****************
Pagi yang cerah dan panas ini membuat murid malas untuk sekolah karna hari senin, yah kalian pasti tau la.Hari senin adalah hari dimana semua sekolah mengadakan upacara karna menghormati jasa para pahlawan.Ditambah lagi harus menunggu sampai selesai karna ada pidato singkat dari pembina upacara,-Huft rasanya ingin kabur saja dari barisan bayangkan saja udah panas karna sinar matahari sekarang harus menahan haus dan lapar karna berdiri.
"Lamat amat sih selesai ni upacara "keluh seorang gadis rambut dikucir kuda bernama KINARA RAQUEL DOMANIC sambil mengusap keningnya yang di penuhi oleh keringat. "Lo kayak ga tau Pak Dandang aja kalau uda ngomong pasti ga ada berentinya, heran gue itu cowok apa cewek ya?" Sahut seorang gadis rambut panjang atau lebih tepatnya TASYA AZURA CARLIES
" Danang Sya Danang bukan dandang " geram cewek rambut sebahu atau sering disapa JIHAN PUTRI ARCELIN. "kayak ga tau tasya aja lo han" dengus cewek berlesung pipi VICHA ARDANIA ZALILA
"Sama aja sih " ucap Tasya dengan kesal. "Bodo amat sya" sahut cewek yang paling cuek diantara mereka namanya ALVARA NANDITA RAKIZ
Setelah perdebatan kecil tadi akhirnya mereka diam dan mendengarkan apa yang dibicarakan oleh pembina upacara ralat bukan mereka sebenarnya lebih tepatnya empat gadis saja karna satunya lagi tidak bisa diam, ya siapa lagi kalau bukan tasya
"Guys temenin gue pipis dong" ucap Tasya. "Sebentar lagi aja Sya uda mau selesai ini" sahut Vicha. Kedua mata Tasya melotot mendengar ucapan vicha."mata lo katarak sebentar lagi siap Cha, tu orang kalau uda ngomong kayak kereta Api pajang banget" keluh Tasya. Keempat gadis itu hanya mendengus mendengar ocehan-ocehan Tasya yang gak berguna.
"Aduh uda deh cepetan uda sesak banget ini"desak Tasya gerak gerak karna menahan pipisnya. " Yauda lo sendiri aja sono" sahut Vicha geram karna melihat Tasya ga bisa diam.
"Takut gue, nanti kalau gue di culik gimana? Lo berempat nangis lagi karna kehilangan temen paling cantik" cerocos Tasya seperti anak alay.
"Lo temenin deh ra pusing kepala gue denger cerocosan nih bocah" ucap Vara dengan kesal
" is kok gue" dengus Kinara " Lo aja sono han temenin nih bocah" tunjuk Kinara pada Jihan yg berada di sampingnya "dih ga mau gue noh si Vicha aja "tolak Jihan. Vicha yang mendengar namanya disebut pun pura pura ga mendengar
Tasya yang melihat temannya saling menolak untuk mengawaninya pun cemberut dan menghentak hentakan kakinya kesal, akhirnya dia menarik tangan kinara yang berada di depannya
Kinara yang ga siap di tarik begitu saja hampir terjatuh untung saja kaki sebelah kanannya menahan agar tidak jatuh. Setelah sampai kamar mandi tasya langsung berlari masuk meninggalkan Kinara yg masih di depan pintu kamar mandi ga perduli dengan Kinara
"Gilak tu bocah uda narik gue seenak jidatnya eh sekarang malah tinggal, untung gue ga jatuh tadi pas di lapangan"gerutu Kinara sambil berkaca dan merapikan rambutnya yang berantakan tadi
Pintu kamar mandi terbuka lebar," ahh legahnya" ucap Tasya dengan senyumnya. Kinara hanya mendengar dan memutarkan bola matanya jengah melihat Tasya "lega pala lo" ketus Kinara
"Lo kenapa sih" tanya Tasya polos. Kedua mata Kinara melotot " kenapa lo bilang, uda jelas jelas gue bt sama lo karna narik gue seenak jidat lo " kesal Kinara. Sedangkan Tasya hanya tersenyum tanpa rasa bersalah. " bukannya minta maaf malah cengengesan lo kayak orang gilak "kesal Kinara " ya maap ra tadi tuh gue uda kebelet banget makanya gue asal narik aja tadi, lagian lo berempat parah banget" keluh Tasya
"Bodo amat" ketus Kinara dan meninggalkan Tasya sendirian. "Yaelah malah ditinggal, emangnya gue ada salah ya sama tu Anak " tanya Tasya pada diri sendiri, sampai pada akhirnya dia teringat sesuatu " allahuakbar gue di tinggalin rara" gumam nya dan berlari mengejar Kinara yg sudah jauh
"Ra tungguin gue woy" teriak Tasya
Halo guys segitu dulu ya mwheheh
Jadi cerita ini tuh cerita pertama aku yaa kalau banyak typo bertebaranJangan lupa vote+komen+follow ya guys
See you guys❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintai Dalam Diam
Teen FictionApa cinta harus memiliki? Apa cinta harus tentang mengiklaskan? Apa aku tidak berhak mendapatkan cintamu? Apa aku salah telah mencintaimu? Apa mencintaimu harus sesakit ini? Ini kisah seorang gadis bodoh yang mencintai seseorang dengan begitu tulu...