MDD (14)

1.5K 112 9
                                    

Ada yang baru sadar setelah dia memiliki semua, ada juga yang baru sadar setelah dia kehilangan semuanya
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Happy reading❤

Malam ini kinara sedang berada di kamar lebih tepatnya di balkon. Gadis itu menikmati semilir angin yang menerpanya dengan secangkir coklat panas yang baru saja dibuatkan oleh Art nya.

Kinara melihat ke atas langit dari bawah ia bisa melihat banyaknya bintang. Begitu indah, sudah kebiasaan gadis itu untuk melihat bintang di setiap malam.

Yah Kinara sangat menyukai bintang, baginya benda langit itu sangat unik. Walaupun kecil ia sanggup berkilau di langit yang sangat gelap,selalu kerlap-kerlip dengan jenaka yang seakan menghibur hati yang kelam sekalipun.

Bintang juga tidak seperti bulan dan matahari yang hanya ada satu di langit bumi yang luas. Bintang selalu berbagi tempat untuk bintang lainnya.Bintang juga adalah benda langit yang mempunyai cahaya sendiri

"Ra kamu engga tidur? Ini sudah malam sayang"

Lamunan gadis itu terhenti, ia tersenyum melihat pria yang paling ia sayangi. Pria itu duduk di sebelahnya, dan mengelus kepala Kinara dengan penuh kasih sayang

"Sebentar lagi yah, Rara belum puas melihat bintangnya" ujar Kinara. Ia menyenderkan kepalanya di bahu sang ayah

"Tidak bosan kamu melihat bintang terus hm?"

Kinara menggeleng pelan." Engga yah, Rara malah senang lihat bintang"

"Abang mu sudah pada tidur loh ini" ujar sang ayah

Kinara mengerutkan keningnya "Tumben abang jam segini ada dirumah udah tidur pula"

"Mungkin abangmu itu lelah"

"Ayah enggak takut?"

"Takut? Takut apa? Hantu?" Tanya gunawan bercanda

Kinara berdecak pelan." Iss bukan itu yah, maksud Rara itu ayah enggak takut abang salah pergaulan. Kan zaman sekarang tuh lagi viralnya anak cowok pada rusak tuh"

Ayah menghela nafas kemudian tersenyum. "Ayah percaya sama abang-abang mu itu. Ayah yakin mereka tau mana yang benar dan mana yang salah"

Kini pandangan sang ayah ke samping melirik Kinara yang sedang bersender ." Justru yang ayah takutkan adalah kamu" sambung ayah

Alis Kinara bertaut."kok Rara sih yah. Rara tuh anak baik yah" ujar Kinara tak terima

Gunawan menarik hidung Kinara pelan." Kamu itu perempuan sayang. Jaga anak perempuan itu lebih berat karna kalian itu bagaikan berlian banyak yang ngincer"

"Dan satu lagi kalau perempuan salah pergaulan ayah yakin perempuan itu akan rusak masa depannya"

" Perempuan itu di jaga iya kan yah bukan malah dirusak" ujar Kinara

Gunawan mengangguk setuju." Yaps, perempuan itu disayang bukan di kasarin. Kalau mau nyakitin perempuan ingat ibumu karna dia juga perempuan, bayangkan ibumu itu ada di posisi perempuan yang kau sakiti"

"Hehe ayah emang terhebat" ujar Kinara cengengesan dan memberi dua jempol

"Yaudah ayah keluar dulu, kamu jangan tidur larut malam. Engga baik buat kesehatan" ujarnya. Sebelum keluar sang ayah mengecup kening Kinara

Mencintai Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang