Dongeng Sebelum Tidur - Part 11

954 181 11
                                    

Juna Pov

Kalian mungkin sudah mendengar kisah cinta ayah dan bunda yang sangat dramatis itu. Bagaimana mereka dijodohkan, lalu jatuh cinta dan kemudian memiliki aku dan kakakku. Terlepas dari semua keanehan dan dramatis kisah hidup orang tuaku, mereka merupakan orang tua paling baik didunia, setidaknya menurutku begitu. Mereka tidak pernah marah meskipun aku, Juna. Memecahkan guci mahal yang ada dirumah, mereka hanya akan menghela nafas dan memberikan pengertian untuk tidak melakukan kesalahan sekali lagi.

Oh iya, walaupun Ayah merupakan orang yang tidak bisa diajak serius, Ayah termasuk orang tua yang sangat keras untuk urusan kebiasaan yang baik. Contoh saja tidak berbicara saat makan, tidak menonton televisi dengan jarak pandang yang dekat, tidak berbicara secara baik, dan juga jam tidur yang teratur. Ayah sendiri yang akan turun untuk menertibkan aku dan kakakku ketika melanggar. Juna sendiri pernah mendapat pukulan dipunggung akibat menonton televisi terlalu dekat, walaupun Ayah sudah meneriaki dari jauh, ya memang salah Juna sih.

Kalau Bunda lebih menunjukkan kasih sayang tanpa batas. Bunda akan selalu tersenyum meskipun Juna melakukan kesalahan dan selalu bilang "Jangan diulangi, ya?" sangat berbeda. Bunda juga suka berdongeng soal kisah masa lalunya, seperti sekarang, sambil menunggu Ayah pulang kantor karena lembur aku, kak Kyra dan juga Bunda sedang bercerita didepan televisi yang menyala dengan volume kecil sekali, agar tidak menganggu pembicaraan kita.

"Jadi ceritain dong, Bun. Gimana bisa Ayah jadi CEO tapi lawak kayak gitu?"
Bunda tertawa kecil sambil memotong ujung bunga vas yang tidak rapi, Bunda juga suka kerapian.

"Konon katanya, laki-laki tunggal keluarga Sanjaya itu jadi kayak gitu karena perempuan" Aku tidak suka cerita seperti ini, tapi kak Kyra suka. Jadi aku memilih untuk melihat televisi saja sambil asik main handphone. Walaupun sedikit menguping.

"Masa?"

"Dulu, laki-laki tunggal Sanjaya mengira kalau menjadi laki-laki yang dingin dan perkasa akan membuat dirinya menggaet banyak perempuan, nyata nya nol besar"

Kak Kyra sangat kusyuk mendengarkan dongeng Bunda "Sampai akhirnya dia bertemu satu perempuan yang sama dingin nya, tapi sayang sekali kalau dingin bertemu dengan dingin tidak akan membuahkan hasil. Akhirnya laki-laki tunggal Sanjaya mencoba untuk menjadi matahari yang hangat"

"Untuk mencairkan si perempuan?"

"Bener banget anak, Bunda!" Aku memutar mataku malas, ini sangat membosankan kenapa juga aku ada disini? Kalau tidak karena ada titipan yang Ayah bawa juga aku sudah masuk kedalam kamar.

"Usaha laki-laki itu gagal ditengah jalan, karena matahari yang sengaja dibuat hangat itu terlalu panas untuk si perempuan. Perempuan pergi dan meninggalkan laki-laki tunggal Sanjaya"
Seakan ikut sedih kak Kyra memasang wajah dengan cemberut, aku hanya berdecih tidak paham dengan pemikiran perempuan.

"Tapi kakak tau gak kisah selanjutnya?"

"Apa?"

"3 tahun terpisah, mereka bertemu lagi. Dengan sikap yang sudah berbeda. Laki-laki Sanjaya sudah lebih hangat dan bersahabat dan perempuan dingin yang sudah lebih bisa mengontrol dirinya"

"Terus mereka jatuh cinta dan menikah"
Bunda hanya menggeleng pelan.

"Dikira menikah semudah itu apa?"

"Diem kamu laki-laki keturunan Sanjaya! Berisik!"
Kenapa gaya berbicara nya malah jadi kayak keluarga kerajaan? Emang sudah gila keluarga ini. Tidak jelas apa yang terjadi.

"Tapi bener kata adek, jatuh cinta tidak semudah itu. Mereka melewati jalan berbatu banyak sekali. Mereka sudah berulang kali memutuskan untuk tidak bersama, aneh nya mereka bertemu saja dimana-mana. Memutuskan untuk bersama? Jalan semakin sudah ditemput"

"Ribet banget" Kak Kyra kembali cemberut, sok imut sekali.

"Walaupun ribet setidaknya mereka kuat untuk menempuh jalan nya, saling menguatkan satu sama lain. Sampai baru saling jatuh cinta satu sama lain"

Tanganku sudah mulai kesemutan karena omelan Bunda dan Kak Kyra yang tidak ada hentinya, mereka memang suka menghabiskan waktu seperti ini. Dan Juna akan menjadi pendegar yang baik untuk mereka, jujur saja, kadang dongeng malam Bunda juga menarik. Apalagi Bunda selalu memberikan nasihat didalam nya, sudah seperti ikut seminar saja.

