LIMA

3.1K 181 4
                                    

Pagi ini lea berangkat sekolah kembali dengan maskernya. ia sudah terbiasa menggunakan masker, mungkin sampai sekolah dia akan kena omelan kareen.

Sampai disekolah lea tidak langsung kekelas namun pergi ketempat favoritnya, taman belakang sekolah.

Benar saja baru beberapa menit ia disini kareen langsung mengomelinya. "zi kamu ngapain si pake masker masker lagi?"

"kamu tau alasan aku kan?" kareen hanya diam tidak membalas pertanyaan lea.
"aku liat di meja guru ada data tentang kamu karena aku penasaran ulang tahun kamu, aku liat ternyata ulang tahun kamu besok aku belum nyiapin kado lagi, kadonya nyusul ya" kareen mencoba mengalihkan pembicaraan.

"gak usah diinget, itu tanggal yang aku benci. itu tanggal sial" ternyata pengalihan topik yang di pilih kareen salah, kareen juga bingung harus menjawab apa.

"kamu tahu kasus kematian michael, thomas, jackson, fred, elena, zela, wizzy di los angeles?" kareen menggeleng. "mereka semuan meninggal ditanggal 27 maret, tanggal lahir aku, bukan itu yang buat aku benci tanggal lahir aku sendiri tapi dia yang buat aku benci tanggal itu" kareen masih mencermari perkataan lea. apa hubungan kematian orang orang yang lea sebutkan dengan dia?. ini membuat kareen semakin penasaran. kareen diam tidak menanggapi perkataan lea. "udah bel, yu" lea mengajak kareen masuk kelas namun kareen masih asik dengan lamunannya.

Dikelas lea membuka maskernya, membuat kareen tersenyum tipis. namun sayang kareen tidak pernah melihat senyum lea sekalipun.

"zi kita foto yu, cepet cepet mumpung guru belum masuk" kareen mengeluarkan ponselnya dan menyimpannya ditengah tengah mereka, lea hanya diam karena sebelumnya ia tidak pernah difoto. lea dan kareen sama sama menghadap ke kamera  namub bedanya kareen tersenyum manis, sedangkan lea hanya memasang wajah datar.

cekrek

Kareen melihat hasil fotonya, sebenarnya ia ingin melihat wajah lea namun di foto itu lea tetap tidak tersenyum namun masih cantik. "zi sekali lagi ya tapi kamu harus senyum" kareen kembali meletakan kameranya.

Dengan kaku lea mengikuti kareen dan ikut tersenyum. " nah kalo gini kan bagus, aku post ya" tangan lea menahan kareen yang akan mempost foto mereka, lea menggeleng. kareen yang mengerti pun tidak jadi mempost foto tersebut.

••••


los angeles

Lucas sedang memerhatikan foto seorang perempuan yang sedang tersenyum mengarah ke langit, walaupun jarak nya agak jauh namun lucas masih dapat melihat foto itu dengan jelas.

Lucas tersenyum sangat tipis hingga nyaris tak terlihat, setelah sekian lama akhirnya lucas kembali tersenyum.

Diruangan itu banyak sekali foto perempuan dari mulai dia kecil sampai sekarang, semenjak gadisnya hilang pekerjaan lucas hanya memerhatikan foto foto yang ada diruangan itu. masalah kantornya ia serahkan pada anak buahnya.

"sebentar lagi sebentar lagi" itu kata yang terus terucap dari bibir lucas.

••••

"kak kasus suami kakak, gimana?" lea menghampiri resha yang sedang berkutat dengan laptopnya.

"kasusnya udah bener bener di tutup, ya kalo kayak gini kakak bisa apa?" lea mengangguk mengerti. "kamu tau gak le? ternyata kasus pembunuhan ini gak cuma suami kakak doang suami kakak orang ke 6 yang dibunuh kayak gitu, polisi percaya ini pembunuhan berantai, terus karena dari kasus pertama aja polisi gak nemuin jejak  pelaku jadi polisi udah pasrah gitu aja, kamu tahu? sebenarnya kasus ini bukan hanya d new zeland, kasus ini ada di jepang dan los angeles, polisi percaya pembunuhnya sama karena motif pembunuhannya sama dan para korbannya seperti diberi tanda"

ESCAPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang