MDD (13)

1.7K 136 102
                                    

Kebanyaan manusia tidak menginginkan kebenaran,mereka hanya ingin menegaskan bahwa apa yang mereka yakini adalah benar
-
-
-
-
-
-

Happy reading ❤

"Buaya Nil,Buaya Irian
  Buaya kerdil,Buaya darat
  Dan itulah nama-nama Buaya
  Yang gue hapal " ujar Tasya berpantun di depan kelas

Satu kelas melongo mendengar pantun yang di ucapkan Tasya. Tak lama kemudian kelas menjadi heboh karna tertawa.

Hari ini adalah pelajaran bahasa indonesia, pelajaran yang sangat membosankan bagi sebagian murid. Bagi mereka pelajaran itu hanya lah pengertian yang harus di ulang ulang.

Bu Dijah sebagai guru bahasa indonesia melirik sebal ke arah Tasya yang terlalu santai berdiri di depan padahal pantunnya salah

Bu Dijah memukul meja dengan kuat sehingga membuat para murid terkejut."Kalian kenapa tertawa?ada yang lucu?"

"E-enggak ada bu" ujar sang ketua kelas memawakil para temannya

"Tasya kenapa pantun kamu seperti itu?" Tanya bu Dijah

Tasya mengerjapkan matanya."Loh bu itu kan uda benar. Terdiri dari empat baris dalam satu bait" jawabnya

Bu Dijah memijit keningnya,pusing mengajar murid seperti Tasya yang kelewat ajaib ini."Ya tapi bukan seperti itu Tasya "

"Intinya pantun kan bu"

"Malah ngejawab lagi kamu. Sana kamu berdiri di lapangan sampai jam ke-4" usir bu Dijah

"Loh bu lama amat ini aja masih jam ke-2 nanti kulit saya hitam gimana bu?ibu mau bayar perawatan saya,mahal loh bu"

"Yaudah kalau kamu tidak mau keluar biar saya yang keluar" ujar Bu dijah dan keluar dari kelas

Tasya menyengir polos."Nah itu baru bener bu "

Sontak satu kelas tertawa terbahak bahak. Para sahabatnya hanya bisa geleng geleng kepala malu melihat tingkah  sahabatnya

"Anjirr bu Dijah kenapa keluar" ujar fifi salah satu murid cewek anggota Zena

"Si Tasya pande bener ngusir tuh guru" ucap Fadli masih dengan kekehannya

Tasya kembali ke tempat duduknya dan memainkan handphone nya seolah tak terjadi apa apa

-----------------------------------

Dikelas XI-IPA 3 sedang belajar ipa biologi. Tidak ada yang bersuara,karna seorang guru sedang menjelaskan materi. semua murid memandang ke arah depan.

Ada yang serius dan ada yang berpura-pura. Rasanya Lebih bagus memandang kedepan dengan mimik wajah yang serius dari pada di panggil untuk maju kedepan dan menjelaskan materinya. Rasanya sangat malu,walaupun bodoh seharusnya hanya dia,guru dan tuhan yang tau

"Sstt"

"Woiii nopan" bisik Aldo memanggil Naufan yang berada di depannya

Naufan yang di panggil pun menoleh
"Apaan?" Tanyanya

"Enggak jadi hehehe" ujar Aldo dengan cengirannya

Mencintai Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang