Seulgi tersenyum menang saat ia dihadapkan dengan setumpuk uang, jumlahnya mungkin tidak terhitung, karena uang itu adalah pemberian sang kekasih, park jimin.
Tiba-tiba saja saat sedang sibuk dengan uang tersebut, datanglah sosok pria dari arah belakang.
"Berikan padaku!" ucapnya yang tak lain adalah jaebum
"I-iya" seulgi merapikan uang-uang tersebut dan akan menyerahkannya pada jaebum
Seulgi mendengus kesal, pasalnya ia sudah tahu bahwa jaebum tidak akan membagi dua uang tersebut, namun mau bagaimana lagi, haruskah ia terbunuh sia-sia.
"Cepat!"
"Se-sebentar"
Jaebum tersenyun puas saat melihat setumpukkan uang dengan jumlah yang luar biasa di hadapannya ini.
"I-ini" seulgi menyerahkan uang tersebut pada jaebum, walau rasanya ia sama sekali tidak ikhlas dengan kesepakatan ini
"Jika kau ingin, minta saja dengan kekasihmu, uang ini milikku!" jaebum mengambil uang tersebut dari tangan seulgi, sebenarnya ia tahu bahwa seulgi menginginkan uang itu untuk dibagi dua
"U-Umhh!"
Jaebum lekas berlalu dari seulgi dan membawa setumpukkan uang tersebut entah kemana.
"Menyebalkan!" umpat seulgi sembari menatap kepergian jaebum yang membawa uangnya itu
"Besok aku akan datang, dan jangan lupa!, uangku harus tersedia!" teriak jaebum dari luar
"Iya!"
Seulgi menahan rasa kesalnya saat semua uang itu habis dibawa jaebum, entah apa yang akan dilakukannya dengan uang itu, tetapi seulgi tak mau ambil pusing, ia tahu bahwa jimin akan memberi semua yang ia mau.
"Kau bodoh park jimin!, bisa-bisanya kau terjebak dalam permainanku!, hahaha!" seulgi berlalu dan bergegas menuju ke kamarnya, ia juga berniat untuk menghubungi jimin, entah untuk apa
.......
Rahyun tengah sibuk membersihkan rumah dengan kain pel, ia berusaha sebisa mungkin untuk melupakan semua kekerasan yang jimin lakukan padanya, dan ia tetap bertekad akan membuat jimin menjadi lelaki yang lebih baik.
Senyum merekah di bibir manisnya saat seorang lelaki tampan berjalan di hadapannya.
"Ji-jimin" gumam rahyun sembari menatap jimin yang tengah berjalan dengan tangan yang berkutik dengan ponselnya
Lantas rahyun pun menjadi salah tingkah saat jimin mulai mendekat ke arahnya, ia sedikit menata rambutnya dan merapikan penampilannya.
"Kau mau kemana?" tanya rahyun dibarengi senyum manisnya
Tidak ada jawaban dari jimin, namun rahyun sudah terbiasa akan hal itu, tetapi itu semua sama sekali tidak merubah perlakuannya pada jimin.
Jimin berjalan melalui rahyun, dan bisa dilihat bahwa lantai yabg diinjak jimin masih basah, namun jimin tidak memperhatikan itu karena sibuk dengan ponselnya, alhasil.....
"Aghhh!"
"Jimin!"
Jimin terpeleset, ponselnya sudah tidak berada lagi ditangannya, mungkin terlempar.
Dengan sigap rahyun langsung menghampiri jimin dan membantunya untuk berdiri.
"Kau tak apa?" tanya rahyun penuh khawatir, namun raut wajah jimin justru sangat menyeramkan seperti ingin......
KAMU SEDANG MEMBACA
What's Wrong With My Husband?
RomanceTujuanku menikah dengannya adalah untuk membuat kebahagiaan bersamanya. Aku tahu kasta kami berbeda, tapi tidak bisakah dia menghargaiku sebagai seorang istri, sungguh aku juga ingin diperlakukan dengan selayaknya. Sikapnya sangat dingin hingga meng...