Juna dan Lia - Part 6

1.3K 220 34
                                    

Hari ini semua biasa saja, sampai ada hal yang tidak biasa ketika Bunda memaksa Juna untuk pergi kerumah tetangga sebelah menjemput anak perempuan yang bernama Lia. Lia itu teman Juna semenjak Juna masih berada didalam perut. Lia itu anak tunggal, ibu nya Lia pindah menuju kemari saat mengandung Lia, dimana juga bersamaan dengan Bunda yang mengandung Juna. Ibu nya Lia sangat suka anak kecil, karena Kak Kyra yang masih kecil dia sering sekali diculik untuk main kerumah ibu nya Lia. Pada dasarnya sih Kakak Kyra memang suka kesana kemari, kalau kata Bunda dulu, Kakak Kyra adalah anak paling berpotensi untuk cepat diculik orang jahat.

Kembali menuju Lia, anak blasteran Korea-Indo itu lahir tepat 5 bulan setelah Juna lahir. Para tetangga sering sekali mengatakan jika kami berdua dilahirkan untuk berjodoh. Kalau dulu Juna biasa saja, kalau sekarang tentu saja malu, bagaimana kalau Lia ternyata punya pacar? Kan kasihan pacar Lia jika mendengar para tetangga mendukung Lia dengan orang lain. Lia dan Juna bisa dikatakan tumbuh bersama, dari TK kita satu sekolah, tapi terakhir kali Juna dan Lia akrab itu saat SD kelas 3, karena lama lama kami malu sendiri setiap pulang sekolah pulang bersama selalu dibilang berjodoh dengan para tetangga.

Lia dan Juna sudah pernah berpisah saat SMP, dia ikut bersama dengan Ayah nya. Ada berita sedih tentang Lia. Dia merupakan keluarga broken home, sejak kelas 5 orang tua mereka memutuskan untuk berpisah, jadi Lia ikut bersama dengan Ayah nya dan Ibu nya tetap berada disini. Ibu nya Lia dulu tidak bekerja, namun sekarang beliau merupakan pengusaha kue paling laris dikota. Siapa yang tidak kenal kue buatan Ibu nya Lia? Tentu saja tidak ada, selain menjual aneka kue, Ibu nya Lia juga mempunyai usaha catering yang membuat Ibu nya Lia menjadi wanita carrier paling sukses.

Aneh, Ibu nya tidak memilih untuk menikah lagi, beliau lebih betah menyendiri menikmati kesuksesan nya. Beberapa tahun kemudian Lia kembali, dia juga bersekolah di SMA yang sama dengan Juna. Bunda selalu memaksa Juna untuk menjemput Lia, karena hal ini, Lia merupakan anak baru dikota ini, walaupun tidak sepenuhnya baru tetapi Lia berada disini saat dia masih kecil jadi kemungkinan besar jika dia melupakan lingkungan rumah. Untung saja, Lia selalu mengatakan jika dia bisa sendiri jadi Juna bisa selamat dari kecanggungan yang ada.

Setiap malam, Bunda itu selalu mendoktrin otak Juna untuk merasa kasihan dengan Lia. Karena Kakak Kyra yang sering cerita kalau Lia tidak memiliki banyak teman, dia lebih suka sendiri. Juna memang satu kelas, namun Juna sering berada di lapangan jadi Juna tidak terlalu memperhatikan lingkungan. Kak Kyra juga yang mengajak Lia untuk menjadi bagian dari anggota Osis, namun sayang itu tidak merubah apapun, Lia tetap menjadi pendiam dan tidak punya teman. Juna sering tidak sengaja melihat Lia mengintip lapangan indoor yang mana banyak sekali anak anak yang berada didalam sana, Juna awalnya berniat menyapa Lia jika dia masuk kedalam, namun dugaan Juna salah, Lia memasang wajah sedih dan berjalan jauh meninggalkan lapangan yang sangat ramai itu.

Bukan Juna laki laki yang jual mahal, hanya saa kadang Juna berfikir, bagaimana jika Lia akan merasa terganggu ketika Juna berusaha sok baik dengan Lia? Bagaimana kalau dia ternyata tidak nyaman berteman dengan Juna? Bukankah itu akan mengganggu Lia nantinya.

"Lia biasanya kan dianter sopir kalau nggak naik angkot, Bun" Balas Juna pada omelan Bunda yang berada didalam sedang sibuk memakaikan dasi untuk Ayah. Juna sedang diluar sambil memasang tali sepatu.

"Anterin aja kenapa sih dek?" Sahut Kak Kyra yang berada dikursi depan sambil bersiap menunggu Ayah. Kak Kyra biasanya akan berangkat dengan Ayah dan pulang naik angkot. Kalau Juna ada biasanya juga akan sama Juna, namun untuk berangkat Kak Kyra selalu memaksa dengan Ayah, karena modus ingin dibelikan donat gula didepan komplek.

"Kakak aja yang sama Juna, biar Bunda nggak ngomelin aku"

"Ih mana bisa, aku mau sama Ayah aja. Sama kamu nggak enak, aku suka takut kejengkang" Jawab Kak Kyra dengan nada mengejek motor kesayangan Juna. Juna memang suka motor gede, dan Kak Kyra lebih suka motor vespa jadi kalian bisa bayangkan bagaimana Juna dan Kak Kyra sangat berbeda dalam segi apapun.

What's wrong with my family?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang