Hari ini tiba-tiba Felix mengajak Hyunjin bolos. Yang diajak terkejut mendengarnya.Eh ngomong-ngomong Felix gak sekelas sama Jisung dia beda kelas. Jisung udah kenal lama sama temen-temennya Felix karena sering main kerumah.
Ok back to topik
"Apa-apa? Coba ulang? Gue gak salah denger kan?" Tanya Hyunjin sekali lagi mendekatkan telinganya ke mulut Felix.
"Bolos Yuk" Ucap Felix dengan pelan kaya berbisik
"Ini Felix kan? Felix gue yang nyebelin kan?" Hyunjin membejek-bejek mukanya Felix kaya lagi bikin dodol aja.
Felix menatap datar Hyunjin ia menepis tangan Hyunjin dari mukanya.
"Iya ini Felix nya Hyunjin. Felix yang imut, ganteng, Lucu,polos, suci" ucapnya Dengan gaya gayaan. Giliran Hyunjin yang menatapnya datar.
"Udah ayok" Felix langsung menarik tangan Hyunjin untuk ke--
Eh tunggu kan kalo orang mau bolos ke belakang lompat pagar kok ini malah menuju ke ruang.... Guru??
Mungkin ke ruang guru mau ngapain kali pikir Hyunjin.
Namun setelah sampai di ruang guru. Felix celingukan mencari seseorang.
"Lo nyari siapa sih Lix?" Tanya Hyunjin yang ikut bingung ini mau bolos apa gimana?
"Bentar dulu napa- itu dia" ucap Felix segera menghampiri orang Itu
"Permisi pak"
Pak kepala sekolah menoleh. "Iya ada apa?"
"Saya Felix dan ini Hyunjin. Kami berdua izin bolos ya pak. Lewat belakang lompat pager" ucap Felix dengan sopan
Hyunjin melototkan matanya lalu menepuk kasar jidatnya.
"Bego emang untung gemesin" gumam Hyunjin.
Hyunjin yakin setelah ini apa
Ya mereka berdua berdiri dilapangan sambil hormat kebendera.
"Kok malah dihukum sih Jin? Kata Hyunjin kalo kita gak ketahuan gak bakal dihukum" ucap Felix sebal mana panas. Bisa item kulitnya nanti.
Hyunjin menatap Felix datar sedatar datarnya. "LO BOLOS TAPI IZIN DULU! BEGO BANGAT DAH NYESEL GUE DIAJAK BOLOS SAMA LO. BELUM APA-APA UDAH KAYA GINI." ngegas Hyunjin tepat didepan Felix
Felix mengusap usap pipinya akibat Ludah Hyunjin yang menempel dipermukaan kulit pipinya yang mulus.
KAMU SEDANG MEMBACA
[I] Affection? | Felix
Teen FictionIni semua tentang Felix. felix ingin menjadi nakal agar menarik perhatian sang kakak namun bukan itu yang ia dapat melainkan tatapan kecewa dari sang kakak. sebenarnya Felix gak nakal dia tu gak bisa jadi nakal dia ditakdirkan jadi orang baik-baik.