Saat itu kau hadir dihidupku. Memberi warna didalamnya. Membantuku melupakan lara dan mengobati luka.
Kau obat terbaik dari tuhan. Membuatku bangkit dari kegelapan. Hujan sering kali datang. Tapi ingatlah ia akan reda.
Tapi, hujan kali ini abadi. Ia tak kunjung reda seperti biasa. Hingga dirimu memilih pergi. Meninggalkanku berpayung rintik.
Tetes hujan masing mengalir. Dan aku tersadar bahwa dirimu tlah menghilang. Pergi jauh tanpa pamit dan kabar.
Aku masih disini. Dalam kesendirian tanpa cahaya. Dimana cammomileku? Obat tetampuh dalah hidupku.
Aku tlah kehilangannya. Cammomileku tlah pergi meninggalkanku sendiri.
Kini ku tahu, hujan abadi itu reda untuk kembali dengan begitu derasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerpen Singkat
Short Story"Biarkan secangkir teh menjadi pelepas letih. Biarkan secarik kertas menjadi saksi pedih" Hanya sebuah kisah yang terlintas diselang waktu yang begitu sibuk dihimpit tuntutan hidup. Coba saja untuk membacanya dahulu. Mungkin kamu akan tertarik denga...