Rahyun membawa serantang makanan yang sengaja ia buatkan untuk jimin, ia berniat untuk mengantarkan makanan ini ke kantor jimin, sekaligus memastikan bahwa jimin sudah melupakan kejadian tadi pagi.
"Kuharap dia mau menerimanya" gumam rahyun sembari menatap keluar jendela mobil
"Ahjussi, tolong tambah kecepatannya" pinta rahyun agar mobilnya lebih cepat dan ia pun cepat sampai di kantor jimin
"Baik nyonya"
Rahyun tersenyum simpul saat ia mengingat bagaimana jimin memakan masakannya pagi tadi, walau ia tidak menghabiskannya, setidaknya itu sudah membuat rahyun percaya bahwa jimin akan berubah.
......
Rahyun sudah sampai di kantor jimin, saat ini ia tengah menaiki lift dan berniat langsung menuju ke ruangan jimin.
Banyak karyawan yang menatapnya dengan senyuman, mungkin karena mereka tahu bahwa rahyun adalah istri dari bos mereka.
Tak lama kemudian, pintu lift terbuka, rahyun pun langsung keluar dan menuju ruangan jimin dengan tergesa-gesa.
"Kau pasti lapar" ucap rahyun sembari sedikit berlari menuju ruangan jimin
......
Rahyun mengahampiri meja sekertaris jimin, yakni lee soo ah, ia pun tersenyum menatapnya dan membungkuk pada rahyun.
"Selamat siang nyonya" ucap soo ah sembari berdiri dan menatap rahyun
"Aku ingin mengantarkan makan siang untuk jimin, apa dia ada di dalam?" tanya rahyun sembari menunjuk ruangan jimin
"Maaf nyonya, tuan jimin sudah keluar sejak tadi" jawab soo ah dengan suara yang sedikit pelan
"Ke-kemana?"
"Saya kurang tahu nyonya, mungkin sedang makan siang dengan rekannya"
"O-oh, baiklah terima kasih"
Rahyun pun memutuskan untuk kembali, ia sedikit kecewa karena jimin tidak akan memakan masakannya, namun ia juga harus berpikir positif bahwa jimin sudah tidak marah lagi padanya.
"Maafkan aku" lirih rahyun sembari berjalan menuju lift dan berniat untuk kembali pulang
.....
Vaginanya mulai berkedut tanda ia akan segera mendapatkan pelepasannya, lantas jimin pun membantu menggoyangkan pinggulnya agar gerakan semakin cepat.
"Ahh... Jimin.... Ahhh!"
"Sshh, sedikit lagi!"
"A-aku.... Ahhh!"
"Bersama!"
Jimin memuntahkan spermanya ke dalam rahim seulgi, tubuh mereka sudah dibasahi keringat, ditambah lagi dengan tubuh mereka yang semakin rapat.
Merasa belum puas, jimin pun kembali menggoyangkan pinggul seulgi yang sekarang ini tengah dalam pengkuannya, ia tak peduli walau seulgi sudah mendapatkan pelepasan berkali-kali.
"Ahh... Park jimin.... Ahh"
Seulgi memeluk erat tubuh jimin dan sedikit menggesekan payudaranya pada dada bidang jimin, sontak jimin pun semakin terangsang dan semakin liar menyetubuhi seulgi.
Gerakan mereka kembali menggila, hingga membuat mobil yang mereka gunakan untuk tempat bercinta bergoyang hebat.
"Ssshh, kau menjepitku sayang!"
"Aahh...Kau hebat.... Ahh"
Seulgi menjambak halus rambut jimin, sementara jimin terus menggoyangkan pinggul seulgi, tak lupa juga ia membiarkan lidahnya bermain lihai di telinga seulgi.
KAMU SEDANG MEMBACA
What's Wrong With My Husband?
RomanceTujuanku menikah dengannya adalah untuk membuat kebahagiaan bersamanya. Aku tahu kasta kami berbeda, tapi tidak bisakah dia menghargaiku sebagai seorang istri, sungguh aku juga ingin diperlakukan dengan selayaknya. Sikapnya sangat dingin hingga meng...