"Mereka jatuh cinta nya belakangan ya, Bun?"
Bunda menganguk, kali ini Bunda berjalan kesana kemari menyiapkan makanan dan cemilan agar pembicaraan ini menjadi lebih nyaman.

"Atau mungkin mereka sudah jatuh cinta sejak awal, tapi memilih untuk diam saja"

"Kenapa?"

"Karena terlalu asik dengan usaha untuk melewatinya bersama, tanpa perduli perasaan satu sama lain. Hingga suatu ketika mereka sadar, jika mereka mau melakukan semuanya bukan tanpa alasan, tapi karena memang mereka sudah jatuh cinta sejak awal"
Kak Kyra terlihat girang sendiri sambil memeras bantal, sangat menggelikan. Padahal perkataan Bunda biasa saja? Kalian tahu, inilah kenapa aku datang sangat ini tahu isi kepala peremuan, apakah sama dengan kakak dan bundaku? Isi otak mereka memang sangat sederhana, namun terkesan menaruh banyak harapan kepada laki-laki yang mereka cintai atau sukai. Juna tidak tahu itu baik atau buruk, karena pada dasarnya Juna bukan perempuan.

Dikepala Bunda selalu berisi bagaimana baiknya Ayah didepan anak mereka dan juga orang tau Bunda. Ayah seperti jarang mendapat nilai jelek dimata Bunda, inilah kenapa aku bisa menilai jika Ayah merupakan laki-laki paling memenuhi imajinasi yang ada didalam otak Bunda tentang laki-laki. Ayah selalu mencintai Bunda, bahkan bisa dikatakan budak cinta karena terlalu cinta pada Bunda. Aku bisa memprediksi jika Ayah ditinggalkan Bunda, Ayah tidak akan bisa hidup lagi, maka dari itu juga kenapa Ayah selalu menjadi yang terbaik untuk Bunda dan anak-anaknya.

Peran Ayah juga sebenarnya sangat berpengaruh dalam hubungan Ayah dan Bunda. Ini hanya menurut pandangan klise Juna saja, Ayah terlalu mencintai Bunda sampai rela untuk menyesuaikan diri untuk menjadi hangat seperti kata Bunda. Oma pernah bercerita, jika kepribadian Ayah berubah ketika jatuh cinta, walaupun saat itu Oma belum tahu kepada siapa Ayah jatuh cinta. Sudah terlihat bukan?

Ah! Kisah cinta orang dewasa itu memang sangat rumit. Klise dan membosankan sama persis seperti dongeng sebelum tidur yang dibacakan Bunda, selalu memiliki pattern yang sama. Juna tidak mau menjadi dewasa, cukup dengan sekarang Juna mencintai dua perempuan aneh, Kakak dan Bunda.

"Ayah pulang!"

Kami bertiga langsung melongok kearah Ayah yang sudah tiga hari tidak pulang. Iya, Ayah baru saja menyelesaikan pekerjaan diluar kota. Part memberikan oleh-oleh adalah yang paling kutunggu!

"Ayah bawa pesenan Juna 'kan?" Tanyaku to the point saat Ayah berjalan mencium kening Bunda dan Kak Kyra. Tidak jangan aku, aku tidak suka dicium apalagi sesama laki-laki.

"Peluk dulu kek ayah nya, langsung minta oleh-oleh aja"

"Duuuh, ayah bisa minta peluk bunda sama kakak tuh, aku mana mau. Sini mana pesenan aku, jangan bohong ya, Yah!"
Aku sedikit sarkas, karena waktu itu titipanku selaku saja tidak dibelikan alasan nya banyak sekali. Tapi kalau kakak sudah pasti datang, itu yang aku kesalkan. Ayah selalu beralasan hadiah yang kuminta harus ke pusat perbelanjaan dulu. Lah? Memang Ayah beli oleh-oleh tidak di tempat belanja? Tidak akurat bukan?

"Ada dek, ini nih. Ayah mah gak pernah lupa"

"Gak pernah tapi sering" Juna menerima tas hitam yang dibawa oleh Ayah dengan gerakan cepat, Playstation edisi terbaru sudah kukantongi. Memang Ayahku sangat banyak uang jadi jangan kaget.

"Bilang apa dek?" Bilang Bunda saat melihatku asik dengan sesi unboxing untuk melihat apakah sama dengan apa yang kuinginkan.

"Makasih, ayah!"

Aku bisa lihat Ayah hanya tersenyum sambil duduk disebelah Bunda, mereka akan kangen-kangenan. Lihat saja sampai besok pagi Bunda akan dikamar tidur lama sekali, lupa menyiapkan makanan anak-anak dengan alasan semua anaknya sudah besar. Sudah biasa sekali.

Iya, itulah dongeng sebelum tidur yang selalu diceritakan Bunda padaku dan kak Kyra. Sangat meribetkan, sepeti keluargaku. Dan sebagai bonus bangaimana keluarga kecilku menanti ayah toyip pulang kerumah, hm maksutku Ayah Bayu. Maaf terbawa suasana karena Ayah jarang pulang. Nanti aku ceritakan kisah yang lain lagi, biar kalian tahu.

What's wrong with my family?









To Be Continued.

What's wrong with my family?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang