The Secret of Jimin

5.3K 382 41
                                    




Chanyeol masih sibuk menghabiskan sarapannya sembari terus melirik rahyun, sementara rahyun merasa sangat risih dengan tatapan chanyeol padanya.

"Ekhm!, siapa namamu?" tanya chanyeol sembari memainkan garpu ditangannya

"A-aku rahyun, park rahyun"

"Aku park chanyeol!"

"I-iya, terima kasih atas bantuanmu, tuan park" balas rahyun sembari mengadahkan wajahnya dan menatap chanyeol sejenak

"Panggil saja chanyeol!"

"C-chanyeol"

Chanyeol tersenyum saat rahyun memanggil namanya dengan malu-malu, namun ia tak mempermasalahkan itu, melainkan sikap rahyun yang seperti itu membuat ia bernilai beda dimatanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Chanyeol tersenyum saat rahyun memanggil namanya dengan malu-malu, namun ia tak mempermasalahkan itu, melainkan sikap rahyun yang seperti itu membuat ia bernilai beda dimatanya.

"A-aku ingin pulang" rahyun menunduk dalam dan memainkan sarapannya

"Aku akan mengantarmu!" timpal chanyeol

"Terima ka--"

"Cukup!, kau sudah terlalu banyak mengucapkan terima kasih!" chanyeol mendaratkan jari telunjuknya pada bibir kenyal rahyun, sontak rahyun pun terkejut atas apa yang diperbuat oleh chanyeol

"Ma-maaf" chanyeol menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidaklah gatal

"A-aku akan mandi!" chanyeol bergegas pergi meninggalkan rahyun, bahkan dirinya menjadi salah tingkah akibat perbuatannya tadi

"Dia baik" gumam rahyun sembari menatap kepergian chanyeol dengan senyumannya

......

Seperti janjinya pagi tadi, chanyeol akan mengantar rahyun untuk pulang ke rumahnya, namun keadaan di mobil menjadi sangat canggung karena peristiwa semalam dan pagi tadi.

Rahyun enggan untuk melirik ke arah chanyeol, ia lebih memilih untuk termenung dan menatap keluar jendela.

Rasa kecewa masih menghantui chanyeol, dimana seorang gadis yang baru saja ia kenal ternyata adalah wanita idamannya, namun sayang, wanita tersebut sudah bersuami.

"Apa rumahmu masih jauh?" tanya chanyeol memecah keheningan

"Ti-tidak, sepertinya hampir sampai" timpal rahyun sembari menatap persimpangan yang mengarah ke rumahnya

"Apa suamimu akan marah?"

"Tidak, suamiku sangat baik" elak rahyun karena ia tak mau jika sifat asli suaminya diketahui orang lain

"Kau beruntung!"

"Ummh!, iya"

Tak lama kemudian, rahyun mulai mengamati persimpangan di depan sana, dan benar saja, itu memang persimpangan yang mengarah ke rumahnya.

"Aku turun disini!" ucap rahyun sembari melepas sabuk pengamannya

"Disini?, apa itu rumahmu?" tanya chanyeol sembari memperhatikan rumah di sekelilingnya

What's Wrong With My Husband? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang