menatapnya dengan datar "kakak gak mau jadi apapun" lelaki itu masih menatap lea lekat.

"eomma lea pernah bilang, kalo kita semua harus punya cita cita"

"fotografer"

"nanti kakak foto lea ya, biar lea aja yang kakak foto kakak gak usah foto apa apa lagi"

Dan benar saja sampai sekarang dalam semua kamera lucas hanya ada foto lea, dikamarnya pun hanya terpanjang foto foto lea.

••••


vote

 

ESCAPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang