Orang lain main hp sambil di charger karna bales chat doinya lah kamu? Yang chat kagak ada kesetrum iya
-
-
-
-
-Hayo siapa yang jomblo? Tenang tenang karna aku juga jomblo😂jadi kita sama kok:)
HAPPY READING ❤❤
Kini Naufan dan Aldo sudah sampai di sekolah. Di parkiran bersama yang lainnya. Tertawa yang sangat kuat itu menggema di penjuru lapangan. Tentu saja itu berasal dari Naufan dkk. Mereka asik bercanda gurau tanpa menghiraukan kaum hawa yang menatap mereka kagum.
"Woiii gue mau nanya nih sama lo pada, ayam atau telur duluan yang ada di dunia ini" ujar Bian kepada temannya.
Varo mengernyitkan dahi." Telur duluan lah. Kan ayam bertelur goblok"
"Gue rasa ayam deh Var, kalau engga ada ayam tuh telur dari mana asalnya?" Tutur Rangga
"Lo semua Tolol apa goblok sih berfikir pakai logika dong kalau engga ada telur yang netas tuh ayam dari mana bego" maki Raffa kesal.
Naufan menoyor kepala Raffa." Kaya lo Pinter aja nyet"
Raffa menoleh ke arah Aldo. "Woy Do tumben lo Diem aja biasanya lo gila sama kaya Bian" ujar Raffa melihat Aldo diam saja tak seperti biasanya.
"Wahh iyaa yaa tumben banget lo Diam njerr, biasanya juga lo paling heboh nyet" sambung Rangga.
Tentu saja menjadi tanda tanya karna emang pada dasarnya hanya lah Aldo dan Bian yang tingkahnya absurd. Beda dengan Arga dan Kenzo yang emang tidak banyak ngomong. Lagi pula mereka tidak tau apa yang barusan saja terjadi di rumah Aldo.
Dari awal mereka tau kalau bokap dan nyokap aldo sudah pisah tapi mereka tidak tau Kalau bokap Aldo datang kembali.
Naufan yang tau kejadiannya pun hanya diam. Ia tidak berhak untuk mengadukan ke siapapun, sekalipun itu sahabatnya. Karna bagaimana pun itu hak Aldo dan privasi Aldo.
Mungkin bukan sekarang waktu yang tepat buat menceritakan itu semua. Biarkan sajalah, Toh kalau Aldo dah merasa tenang pasti dia bakalan cerita. Karna memang seperti itu kebiasaan Aldo.
"Mungkin dia lagi badmood kali" celetuk Naufan asal agar mereka tidak gencar menanyakan ke Aldo.
Bian tertawa keras, ia memegangin perutnya karna keram habis tertawa.
"Lo badmood bro? Lo cewe apa cowo njir" ujar Bian masih dengan kekehannya.
"Lo cewe do? Anjir si Aldo berubah gender" sahut Raffa dengan kekehannya.
"Abwang godain adek dong" bian membengkokkan tanganya membentuk ala ala seperti banci.
"Geli gue njerr!" Ujar Kenzo.
"Ssstt Fan noh si Rara" tunjuk Varo ke arah gerbang.
Naufan menoleh ke arah gerbang, dari parkiran sini ia bisa melihat perempuan mungil dengan kuciran kuda serta poni yang menutupi keningnya itu.
"Rara" panggil Naufan, ia melambai lambaikan tangannya ketika melihat Kinara bingung dari mana asal suara itu.
Kinara berjalan pelan sambil mencebik
"Apa lo manggil gue" tanya Kinara setelah sampai di depan Naufan.
Naufan memandang Kinara dengan pandangan yang teduh. "Tadi dateng sama siapa hm?"
"Sama abang kenapa emangnya?" Ujar Kinara jutek.
"Ra yang lain mana?" Tanya Rangga
Kinara menaikkan bahunya acuh. "Mana gue tau"
"Lo kan temennya Rara " gemes Rangga.
Kinara memincingkan matanya. "Lo kok bikin gue emosi sih, kn uda gue bilang gue engga tau. Maybe orang tuh semua uda di kelas"
"Yah kan biasanya lo semua barengan" ujar Raffa ikut ikutan menanyakan Kinara.
Kinara bersedakap dada "Uda gue bilang gue engga tau, gue kan baru dateng. Lo semua tau kan kalau gue baru aja sampai" cerocos Kinara.
"Berantem lo pada?" Tanya Varo yang juga ikutan Kepo.
"Akhirnya ada juga yang menanyakan hal itu" ujar Bian heboh.
Gadis itu menghela napasnya seraya mengusap dadanya untuk bersabar menghadapi spesies seperti Naufan cs.
"Engga ada yang namanya berantem atau apa pun itu. Dan gue engga tau dimana mereka paham!" Ujar Kinara dengan penekanan di setiap katanya.
Ia melenggang pergi ke kelas dengan perasaan yang kesal. Rasanya ingin sekali ia menangis padahal ia sendiri tidak tau apa masalahnya.
__________________________
"Kamu yang selingkuh bukan aku. Sudah jelas jelas kamu yang gandengan dengan wanita lain!"
"Kamu salah paham, aku tidak selingkuh sama sekali. Dia itu--"
"Apa? Bahkan kamu tidak bisa menjelaskan dia siapa. Sudahlah lebih baik kita pisah, aku engga sudi menikah dengan seorang bajingan seperti kamu"
"Kamu engga bisa minta pisah seenaknya aja. Aku masih cinta dan sayang sama kamu"
"Sayang? Cinta? Kamu masih bilang sayang, cinta ke aku setelah apa yang telah kamu lakukan?"
"Kamu tidak tau apa apa!"
"Apa yang tidak aku tau mas? Kamu selingkuh dengan wanita lain. Kamu tinggalkan aku sama anak kita. Dimana hati nurani kamu mas. Sekarang dia sudah membenci mu"
Prangggg
"Ahk sakit mas, ampun mas ampun"
"Rasakan, kamu sudah berani ngelawan aku. Kamu itu istri, tidak berhak untuk melawan"
"Kamu memang benar, tapi aku engga sudi kalau harus ngikutin kemauan kamu. Suami macam apa kamu yang ngehancuri keluarganya sendiri "
"Sudah ku bilang kalau kamu tidak tau apa apa, kamu tidak tau yang sebenarnya. Sudah lah aku capek berdebat terus sama kamu. Aku mau pergi dulu"
Setelah kepergian pria itu, kini sang wanita terduduk lemah dengan air mata yang membanjiri wajahnya.
Ia mengambil poto yang sudah pecah akibat di lempar begitu saja.
Terpampang lah tiga orang tersenyum. Sepasang suami istri dengan satu anak cowo.
Ia mengelus poto itu dengan senyum getir
Seandainya kamu tidak selingkuh mas, tidak ada kata benci, tidak ada kata cerai. Dan yang pasti keluarga kita masih utuh.
_____________________
Hai hai aku up kembali. Kali ini aku cuma buat sedikit.
Jangan lupa Vote and comentnya.Dan jangan lupa juga share terus cerita kisah Naufan dan Kinara, Biar makin seru. Buat yang udah share aku mau ngucapin makasih banget.
See you all, and I love you
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintai Dalam Diam
Teen FictionApa cinta harus memiliki? Apa cinta harus tentang mengiklaskan? Apa aku tidak berhak mendapatkan cintamu? Apa aku salah telah mencintaimu? Apa mencintaimu harus sesakit ini? Ini kisah seorang gadis bodoh yang mencintai seseorang dengan begitu tulu...