Sudah seminggu sejak Jisoo berkuliah di kampus impiannya. Namun, Jisoo bukanlah orang yang mudah untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya. Ia hanya dekat dengan beberapa orang, termasuk Jinyoung. Bukan keinginannya untuk mengabai-kan temannya yang lain. Di satu sisi ia ingin mengenal semua teman kelasnya, tetapi di sisi lain ia tidak memiliki keberanian untuk menyapa mereka.
Semesta berpihak padanya, keinginannya sebentar lagi akan terkabul. Kosma menyarankan untuk diadakannya malam keakraban atau biasa disebut dengan “Makrab”. Tanpa pikir panjang, Jisoo langsung mengiyakan dan bersemangat untuk pergi.
“Kau benar-benar bersemangat, Jisoo-ya.” Ujar Jennie sambil melihat Jisoo yang sedari tadi sibuk mengepak barang-barangnya.
“Tentu saja. Ini adalah hari yang aku tunggu” Sambutnya dengan senyum sumringah.
“Bukannya kau bilang sedikit teman juga tidak apa-apa asal mereka tidak menikammu dari belakang?”
“Aku harus punya banyak relasi saat ini, Jennie-ya.”
“Bukankah lebih baik jika semakin dewasa, maka kau harus selektif dalam memilih teman?”
“Aku selektif kok, hanya saja aku juga ingin akrab dengan yang lainnya. Aku bosan denganmu.”
“Sialan kau!” Jisoo tertawa sangat keras, Jennie melempar-nya dengan bantal sambil tersenyum dengan raut wajah yang penuh kekhawatiran.
“Kau mau ikut?”
“Cih, aku seorang entertainer. Tidak mau!”
“Apa hubungannya? Aku akan pergi tidur sekarang.” Ujarnya setelah selesai dengan pekerjannya.
“Tidur sana!”
Jisoo berbaring di tempat tidur-nya. Berbeda dengan Jennie, ia tetap merasa khawatir dengan temannya. Tanpa sepengetahuan Jisoo, Jennie mengirim pesan pada seseorang dan memintanya untuk menjaga Jisoo di sana. Ia mematikan handphone-nya kemudian terlelap.
***
"Semuanya sudah masuk ke dalam bus?” Tanya kosma. Se-seorang mengangkat tangannya.
“Jisoo belum tiba, Jaebum-ah.”
“Di mana dia? Ryujin, kau yang paling dekat dengannya, kan?”
“Ada sedikit masalah di kamar-nya, tapi sekarang ia sedang menuju ke sini.”
“Maaf aku terlambat.” Ujar Jisoo sambil terengah-engah, ia me-nyeret koper kecilnya dengan kasar.
“Dari mana saja kau? Ya sudah, semuanya ayo duduk di tempat masing-masing. Kita sudah terlambat 10 menit.” Perintah Jaebum, semuanya mengikuti perintah dari Jaebum dengan cepat. Bus melaju menuju tempat penginapan mereka.
Setengah jam telah mereka lalui, akhirnya bus tiba di tempat tujuan. Sesampainya di sana, beberapa orang terkejut melihat tempat yang telah dipilih oleh Jaebum, namun lebih banyak orang yang menyukai idenya.
“Hei, Jaebum! Kenapa kau membawa kami ke hutan?!” Tanya Yuna.
“Kau tidak suka? Ini adalah tempat yang tepat untuk mengakrabkan kita semua. Kita bisa camping di sini, itu sebabnya aku menyuruh salah satu dari kalian untuk membawa kayu bakar, kan?”
“Sial, aku tidak terlalu mem-perdulikannya.”
“Sudahlah Yuna, kita nikmati saja.” Ujar Ryujin menenangkan-nya.
Setelah Yuna tenang, mereka bergegas mengambil barang, membereskannya dan mulai membangun tenda. Mereka mendirikan tiga tenda, satu tenda untuk perempuan dan dua tenda lainnya untuk laki-laki.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Architecture
FanfictionMenjadi arsitek adalah impiannya yang tak pernah berubah. Namun, seseorang terus mengunggulinya. Tetapi dia adalah Kim Jisoo, si ambisius yang pantang menyerah.