ESCAPE

SEPULUH

"lea kamu darimana? dari tadi kakak nyariin kamu, kakak kira kamu ilang" Resha langsung memeluk Lea ketika Lea baru masuk kedalam rumah.

"lea abis jalan jalan aja kak"

"lain kali kalau kamu mau keluar bikang sama kakak dulu" Lea mengangguk.

Lea berjalan kearah dapur untuk membuat segelas coklat panas yang akan ia bawa kekamarnya.

Lea menyimpan coklat panasnya diatas nakas. Lea mulai berpikir bagaimana cara berbicara kepada Resha kalau dia ingin pindah sekolah. Lea tidak ingin merepotkan Resha lagi ia sudah sangat merepotkannya selama ini.

Mungkin lea harus bekerja untuk mendapatkan uang agar ia bisa pindah kesekolah lain. Tapi cara ini akan mempermudah Lucas untuk menangkapnya kembali. Lea mengacak ngacak rambutnya, ia bingung.

Lea berpikir kembali apakah ia harus berpura pura sekolah, maksudnya membolos atau pergi keluar dari negara ini sekarang tapi ia harus menepati janjinya dulu pada Resha dan Kareen untuk menceritakan siapa sebenarnya lucas.

Lea benar benar bingung, Lucas sudah berada didekatnya, ia belum memiliki rencana apapun Lea bahkan tidak menyangka Lucas bisa menemukannya.

"bagaimana ini?"

"mungkin aku harus segera memberitahu mereka, mereka pasti bisa membantuku" Lea segera keluar dari kamarnya dan pergi ke kamar Resha.

tok tok tok

Tidak ada sahutan, Lea melirik jam tangannya 23.20 pantas saja, pasti Resha sudah tidur.

Bagaimana dengan esok? apakah ia harus masuk sekolah?.

Tapi mungkin pikiran Lea salah kali ini, jika ia meminta bantuan kepada Resha dan Kareen maka, pasti hidup mereka akan terancam dan bisa sampai dibunuh juga. Bisa diingat kalau Lucas akan membunuh siapapun yang berani menganggu urusan pribadinya.

••••

Kelas yang seharusnya sudah mulai dari tadi harus tertunda. "semua guru kemana?" Lea memutuskan untuk masuk sekolah saja, ia khawatir dengan Alex.

"gak tau, tapi bagus kalau gak ada,
males belajar, matematika susah" Kareen menjatuhkan kepalanya ke mejanya.

Perasaan Lea tidak karuan, ia terus gelisah bukan hanya karena Lucas tapi juga Alex.

drrt drrt

"iya kak?"

"kakak hari ini gak bakal pulang, kakak harus lembur gapapa?"

"iya gapapa, tapi kenapa harus bilang pagi pagi gini?"

"kakak nanti gak bisa megang hp, semua hp karyawan diambil dulu biar semuanya fokus kerja"

"oke"

"pulang sekolah bisa sekalian ambil pesanan kakak gak lea?"

"pesanan apa? dimana?"

"udah kakak chat, liat aja, kakak matiinnya, dah..."

"yaa daah" Lea menyimpan kembali hpnya didalam saku roknya.
Ia melirik sedikit kearah Kareen, muka kareen sekarang sudah seperti bebek, cemberut.

"kenapa?"

"kenapa gak bilang bilang udah punya hp, kita kan bisa tukeran nomor telepon..." Lea hanya tersenyum.