13 [meet again]

2.3K 144 8
                                    

Di pagi yang cerah dengan cuaca yang cukup dingin, terlihat seorang anak laki laki berparas tampan walaupun dengan kantung mata yang menghitam sedang memegang sebuah kamera yang menunjukan sebuah foto anak balita, dia terus menekan nekan tombol zoom lalu kembali lagi seperti semula.

Sejak tadi Arnold menunggu Lucas di ruang makan namun sampai jam segini tidak terlihat batang hidung Lucas. Arnold berinisiatif untuk memanggil Lucas langsung kekamarnya.

tok tok tok

"Lucas kamu udah bangun?"

Lucas seperti menulikan pendengarannya, masih terus memerhatikan foto yang ada dikameranya dan mengabaikan suara pamannya diluar.

"Lucas paman masuk ya" objek pertama yang ia lihat adalah Lucas yang sedang duduk diatas kursi yang menghadap ke jendela membelakangi pintu dia terlihat menunduk seperti sedang melihat sesuatu atau ketiduran.

Arnold mendekati Lucas pelan pelan, dan melihat apa yang sedang dilakukan Lucas, Arnold meneguk salivannya saat melihat Lucas sedang melihat foto yang kemarin ia ambil, foto Lea anak dari rekan bisnisnya, Jihyuk.

"Lucas kamu apa yang kamu lakukan, kamu tidak tidur?" tegas Arnold sambil mengambil kamera yang ada di tangan Lucas.

"kembalikan" menatap ke arah jendela dengan wajah datar.

"tidak akan sebelum kamu makan lalu tidur, lihat matamu sudah seperti panda, lagipula apa yang kamu lihat sampai tidak tidur huh?" Lucas memutar bola mata malas, sedangkan Arnold mulai mengecek foto foto yang ada dikamera Lucas.

"ini lea bukan?" Arnold terus melihat semua Fotonya, terdapat 87 foto didalamnya namun objeknya tetap sama LEA. hanya ada 2 foto yang diambil secara langsung, saat Lucas meminta izin pada Jihyuk dan yang lainnya adalah foto yang ia ambil diam diam.

Arnold menoleh pada Lucas marah "ini maksudnya apa Lucas?"

"bukannya aku sudah bilang paman, aku ingin dia" Lucas tidak sama sekali melihat pamannya, ia terus memerhatikan jendela.

"kau gila huh?"

"mungkin"

Arnold menghela napas kasar "jangan harap kamera ini akan kembali" lalu keluar dari kamar Lucas.

Lucas mulai marah dan berdiri lalu menendang kursi yang tadi ia duduki dan melempar benda benda yang ada di sekitarnya. napasnya juga ikut naik turun, tapi untung saja dia masih memiliki foto Lea yang ia cetak kemarin. Arnold yang mendengar suara barang barang berjatuhanpun berhenti sebentar namun ia mengabaikannya.

Tadinya Arnold akan mengundang Jihyuk untuk makan malam di apartemennya hari ini, tapi setelah melihat apa yang dilakukan Lucas arnoldpun mengurungkan niatnya walaupun nanti ia akan tetap harus mengundang mereka karena ia hanya 1 bulan disini.

••••

"ingat jangan berbuat macam macam Lucas, paman hanya sebentar, dan jangan keluar apartemen ok?" Lucaspun hanya mengangguk, ia pasti akan sangat bosan jika saja ia tahu dimana rumah Lea mungkin ia akan kesana nanti.

Tidak sampai setengah jam Arnold pergi ada seseorang yang memencet bel pintu apartemennya. Lucaspun berjalan ke pintu ubtuk membukanya sambil membawa foto Lea yang sudah dicetak.

"siapa?"

"oh hai lucas, ini paman jihyuk, pamanmu ada?" fokus Lucas teralihkan pada anak kecil disebelah jihyuk.

"paman sudah pergi kekantor"

"owh" Jihyuk mengecek sebentar jam tangannya "apa Arnold tidak mengecek e-mail yang kukirim?"
lanjutnya sambil menimang nimang. Ia sangat terburu buru sekarang, dan tak mungkin ia membawa Lea.

ESCAPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang