SEMBILAN

2.8K 169 7
                                    

"ini ruko yang akan saya jual, bagaimana? sebenarnya kemarin banyak yang ingin ruko ini namun mereka terlalu banyak menawar jadi saya tolak saja" alibi pemilik toko, padahal mana ada yang mau membeli ruko didaerah sepi seperti ini.

"wah ternyata saya yang beruntung, ngomong ngomong berapa harganya?"

"kita bisa lihat lihat dulu kedalam soal harga gampang kita bisa bicarakan dirumah, mari" saat pria yang satu membuka pintu ia cukup kaget karena pintunya tidak dikunci dan ia baru mengingat kalau kemarin lusa ia buru buru sampai lupa untuk menguncinya.

Lea masih berada didalam ruko tersebut. Saat ini lea masih tertidur pulas didalam ruko.

Beruntungnya lea karena tidak ketahuan oleh pemilik ruko tersebut karena posisinya saat ini berada dibelakang kardus kardus yang ada disana.

"bagaimana? cukup luas kan?"

"ya, designnya juga unik bagaimana kalau kita langsung bicarakan masalah harga?"

"nampaknya anda terlalu terburu buru baiklah mari ikut saya kerumah"  pemilik ruko tersebut mengajak pria yang akan membeli rukonya kerumahnya.

Pemilik ruko yang diketahui bernama Jhon tersebut mengunci pintu ruko.

Lea terbangun karena cahaya matahari yang masuk, lea memejamkan matanya sebentar sebelum bangun. Tidurnya sangat nyenyak padahal hanya beralaskan kardus, padahal selama ini ia tidur di ranjang yang cukup besar dan nyaman namun tidurnya tidak pernah senyenyak ini, ia selalu diselimuti rasa takut.

lea bangun dari tidurnya dan melihat keadaan luar lewat pintu kaca ruko, tidak ada yang lewat lea tersenyum kecil setidaknya tempat ini cukup aman. Tangannya bergerak memegang knop pintu untuk membukanya, namun saat ia menarik knopnya pintu itu tidak bisa dibuka, lea mencoba berpikir positif mungkin pintunya macet, karena kemarin pun saat pertama kali masuk ia cukup sulit saat membuka pintunya.

Lea panik saat pintunya memang tidak bisa dibuka, ia mencoba mengetuk ngetuk pintunya berharap akan ada seseorang yang membantunya. Lea pun hanya pasrah ia membalikan badannya dan berniat untuk melihat lihat ruko tersebut.

Di lantai ruko banyak terdapat benang dan kain kain terpakai lea berpikir mungkin dulunya ini adalah semacam butik tau toko jahit. Lea berharap ia menemukan sesuatu untuk ia kerjakan, dan akhirnya ia menemukan sebuah kardus didalamnya banyak kain kain, gunting dan alat jahit lainnya.

Lea tersenyum dan mendudukan dirinya dilantai. ia berpikir untuk membuat sesuatu dengan kain kain itu.

Tak terasa malam sudah tiba, lea memutarkan kepalanya dan meregangkan tangan tangannya karena pegal, lalu ia memutuskan untuk tidur. Mungkin ini akan menjadi kegiatannya sehari hari sampai ada seseorang yang membuka pintunya. Lea sudah terbiasa dikurung seperti ini.

 Lea belum bisa tidur ia berpikir 'apakah Lucas tidak mencarinya?' tapi pikiran bodoh itu ia buang jauh jauh seharusnya ia bersyukur karena bisa terbebas dari Lucas.

••••

Pagi telah tiba lea terbangun dari tidurnya, saat bangun ia merasa akan ada hal buruk terjadi tapi entah apa itu.
  
Lea melangkahkan kakinya ke pintu ia tetap harus mencoba untuk membukanya siapa tau akan ada keajaiban yang datang.

Lea memutar mitar knop pintu dengan sekuat tenaga tapi tetap saja pintunya tidak terbuka. Lea menghela nafas kasar lalu memablikan tubuhnya untuk kembali melakukan kegiatan yang kemarin ia lakukan.

ESCAPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang