Chapter 20

2.2K 227 65
                                    


Tangisan Lino semakin menggema. Ruangan itu dipenuhi oleh tangisan saat mendengar penuturan sang dokter.

Hyunjin bahkan tak peduli ia terus meronta-ronta membangunkan sang sahabat. Menyuruhnya membuka mata namun Seungmin berusaha menenangkannya.

Lino pun sama menyuruh sang Adik untuk bangun namun mustahil.

"BANGUN LIX BANGUN! JANGAN TINGGALIN KAKAK!KAKAK MOHON BANGUN HIKS HIKS!" teriak Lino yang terus mengguncang tubuh sang Adik.

Jisung juga membantu menenangkan Lino kakaknya yang terus menyuruh Felix untuk membuka mata.

Jisung sedih dadanya sesak melihat semua kenyataan ini. Felix dinyatakan telah meninggal dunia, meninggalkan mereka semua dengan tangisan yang begitu menyesakkan.

Tak tega melihat Lino dan Hyunjin yang masih tak menerima semua ini. Jisung kagum dengan sosok Hyunjin, Teman yang begitu setia, menyayangi Felix bagai adiknya sendiri. Bahkan dikeadaan seperti ini Hyunjin menangis histeris. Inilah yang dinamakan sahabat.

Seungmin sudah pasrah, terlalu banyak menangis kepalanya berdenyut nyeri.

"Lix, bangun gak lo! Lo bilang lo sayang sama Gue juga Seungmin. Katanya lo bakal jadi sahabat gue selamanya mana lix? Mana janji lo! Lo bohong Lix Hiks hiks" ucapnya dengan lirih menatap muka Felix yang pucat.

Detik kemudian Hyunjin menatap Lino dengan tajam. "SEMUA INI GARA-GARA LO BANGSAT!"

Bugh

Tinjuan keras mengenai pipi mulus Lino bibirnya sedikit berdarah. Kemudian ia bangkit

"Terus pukul gue! Gue emang gak berguna jadi seorang kakak" ucapnya pasrah

"IYA LO EMANG GAK GUNA!"

"udah Jin!" Seungmin menengahi

"Gue emang gak guna, gue juga ngerasa kalau gue pilih kasih sama Jisung dan juga Felix. Tapi itu semua demi kebaikan Jisung. Gue kasian sama Jisung dia selalu mengeluh karena selama ini dia gak punya teman seperti Felix punya kalian. Jisung tidak iri dengan Felix tapi ia menginginkan sahabat tapi tak ada seorang pun yang mau berteman dengannya. Gue pikir Felix akan baik-baik saja kalau Gue membagi kasih sayang lebih besar kepada Jisung. Kalau akhirnya seperti ini Gue gak akan kaya gitu hiks hiks tapi terlambat semua sudah terlambat, hiks hiks" jelas Lino panjang lebar. Jisung menutup mulut tak percaya.

"Kak Lino?" Masalahnya Jisung juga gak ngerasa kalau Lino lebih sayang sama dia. Jisung lupa sama Felix kira dia Felix juga disayang sama Lino padahal Lino melakukannya hanya didepan Jisung, kalau gak ada Jisung dia pura-pura cuek.

"Sebenarnya Gue juga sayang sama Felix. Gue menyayanginya tapi gak terang-terangan." Ucap Lino

Hyunjin kini mengerti dengan posisi Lino kali ini. Namun hal yang Lino lakukan bukanlah jalan yang benar.

"Seharusnya Lo bilang ke kita kalau Jisung gak punya temen, kita juga mau kok jadi temen Jisung" ucap Hyunjin masih sesegukan akibat nangis tadi. Diangguki oleh Seungmin.

















Cuma mau ngingetin

Mau sad or happy??

Mendekati end wkwk

Komen loh jangan sampe enggak(

Sejauh ini kalian bosan gak sama cerita ini???

[I] Affection? | Felix Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang